menjadi tolok ukur untuk memperbaiki pembelajaran, apabila pelaksanaan dan hasilnya belum maksimal.
3.2 Setting Penelitian 3.2.1 Tempat penelitian
Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini
dilaksanakan di SD Kanisius Condongcatur, Dero, Depok, Sleman.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini berlangsung selama 7 bulan, yaitu mulai bulan Januari 2013 sampai Juli 2013.
3.2.3 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas V SD Kanisius Condongcatur, Dero, Depok, Sleman tahun pelajaran 2012 2013, yang
berjumlah 26 siswa terdiri dari 13 siswa perempuan dan 13 siswa laki- laki.
3.2.4 Objek Penelitian
Objek penelitian PTK ini adalah peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Kanisius Condongcatur menggunakan
media visual tahun ajaran 20122013.
3.3 Rencana Tindakan
Rencana penelitian ini akan dilaksanakan dalam 1 siklus, yang terdiri dari 3 pertemuan, dan setiap pertemuannya 3 x 40 menit. Setiap pertemuan,
guru menggunakan media visual khususnya gambar untuk dibagikan kepada
siswa. Siswa berdiskusi bersama kelompoknya untuk mempelajari materi, kemudian mempresentasikan di depan kelas dengan menunjukkan media
visual khususnya gambar tersebut. Media visual khususnya gambar yang digunakan berwarna hitam-putih, karena disesuaikan dengan kondisi masa
lalu. Pada akhir siklus diadakan evaluasi dengan menggunakan tes objektif pilihan ganda dengan 4 alternatif pilihan jawaban a, b, c, dan d. Setelah
selesai mengerjakan soal evaluasi akan diberikan kuesioner sesuai indikator motivasi yang sudah disusun oleh peneliti.
3.3.1 Persiapan
Kegiatan pertama yang dilakukan oleh peneliti dalam tahap persiapan adalah, meminta izin kepada kepala sekolah bahwa akan
melakukan observasi pada sekolah tersebut. Setelah mendapatkan izin dari kepala sekolah, peneliti menemui salah satu guru kelas.
Selanjutnya peneliti memilih untuk menemui guru kelas V, dengan mata pelajaran IPS. Setelah itu peneliti bersama guru kelas menentukan
waktu yang tepat untuk melakukan observasi pada mata pelajaran IPS. Setelah melakukan observasi di kelas, peneliti melakukan wawancara
dengan guru kelas V dan siswa kelas V sebagai data awal. Dari hasil informasi yang diperoleh melalui observasi dan
wawancara tersebut, peneliti mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan yang ada
dalam kelas V tersebut.
Setelah mengidentifikasi dan menganalisis yang ada dalam kelas tersebut,
peneliti mengkaji kompetensi dasar serta materi pokok IPS yang
menjadi masalah di kelas V tersebut. Setelah mengkaji kompetensi dasar dan materi pokok, peneliti menyusun perangkat pembelajaran
yang berupa Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan Lembar Kerja Siswa LKS. RPP dan LKS tersebut dibuat setiap
pertemuan. Selain membuat RPP dan LKS, peneliti menyiapkan bahan ajar, dan media berupa gambar-gambar untuk mendukung kegiatan
pembelajaran IPS tersebut. Setelah menyusun perangkat pembelajaran, peneliti menyusun
instrumen penelitian. Instrumen penelitian ini berupa, kisi-kisi kuesioner, lembar kuesioner, kisi-kisi soal evaluasi dan soal evaluasi.
Setelah semua perangkat penelitian dan instrumen pembelajaran selesai disusun, kemudian perangkat tersebut dikonsultasikan kepada para ahli.
3.3.2 Siklus I
Siklus I, dilaksanakan selama tiga kali pertemuan dalam rentang waktu 2 minggu. Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
3.3.2.1 Perencanaan
Siklus I, peneliti menyusun perangkat pembelajaran berupa: silabus, RPP, LKS, bahan ajar, soal kuis, soal evaluasi, dan media
atau peralatan pembelajaran yang peneliti gunakan dalam pembelajaran IPS. Selanjutnya peneliti melakukan validasi untuk
perangkat pembelajaran kepada dosen, kepala sekolah, dan guru kelas. Setelah itu, peneliti mempersiapkan instrumen penelitian
berupa kisi-kisi kuesioner, lembar kuesioner, kisi-kisi soal
evaluasi, dan soal evaluasi. Selanjutnya peneliti mempersiapkan handycam
dan kamera yang
peneliti gunakan untuk mendokumentasikan kegiatan pembelajaran kelas V.
3.3.2.2 Pelaksanaan Tindakan
Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti sebagai pelaksana, karena guru menganggap peneliti lebih memahami tentang RPP
dan media yang digunakan untuk penelitian. Pada pertemuan 1 membahas materi tentang pertempuran 10 November 1945 di
Surabaya, Pertempuran 5 hari di Semarang, Pertempuran di Ambarawa, dan Pertempuran Medan Area. Pada saat siswa
mempelajari materi tersebut, guru memberikan gambar-gambar para tokoh, dan situasi yang terjadi pada saat pertempuran tersebut.
Pertemuan 2 membahas materi tentang peristiwa Bandung Lautan Api, Pertempuran Margarana di Bali, Pertempuran 5 hari di
Semarang, dan Pertempuran Laut di Teluk Cirebon. Pada saat siswa mempelajari materi tersebut, guru memberikan gambar-
gambar para tokoh, dan situasi yang terjadi pada saat pertempuran tersebut. Pertemuan 3 dilaksanakan untuk mempelajari kembali
materi-materi pada pertemuan pertama dan kedua. Setelah selesai mempelajari materi tersebut, guru memberikan kuis yang
berjumlah 40 soal. Selain memberikan kuis, guru juga memberikan soal evaluasi dengan bentuk objektif pilihan ganda dan kuesioner
untuk mengukur motivasi belajar siswa.
3.3.2.3 Observasi
Tahap observasi ini digunakan untuk mengetahui proses belajar siswa di kelas dan untuk memperoleh gambaran lengkap
mengenai proses belajar-mengajar yang dilakukan oleh guru. Observasi ini dilakukan oleh peneliti dengan bantuan handycam.
3.3.2.4 Refleksi
Refleksi ini digunakan oleh peneliti sebagai kritikan dalam proses pembelajaran untuk melihat kekurangan dan hambatan dari
proses pembelajaran yang telah terlaksana. Refleksi ini juga yang menjadi tolok ukur untuk memperbaiki pembelajaran, apabila
pelaksanaan dan hasilnya belum maksimal. Refleksi ini dilakukan oleh guru pada setiap akhir pertemuan untuk memperbaiki atau
meningkatkan pelajaran pada pertemuan berikutnya. Selain itu, refleksi juga dilakukan pada akhir siklus I untuk mengukur kualitas
proses dan hasil sudah mencapai target atau belum. Penelitian ini dilakukan tiga kali pertemuan dengan alokasi waktu per pertemuan
3 x 40 menit. Pertemuan 3 atau akhir siklus I dilakukan refleksi untuk mengukur motivasi dan prestasi belajar siswa sudah
mencapai target atau belum. Apabila penelitian sudah mencapai target yang ditentukan, maka tidak perlu dilanjutkan pada siklus II.
Tetapi, apabila belum mencapai target yang sudah ditentukan sebelumnya, maka penelitian perlu dilanjutkan pada siklus II
dengan penambahan treatment.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Penjelasan masing-masing teknik
pengumpulan data adalah sebagai berikut:
3.4.1 Observasi
Menurut Masidjo 2010: 59, observasi adalah suatu teknik pengamatan yang dilaksanakan secara langsung atau tidak langsung dan
secara teliti terhadap suatu gejala dalam suatu situasi di suatu tempat. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui proses belajar-mengajar di
kelas. Peneliti melakukan observasi langsung tanpa instrumen pengamatan pada saat pembelajaran mata pelajaran IPS. Melalui
observasi ini, peneliti dapat mengumpulkan data-data yang terjadi di kelas, dan untuk mengetahui sikap siswa pada saat mengikuti pelajaran
di kelas. Selain itu, observasi ini sebagai langkah awal dalam menentukan kualitas proses yang perlu untuk ditingkatkan untuk siswa
yang telah diobservasi, yaitu kelas V SD Kanisius Condongcatur.
3.4.2 Wawancara
Esterberg dalam bukunya Sugiyono 2010, mendefinisikan interview sebagai berikut,
“a meeting of two pearsons to exchange information and idea through question and responses, resulting in communication and joint
construction of meaning about particular topic”. Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
Ada tiga macam wawancara, yaitu 1 wawancara terstruktur; 2 wawancara semiterstruktur; dan 3 wawancara tak berstruktur. Dalam
penelitian ini menggunakan wawancara semiterstruktur, di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun
secara sistematis, tetapi hanya berupa garis-garis besar tentang hal-hal yang ditanyakan, seperti proses pembelajaran IPS di dalam kelas, cara
guru mengatasi siswa yang ramai, dan cara guru memberikan pembelajaran IPS. Peneliti melakukan wawancara pada salah satu guru
kelas V, dan 4 siswa kelas V. Wawancara tersebut peneliti gunakan sebagai data awal.
3.4.3 Kuesioner
Kuesioner adalah suatu daftar pernyataan tertulis yang terinci dan lengkap yang harus dijawab oleh responden tentang pribadinya atau
hal-hal yang diketahuinya Masidjo, 2010: 70. Tujuan kuesioner ini adalah untuk mengetahui motivasi kelas V SD Kanisius Condongcatur.
Peneliti membuat kuesioner ini, dengan berpedoman pada tiga indikator motivasi yang telah peneliti susun dari tiga ahli. Ketiga indikator
tersebut yaitu: 1 memiliki keinginan belajar; 2 ulet menghadapi tugas; dan 3 memiliki tujuan belajar. Indikator-indikator tersebut
kemudian peneliti susun dalam bentuk pernyataan-pernyataan.
3.4.4 Dokumen
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu Sugiyono, 2010: 329. Dokumen-dokumen yang digunakan oleh
peneliti adalah hasil nilai-nilai pada tahun yang lalu, kemudian nilai pada saat semester gasal I, dan hasil nilai pada akhir siklus. Hasil
nilai-nilai pada tahun lalu, digunakan untuk melihat prestasi belajar IPS siswa dari tahun ke tahun, kemudian nilai pada saat semester gasal I
digunakan sebagai kondisi awal, dan hasil pada akhir siklus digunakan untuk melihat ketercapaian prestasi belajar siswa setelah mengikuti
pembelajaran IPS dengan menggunakan media visual. Instrumen pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti, secara ringkas dapat
dilihat pada tabel 2:
Tabel 2. Instrumen Pengumpulan Data
No. Variabel
Kriteria Jenis
Penilaian Instrumen
Penelitian Teknik
Pengumpulan Data
1. Motivasi
Motivasi belajar siswa yang akan
diukur terdiri dari 3 indikator yaitu:
a. Memiliki
keinginan belajar b.
Ulet menghadapi tugas
c. Memiliki tujuan
belajar Non tes
Lembar kuesioner
Penyebaran Kuesioner
sebelum penelitian
sebagai kondisi awal,
dan sesudah penelitian
sebagai hasil penelitian
2. Prestasi
Belajar a. Persentase jumlah
siswa yang mencapai KKM =
60 Tes
Tes tertulis pilihan
ganda Dokumentasi
berupa: nilai 1 tahun sebelum,
nilai semester gasal sebagai
kondisi awal, dan tes soal
evaluasi sebagai hasil
penelitian.
Tabel 2 menunjukkan bahwa penelitian ini digunakan untuk mengukur motivasi dan prestasi belajar siswa. Motivasi belajar diukur
dengan berpatokan pada 3 indikator, kemudian untuk prestasi belajar diukur dengan berpatokan pada nilai yang mencapai KKM. Instrumen
pengumpulan yang digunakan oleh peneliti berupa lembar kuesioner untuk mengukur motivasi belajar siswa, dan tes tertulis pilihan ganda
digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa.
3.5 Instrumen Penelitian