Reliabilitas Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen .1 Uji Validitas Instrumen Pembelajaran

validitas isi ditempuh melalui expert judgement, kemudian validitas tersebut ditempuh secara empiris. Alat ukur dalam pembuatan instrumen penelitian dibuat sebaik mungkin dan selanjutnya dikonsultasikan kepada ahli expert judgement. Dalam hal ini adalah dosen ahli IPS, kepala sekolah, dan guru kelas V, sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Expert judgement tersebut digunakan untuk memvalidasi perangkat pembelajaran Silabus, RPP, Bahan Ajar, dan LKS yang dibuat oleh peneliti. Hasil validasi perangkat pembelajaran dihitung menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono, 2010: 134.

3.7.2 Reliabilitas

Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai di mana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukuran dalam bentuk ketepatan dan ketelitian hasil Masidjo, 2010: 209. Suatu tes dikatakan reliabel, jika menunjukkan ketepatan dan ketelitian hasil dalam satu atau berbagai pengukuran. Dalam hal ini, reliabilitas dapat ditempuh dengan cara empiris atau diujikan di lapangan. Reliabilitas secara empiris digunakan untuk mengukur ketetapan dan ketelitian suatu tes yang dibuat oleh peneliti setelah diujikan di lapangan. Taraf reliabilitas suatu tes dapat dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien reliabilitas. Koefisien reliabilitas dapat dinyatakan dalam suatu bilangan dari negatif sampai 1,00. Koefisien reliabilitas dapat dilihat pada tabel 8. Tabel 8. Koefisien Reliabilitas Masidjo ,2010: 209 Interval Koefisien Reliabilitas Kualifikasi 0,91-1,00 Sangat tinggi 0,71-0,90 Tinggi 0,41-0,70 Cukup 0,21-0,40 Rendah Negatif-0,20 Sangat rendah Tabel 8 menunjukkan interval koefisien reliabilitas yang digunakan untuk mengetahui reliabilitas soal evaluasi yang digunakan untuk penelitian. Pada interval 0,91-1,00 menunjukkan kualifikasinya “sangat tinggi”. Interval 0,71-0,90 menunjukkan kualifikasinya “tinggi”. Interval 0,41-0,70 menunjukkan kualifikasinya “cukup”. Interval 0,21-0,40 menunjukkan kualifikasinya “rendah”. Selanjutnya, interval kurang dari 0,20 menunjukkan kualifikasinya “sangat rendah”. 3.7.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 3.7.3.1 Uji Validitas Instrumen Pembelajaran Dalam penelitian ini dilakukan validitas untuk instrumen pembelajaran, yaitu: silabus, RPP, bahan ajar, dan lembar kerja siswa. Perangkat pembelajaran tersebut diukur melalui 2 jenis validitas, yaitu validitas isi content validity, dan validitas konstruk contruct validity. Peneliti melakukan validitas tersebut agar mengetahui sejauh mana instrumen pembelajaran yang disusun sesuai dengan kurikulum. Peneliti melakukan validitas isi dan validitas konstruk perangkat pembelajaran kepada ahli expert judgment dalam hal ini adalah dosen, kepala sekolah, dan guru yang ahli dalam bidang studi mata pelajaran IPS, sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Perangkat pembelajaran yang divalidasi yaitu silabus, RPP, bahan ajar, dan lembar kerja siswa. Hasil validasi perangkat pembelajaran dihitung menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono, 2010: 134. Kriteria dalam skala likert terdiri dari skor 1 dengan kualifikasi “sangat tidak baik”, skor 2 “tidak baik”, skor 3 “cukup baik”, skor 4 “baik”, dan skor 5 “sangat baik”. Skor penilaian untuk perangkat pembelajaran yang disusun peneliti adalah 1, 2, 4, dan 5. Peneliti dalam penilaian perangkat pembelajaran ini tidak mengikut sertakan skor 3, karena dianggap skor yang berada di tengah-tengah cukup membenarkan atau menyalahkan. Peneliti menargetkan rata-rata dari validasi ini adalah 3,50. Apabila rata-rata yang ditargetkan tidak tercapai, maka peneliti akan melakukan revisi untuk instrumen pembelajaran. Hasil validasi perangkat yang dikonsultasikan kepada tiga ahli dapat dilihat pada tabel 9. Tabel 9. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Perangkat Pembelajaran Validator Rata-rata I II III Silabus 5 4,45 4,67 4,71 RPP 4,95 4,38 4,67 4,67 LKS 4,75 4,62 4,75 4,71 Bahan Ajar 5 4,4 4,4 4,6 Tabel 9 adalah hasil validasi yang telah diberikan oleh tiga ahli. Ahli yang pertama yaitu dosen yang ahli dalam bidang IPS memberikan nilai rata-rata untuk silabus yaitu 5, kemudian untuk RPP yaitu 4,95, untuk LKS yaitu 4,75, dan untuk bahan ajar yaitu 5. Ahli yang kedua yaitu kepala sekolah memberikan nilai rata-rata untuk silabus yaitu 4,45, kemudian untuk RPP yaitu 4,38, untuk LKS yaitu 4,62, dan untuk bahan ajar yaitu 4,4. Ahli yang ketiga yaitu guru kelas memberikan nilai rata-rata untuk silabus yaitu 4,67, untuk RPP yaitu 4,67, kemudian untuk LKS yaitu 4,75, dan untuk bahan ajar yaitu 4,4. Dari hasil validasi tersebut peneliti tidak melakukan perbaikan yang cukup banyak. Peneliti hanya menambah gambar yang menarik pada Lembar Kerja Siswa LKS sesuai dengan saran yang diberikan oleh salah satu ahli. Berikut ini adalah kriteria perangkat pembelajaran hasil validasi: Tabel 10. Kriteria Perangkat Pembelajaran Skor Kriteria 5 Sangat baik 4 Baik 3 Cukup 2 Tidak baik 1 Sangat tidak baik Tabel 10 menunjukkan bahwa kriteria yang digunakan untuk mengukur hasil validasi dari para ahli. Hasil rata-rata validasi dari ketiga ahli untuk silabus yaitu 4,71, termasuk dalam kriteria baik. Hasil rata-rata RPP yaitu 4,67, termasuk dalam kriteria baik. Hasil rata-rata LKS yaitu 4,71, termasuk dalam kriteria baik. Hasil rata- rata bahan ajar yaitu 4,6, termasuk dalam kriteria baik. Dari hasil validasi tersebut, maka perangkat pembelajaran dapat digunakan untuk penelitian. Selanjutnya, validitas instrumen soal ditempuh secara empiris dan diujikan di lapangan. Perhitungan validitas dibantu dengan program SPSS 16, dan dapat dilihat pada lampiran VII halaman 293.

3.7.3.2 Uji Validitas Instrumen Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Efektifitas penggunaan media audio visual (VCD) dan media charta terhadap hasil belajar biologi konsep sirkulasi pada hewan dan manusia siswa kelas II semester II di SMU Negeri 2 Jember tahun ajaran 2003/2004

0 20 114

Peningkatan motivasi belajar siswa kelas X melalui media audio visual pada mata pelajaran PAI di SMK Karya Ekopin

0 5 96

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar IPS siswa kelas V di SDIT Insan Mulia Tangerang Selatan.

1 10 125

Peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas V pada kompetensi dasar perjuangan mempertahankan kemerdekaan melalui media audio visual di MI Jauharotul Huda Cakung Jakarta Timur

0 17 122

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar IPS siswa kelas V di Min Bitung Jaya

1 7 159

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual pada mata pelajaran PKN siswa kelas II MI Al-Husna Ciledug Tahun pelajaran 2013/2014

3 12 126

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42

Pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan abstraksi siswa di kelas VII SMPN 01 Kalidawir Tulungagung tahun ajaran 20172018

0 0 6

Peningkatan minat dan hasil belajar IPA melalui penggunaan media pembelajaran lectora siswa kelas V SDN Timuran Tahun 2016/2017

2 4 13

Hubungan motivasi belajar dan gaya belajar siswa dengan prestasi belajar matematika siswa mts Islamiyah Medan tahun ajaran 2017/2018 - Repository UIN Sumatera Utara

4 24 150