Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

dipandang dari segi pendidik maupun dari segi guru. Ketiga, perubahan bersifat efektif, dalam arti ini perubahan hasil belajar itu relatif tetap, setiap saat diperlukan, dapat direproduksikan, dan digunakan seperti dalam pemecaham masalah, ujian, maupun dalam penyesuaian diri dalam kehidupan sehari-hari dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidupnya. Selain ciri-ciri perilaku dari prestasi belajar, berikut ini adalah faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Mulyasa 2006 yaitu, Pertama faktor eksternal, dalam pengaruh faktor eksternal ini dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: faktor sosial dan non-sosial. Di dalam faktor sosial menyangkut hubungan antar manusia yang terjadi dalam berbagai situasi sosial seperti: lingkungan keluarga, sekolah, teman dan masyarakat pada umumnya. Sedangkan faktor non-sosial adalah faktor- faktor lingkungan yang bukan sosial, seperti lingkungan alam dan fisik; misalnya: keadaan rumah, ruang belajar, fasilitas belajar, buku-buku sumber, dan sebagainya. Kedua faktor internal, dalam faktor internal ini mencakup: faktor-faktor fisiologis yang menyangkut keadaan jasmani atau fisik individu, faktor-faktor psikologis yang berasal dari dalam diri seperti intelegensi, minat, sikap, dan motivasi.

2.1.3 Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu Pengetahuan Sosial IPS merupakan mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang kajiannya mengintegrasikan bidang- bidang ilmu sosial dan humaniora Sumaatmaja: 2003. Bidang ilmu sosial antara lain meliputi sosiologi, ekonomi, psikologi sosial, antropologi, geografi, dan ilmu politik. Sedangkan humaniora meliputi norma, nilai, bahasa, dan seni yang menjadi komponen kehidupan masyarakat. Menurut Maulana 2001 IPS merupakan mata pelajaran yang memadukan konsep-konsep dasar dari berbagai ilmu sosial yang disusun melalui pendekatan pendidikan dan psikologis serta kelayakan dan kebermaknaannya bagi siswa dan kehidupannya. Menurut Sapriya 2009: 20 IPS merupakan nama mata pelajaran yang berdiri sendiri sebagai integrasi dari sejumlah konsep disiplin ilmu sosial, humaniora, sains bahkan berbagai isu dan masalah sosial kehidupan. Sedangkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006, Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari mulai dari Sekolah dasar SD sampai dengan Sekolah Menengah Atas SMA. Ilmu Pengetahuan Sosial IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006: 159. Dari beberapa pengertian di atas, maka IPS adalah salah satu mata pelajaran pokok yang diajarkan kepada siswa SD yang mempelajari tentang hubungan antara manusia dengan manusia humaniora serta manusia dengan lingkungan alam sosial. Dari paparan di atas, maka dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006, mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1 mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya; 2 memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial; 3 memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan; dan 4 memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional dan global. Dengan adanya tujuan-tujuan sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tersebut, maka ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut: Pertama, manusia lingkungan sosial, tempat dan lingkungan lingkungan alam. Kedua, waktu, keberlanjutan dan perubahan. Ketiga sistem sosial dan budaya. Keempat, perilaku ekonomi dan kesejahteraan. Dari ruang lingkup mata pelajaran IPS tersebut, berikut ini adalah salah satu standar kompetensi SK dan kompetensi dasar KD pada mata pelajaran IPS kelas V. SK dan KD kelas V semester 2 dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS Kelas V Semester 2 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia. 2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang. 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. 2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan. 2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.

2.1.4 Media Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Efektifitas penggunaan media audio visual (VCD) dan media charta terhadap hasil belajar biologi konsep sirkulasi pada hewan dan manusia siswa kelas II semester II di SMU Negeri 2 Jember tahun ajaran 2003/2004

0 20 114

Peningkatan motivasi belajar siswa kelas X melalui media audio visual pada mata pelajaran PAI di SMK Karya Ekopin

0 5 96

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar IPS siswa kelas V di SDIT Insan Mulia Tangerang Selatan.

1 10 125

Peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas V pada kompetensi dasar perjuangan mempertahankan kemerdekaan melalui media audio visual di MI Jauharotul Huda Cakung Jakarta Timur

0 17 122

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar IPS siswa kelas V di Min Bitung Jaya

1 7 159

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual pada mata pelajaran PKN siswa kelas II MI Al-Husna Ciledug Tahun pelajaran 2013/2014

3 12 126

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42

Pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan abstraksi siswa di kelas VII SMPN 01 Kalidawir Tulungagung tahun ajaran 20172018

0 0 6

Peningkatan minat dan hasil belajar IPA melalui penggunaan media pembelajaran lectora siswa kelas V SDN Timuran Tahun 2016/2017

2 4 13

Hubungan motivasi belajar dan gaya belajar siswa dengan prestasi belajar matematika siswa mts Islamiyah Medan tahun ajaran 2017/2018 - Repository UIN Sumatera Utara

4 24 150