Tingkatan keempat yaitu operasional formal kira-kira usia 11 tahun. Pada periode ini, anak dapat menggunakan operasi-operasi konkretnya untuk
membentuk operasi yang lebih kompleks. Selain itu, pada periode ini anak tidak perlu berpikir dengan pertolongan benda atau peristiwa konkret, dan
sudah memiliki kemampuan untuk berpikir abstrak. Teori belajar menurut Piaget ini sangat berhubungan dengan media yang
peneliti gunakan dalam penelitian, karena dalam teori belajar ini, terdapat tingkatan-tingkatan yang jelas dalam perkembangan intelektual anak. Dengan
adanya teori ini, peneliti dapat memberikan pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual siswa, sehingga pembelajaran dapat
diterima oleh siswa dengan baik.
2.3 Penelitian-Penelitian yang Relevan
Penelitian pertama yaitu penelitian oleh Alwi 2002 yang berjudul “Penggunaan Peta dan Globe untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPS di
Sekolah Dasar”. Dalam penelitian ini, rancangan yang digunakan adalah eksperimen dengan kedua kelompok subjek. Selanjutnya, data yang
dikumpulkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Percobaan Padang bidang studi IPS, dengan instrumen tes yang
digunakan berbentuk objektif dengan menggunakan 4 opsi. Validitas soal yang digunakan, diuji dengan rumus Product-moment dan hasilnya
menunjukkan kolerasi r = 1, 00 yang berarti instrumen tes mempunyai validitas yang tinggi.
Hasil post-tes menunjukkan bahwa untuk kelompok eksperimen n = 20, mean = 69,90, sedangkan untuk kelompok kontrol jumlah siswa = 20, mean =
58,70, deviasi standar gabungan = 32,85, t hitung = 3,10 dan t tabel = 1, 68. Berdasarkan perhitungan post-tes tersebut t hitung dari t tabel. Dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar siswa kelas kelompok eksperimen yang diajar menggunakan
peta dan globe dengan siswa kelas kelompok kontrol yang diajar tanpa menggunakan peta dan globe dalam pembelajaran IPS pada taraf kepercayaan
95 sesudah eksperimen diadakan. Dari hasil penelitian tersebut, menunjukkan bahwa perlakuan telah
memberikan pengaruh nyata, sehingga kelompok belajar yang menggunakan media peta dan globe memberikan hasil belajar yang tinggi jika dibandingkan
kelompok belajar yang tidak menggunakan media peta dan globe. Hal ini didasarkan pada perbedaan rerata post-tes kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Kemudian Penelitian kedua oleh Mustofa 2001 yang berjudul
“Pemanfaatan media cetak dalam pembelajaran IPS di Sekolah Dasar”, penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan ini
dimaksudkan untuk memotret apa adanya tentang variabel strategi pemanfaatan media cetak dalam pembelajaran IPS di SD yang dilakukan oleh
15 orang guru kelas V SD. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan instrumen panduan analisis satuan pelajaran buatan guru,
angket dan wawancara. Selanjutnya data yang terkumpul diolah dan
dianalisis menggunakan teknik persentase sebagai kualifikasi temuan penelitiannya.
Dalam pelaksanaannya di kelas, media cetak pendukung surat kabar, majalah, dan gambar dinilai oleh siswa lebih mengasyikan dan
menyenangkan. Selain itu, dengan menggunakan media cetak pendukung tersebut siswa tidak cepat bosan. Perhatian siswa menjadi lebih besar pada
pembelajaran, karena dengan adanya informasi yang aktual dan sebagaimana yang mereka lihat, dengar dan baca dari media lain di luar pembelajaran
formal di bangku sekolah. Berdasarkan hasil penelitian dapat dinyatakan bahwa jenis-jenis media
cetak yang digunakan meliputi buku teks, surat kabar, majalah ataupun gambar khususnya peta dan atlas dimanfaatkan oleh guru dalam
pembelajaran IPS di kelas V SDN se-Kecamatan Sanan Wetan, Kotamadya Blitar. Pemanfaatan media cetak tersebut sifatnya bervariasi, karena
keberadaan dan kedudukan media yang digunakan berbeda-beda. Penelitian ketiga oleh Susanto 2010 yang berjudul “Peningkatan
Prestasi Belajar Menggunakan Model Cooperative Learning Teknik Jigsaw dalam Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Kanisius Gowongan
Tahun Pelajaran 2009 2010”. Berdasarkan hasil penelitian ini, penerapan cooperative learning teknik Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran IPS, khususnya dalam materi mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi
lain di daerahnya di SD Kanisius Gowongan tahun pelajaran 20092010.
Hal ini ditandai dengan naiknya nilai rata-rata kelas dan persentase ketuntasan. Nilai rata-rata pada kondisi awal 53,69 mengalami
peningkatan pada siklus I menjadi 69, 37 dengan persentase ketuntasan sebesar 62,5 . Pada siklus II perolehan nilai rata-rata sebesar 81,25
dengan persentase ketuntasan sebesar 81, 25 . Penelitian keempat oleh Purnomo 2011 yang berjudul
“Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Siswa Kelas IV SD Kanisius
Minggir Semester Genap Tahun Ajaran20102011”. Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK yang dilaksanakan dalam 2
siklus. Siklus I dan siklus II dilaksanakan pembelajaran berbasis masalah dengan membagi siswa dalam beberapa kelompok dan diberi masalah.
Selanjutnya teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner, observasi, tes hasil belajar pada akhir siklus, refleksi, dan wawancara.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajar siswa kelas IV di SD Kanisius Minggir. Peningkatan motivasi belajar dapat dilihat dari persentase motivasi belajar pada kondisi awal
yaitu 70,58 dan pada akhir siklus II menjadi 75,60. Selain itu, penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan
prestasi belajar kelas IV di SD Kanisius Minggir, khususnya pada materi perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Hal tersebut dapat
dilihat dari kondisi awal prestasi belajar siswa yang mencapai KKM sebesar 80,64, pada akhir siklus II menjadi 100.
Penelitian kelima oleh Hidayah 2011, yang berjudul “Peningkatan Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial IPS melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Siswa Kelas IVA di SD Negeri Ungaran II Semester Genap Tahun Pelajaran
2010-2011”. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas PTK, yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Subjek penelitiannya
adalah seswa kelas IVA SD Negeri Ungaran II, sedangkan objek penelitiannya adalah model pembelajaran berbasis masalah. Selanjutnya,
teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu; kuesioner, observasi, tes hasil belajar, refleksi, dan wawancara.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan motivasi belajar dan
prestasi belajar siswa kelas IVA SD Negeri Ungaran II. Peningkatan motivasi belajar dapat ditunjukkan dengan kondisi awal motivasi belajar
yaitu 13 siswa 39,39 dan pada siklus II menjadi 29 siswa 87,88. Selain itu, peningkatan prestasi belajar dapat ditunjukkan dengan kondisi
awal prestasi belajar siswa yang mencapai KKM yaitu 15 siswa 45,45, dan pada akhir siklus II,prestasi belajat siswa menjadi 100 atau tuntas
semua. Berdasarkan lima penelitian relevan yang telah disebutkan, terdapat
dua penelitian yaitu penelitian oleh Purnomo 2011 dan Hidayah 2011
yang meneliti tentang kualitas proses pembelajaran. Selain itu, terdapat dua penelitian, yaitu penelitian oleh Alwi 2002 dan Susanto 2010, yang
meneliti tentang kualitas hasil pembelajaran. Selanjutnya ada satu penelitian, yaitu penelitian oleh Mustofa 2001, yang meneliti tentang
media pembelajaran. Peneliti menyajikan gambar atau skema penelitian relevan seperti pada gambar 2, untuk mempermudah dalam melihat posisi
penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan penelitian yang relevan. Gambar 2. Skema Penelitian Relevan
Kualitas Proses Kualitas Proses dan Hasil
Purnomo 2011 Peningkatan Motivasi dan
Prestasi Belajar IPS melalui Model
Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Siswa Kelas
IV SD Kanisius Minggir Semester Genap Tahun
Ajaran20102011.
Hidayah 2011 Peningkatan Motivasi
Belajar dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial IPS melalui
Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pada
Siswa Kelas IVA di SD Negeri Ungaran II
Semester Genap Tahun Pelajaran 2010-2011
Alwi 2002 Penggunaan Peta dan
Globe untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar IPS di Sekolah Dasar
Mustofa 2001 Pemanfaatan media cetak
dalam pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
Susanto 2010 Peningkatan Prestasi
Belajar Menggunakan Model Cooperative
Learning Teknik Jigsaw dalam Mata Pelajaran IPS
Siswa Kelas IV SD Kanisius Gowongan
Tahun Pelajaran 2009 2010.
Peningkatan Motivasi dan
Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas
V SD Kanisius Condongcatur
Menggunakan Media Visual
Tahun Ajaran 20122013
2.4 Kerangka Berpikir