ejaan, gaya bahasa, dan sistematikanya.
Konfirmasi: Siswa dan guru menyimpulkan
isi pembelajaran. 3.
Kegiatan akhir a.
Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya.
b. Siswa dibantu guru
merefleksikan nilai-nilai yang dapat dipetik dari
pembelajaran. Tanya jawab
11 menit
H. Sumber Belajar
1.
Keraf, Gorys. 2010. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia.
2. Tim Edukatif. 2007. Kompeten Berbahasa Indonesia untuk SMA Kelas X.
Jakarta: Erlangga
I. Bahan dan Alat
Kertas HVS
J. Penagihan Hasil Belajar
1. Tagihan
Individu : siswa menulis sebuah karangan argumentasi dengan topik
‘Ekstrakurikuler dalam Pengembangan Kepribadian Siswa SMA Pangudi Luhur St. Louis Sedayu’ atau ‘Pendidikan Seks untuk Siswa SMA Pangudi
Luhur St. Louis Sedayu’, namun prosedur penulisan dengan berdasarkan
teknik PAK Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat. 2.
Teknik dan bentuk instrumen
Teknik : tes tertulis
Instrumen soal : Buatlah sebuah karangan argumentasi dengan topik pilihanmu ‘Ekstrakurikuler dalam Pengembangan Kepribadian Siswa
SMA Pangudi Luhur St. Louis Sedayu’ dan ‘Pendidikan Seks untuk Siswa SMA Pangudi Luhur St. Louis S
edayu’. Perhatikan penggunaan bahasa, ejaan, dan sistematika penulisan yang benar Jangan lupa, kerjakan sesuai
dengan prosedur teknik PAK Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat 3.
Kelengkapan lembar kegiatan siswa terlampir
Yogyakarta, 22 April 2013 Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Dra. C. Sri Purwaningsih Christiana Tri Jatuningsih
LAMPIRAN a.
Materi 1.
Pengertian karangan argumentasi
Karangan adalah hasil kegiatan menulis yang berisi sekumpulan paragraf yang tersusun secara padu dan koheren. Karangan argumentasi adalah karangan yang
berjenis argumentasi. Jenis karangan yang mengemukakan alasan, contoh, bukti- bukti yang kuat, dan meyakinkan sehingga orang akan membenarkan pendapat,
sikap, gagasan, dan keyakinan penulis. Dasar karangan argumentasi adalah berpikir kritis dan logis. Oleh karena itu, harus berdasarkan pada fakta-fakta yang
dapat dipertanggungjawabkan. Fakta-fakta tersebut dapat diperoleh dengan berbagai cara, antara lain
1.bahan bacaan buku, majalah, surat kabar, atau internet; 2.wawancara atau angket;
3.penelitian atau pengamatan langsung melalui pengamatan.
2. Ciri-ciri karangan argumentasi
Ciri-ciri Pargaraf atau karangan argumentasi a.
Menjelaskan pendapat agar pembaca yakin mengenai topik yang dibahas. b.
Memerlukan fakta untuk pembuktian berupa gambargrafik, dan lain-lain. c.
Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian. d.
Penjelasan dalam paragraf argumentasi disampaikan secara logis. e.
Penutup berisi kesimpulan.
3. Struktur kerangka karangan argumentasi
Struktur karangan argumentasi adalah a.
Pendahuluan Bagian pendahuluan berfungsi untuk menarik perhatian pembaca terhadap
argumen yang akan disampaikan atau dikemukakan dalam tulisan tersebut. Bagian awal atau pendahuluan juga dapat berfungsi untuk mengarahkan
pembaca ke masalah yang akan disampaikan dan memberi gambaran umum mengenai masalah yang akan disampaikan penulis
b. Tubuh karangan
Bagian ini berisi pembuktian kebenaran pendapat yang dikemukakan penulis dan dihubungkan secara logis serta kritis dengan semua fakta yang ada.
Dalam bagian ini, kekuatan argumen harus dimiliki oleh penulis agar dapat meyakinkan pembaca. Bagian tubuh karangan atau bagian isi merupakan
penjelasan mengenai masalah dan bukti-bukti yang ada, sehingga gagasan dan bukti itu perlu disampaikan sedalam dan sekonkret mungkin.
c. Kesimpulan dan ringkasan
Bagian ini berisi kesimpulan seperti halnya ringkasan, diberikan penekanan pada bagian-bagian tertentu, dan memberikan prediksi berkaitan dengan
karangan. Pada bagian kesimpulan, penulis harus bisa meyakinkan pembaca agar melakukan apa yang ditulisnya.
b. Pedoman Penilaian Karangan Argumentasi
No. Komponen
Penilaian Bobot
Skor Kriteria Penilaian
1. Isi karangan 10
5 Mampu menyebutkan fakta berkaitan dengan topik
karangan minimal 3 fakta, isi karangan sangat meyakinkan pembaca, isi karangan sesuai dengan
jenis karangan yang dimaksud, antara judul dan isi karangan jelas atau sesuai.
4 Hanya mampu menyebutkan 2 fakta yang berkaitan
dengan topik karangan, isi karangan sangat meyakinkan pembaca, isi karangan sesuai dengan
jenis karangan yang dimaksud, kurang adanya kesesuaian judul dan isi karangan.
3 Hanya mampu menyebutkan 1 fakta yang berkaitan
dengan topik karangan, isi karangan kurang dapat meyakinkan pembaca, isi karangan sesuai dengan
jenis karangan
yang dimaksud,
tidak ada
kesesuaian judul dan isi karangan. 2
Hanya mampu menyebutkan satu fakta namun tidak berkaitan dengan topik karangan, isi karangan
kurang dapat meyakinkan pembaca, isi karangan sesuai dengan jenis karangan yang dimaksud tetapi
banyak dicampuri dengan jenis karangan lain, tidak ada kesesuaian judul dan isi karangan.
1 Tidak menyebutkan fakta, isi karangan tidak
meyakinkan, tidak sesuai dengan jenis karangan yang dimaksud, tidak ada kesesuaian judul dan isi
karangan.
2. Organisasi
karangan 4
5 Struktur
karangan benar
pendahuluan, isi,
penutup, antarparagraf mempunyai hubungan yang koheren, satu paragraf terdiri dari satu gagasan
utama, satu paragraf terdiri minimal dari tiga kalimat.
4 Struktur
karangan benar
pendahuluan, isi,
penutup, antarparagraf mempunyai hubungan yang koheren, satu paragraf ada yang terdiri dari dua
sampai tiga gagasan utama, satu paragraf ada yang hanya terdiri dari dua atau satu kalimat.
3 Struktur karangan pendahuluan, isi, penutup
kurang tepat dan kurang berurutan, antarparagraf mempunyai hubungan yang cukup koheren, satu
paragraf ada yang terdri dari dua sampai tiga gagasan utama, satu paragraf terdiri minimal dari
tiga kalimat.
2 Struktur karangan pendahuluan, isi, penutup
kurang berurutan, antarparagraf kurang mempunyai hubungan yang koheren, satu paragraf ada yang
terdiri dari dua sampai tiga gagasan, satu paragraf terdiri kurang dari tiga kalimat.
1 Struktur karangan pendahuluan, isi, penutup tidak
tepat dan tidak terlihat sama sekali, antarparagraf tidak koheren, satu paragraf terdiri lebih dari satu
gagasan utama dan hanya terdiri dari satu kalimat yang ambigu.
3. Tata bahasa
2 5
Struktur kalimat sekurang-kurangnya terdiri dari 1 SP, antarkalimat koheren, bahasa yang digunakan
baku. 4
Struktur kalimat terdiri dari 1 SP, antarkalimat koheren, bahasa yang digunakan cukup baku.
3 Struktur kalimat terdiri dari 1 SP, antarkalimat
kurang koheren namun masih dapat dimengerti, bahasa yang digunakan lebih banyak kurang baku.
2 Struktur kalimat kurang jelas dan berbelit-belit,
antarkalimat kurang
koheren, bahasa
yang digunakan lebih banyak bercampur dengan bahasa
tidak baku. 1
Struktur kalimat kurang jelas dan menimbulkan makna ganda, tidak ada koherenitas antarkalimat,
bahasa yang digunakan tidak baku.
4. Diksi
pilihan kata
2 5
Pilihan kata tepat, lazim, rasional, dan denotatif. 4
Pilihan kata tepat, tidak menimbulkan keraguan, dan rasional.
3 Pilihan kata kurang tepat tetapi masih rasional dan
denotatif. 2
Pilihan kata tidak tepat, tidak lazim, kurang rasional, tetapi bersifat denotatif.
1 Pilihan kata tidak tepat, tidak lazim, dan dapat
menyinggung perasaan orang lain. 5.
Ejaan 2
5 Menguasai aturan penulisan tanda baca, kata
ulang, kata serapan, dan huruf kapital, hanya terdapat beberapa kesalahan ejaan.
4 Kurang menguasai aturan penulisan tanda baca,
kata ulang, kata serapan, dan huruf kapital, terdapat beberapa kesalahan ejaan.
3 Kurang menguasai aturan penulisan tanda baca,
kata ulang, kata serapan, dan huruf kapital, terdapat banyak kesalahan ejaan.
2 Banyak penggunaan tanda baca, penulisan huruf
kapital, penulisan kata ulang dan kata serapan yang tidak tepat.
1 Penggunaan tanda baca tidak tepat, banyak
kesalahan, dan sulit dimengerti. Skor maksimal: 100
LEMBAR KERJA SISWA Siklus 1
Petunjuk Pengerjaan A.
Langkah Pertama 1.
Pikirkan topik apa yang ingin kamu tuliskan 2.
Tuliskan topik utamamu di tengah kertas boleh berupa kata, boleh berupa kalimat dan beri lingkaran untuk memperjelasnya
3. Ayo tuangkan ide apa saja yang ada dalam pikiranmu berkaitan dengan topik itu
Jangan pernah ragu dan jangan takut salah 4.
Buat lingkaran di setiap ide itu dan beri garis yang menghubungkan dengan topik utamamu
5. Tuliskan kembali ide-ide yang berhubungan dengan ide-ide sebelumnya dan beri garis
penghubung yang menjelaskan 6.
Pada langkah ini, kamu tidak perlu melihat kesesuaian yang mendalam antar tiap- tiap ide yang sudah kamu tuliskan
B. Langkah Kedua
1. Lihat kembali pekerjaan pertama yang telah kamu lakukan
2. Aturlah tiap ide yang telah kamu tuliskan dan hubungkan dengan strategi peta
pikiran Nama :
No. :
Kelas :
3. Lingkari kembali ide utamamu dengan lebih tebal dan atur kembali garis yang
menghubungkan dengan ide-ide pendukung 4.
Buanglah ide-ide yang sekiranya tidak berhubungan dan tidak penting 5.
Kamu bisa memberi gambar untuk lebih menonjolkan makna dari setiap ide tersebut 6.
Buatlah semua ide, garis, dan gambar tersebut menjadi sebuah kerangka karangan yang berhubungan
7. Setelah gambar peta pikiran selesai, buatlah sebuah kerangka karangan
C. Langkah Ketiga
1. Mulailah mengembangkan kerangka karangan yang telah kamu buat
2. Dalam mengarang, gunakan bahasa-bahasa yang sederhana, alami, dan aktif
D. Langkah Keempat
1. Bacalah kembali karanganmu
2. Lihat kesalahan yang ada secara saksama,
3. Perbaikilah menjadi sebuah karangan yang indah dan sesuai dengan kaidah
kebahasaan
Lembar kerja untuk langkah pertama. Kerjakan dengan posisi kertas horizontal
Lembar kerja untuk langkah kedua. Kerjakan dengan posisi kertas horizontal
Lembar kerja untuk langkah kedua. Kerjakan dengan posisi kertas vertikal
Lembar kerja untuk langkah ketiga dan keempat. Kerjakan dengan posisi kertas vertikal
LEMBAR KERJA SISWA Siklus 2
Petunjuk
A. Langkah Pertama
1. Pikirkan mengenai topik yang telah ditentukan oleh gurumu.
2. Letakkan kertas dalam posisi horizontal.
3. Tuliskan topikmu di tengah kertas dan beri lingkaran atau bentuk lain untuk
memperjelasnya. 4.
Ayo tuangkan ide apa saja yang muncul dalam pikiranmu berkaitan dengan topik itu. Jangan pernah takut salah dan jangan ragu. Penting tidaknya ide
yang kamu pikir dan tuliskan itu urusan kedua. 5.
Buat lingkaran atau bentuk lain di setiap ide yang kamu tuliskan dan berilah garis yang menghubungkan dengan topik utamamu.
6. Tuliskan kembali ide-ide yang berhubungan dengan ide-ide sebelumnya dan
beri garis penghubung yang menjelaskan. 7.
Pada langkah ini, kamu tidak perlu melihat kesesuaian yang mendalam antar tiap-tiap ide yang sudah kamu tuliskan.
Nama : No.
: Kelas
:
Lembar kerja untuk langkah pertama. Jangan lupa lihat petunjuknya
Petunjuk
B. Langkah Kedua
1. Letakkan kertas dalam posisi horizontal.
2. Lihat kembali pekerjaan pertama yang telah kamu lakukan.
3. Aturlah tiap ide yang telah kamu tuliskan dan hubungkan dengan strategi peta
pikiran. 4.
Pada langkah kedua ini, kamu melakukan perbaikan dari tumpahan-tumpahan ide di langkah pertama. Caranya adalah tuliskan kembali topik utamamu
dengan lebih tebal dan atur kembali garis yang menghubungkan dengan ide- ide pendukung.
5. Buanglah ide-ide yang sekiranya tidak penting dan tidak terlalu mendukung
topik utamamu. 6.
Kamu bisa memberi gambar untuk lebih menonjolkan makna dari setiap ide tersebut. Penggunaan pensil warna juga diperbolehkan dalam langkah ini.
7. Buatlah semua ide, garis, dan gambar tersebut menjadi sebuah kerangka
karangan yang berhubungan. 8.
Setelah gambar peta pikiran selesai, gunakan lembar berikutnya dan letakkan kertas dalam posisi vertikal. Buatlah sebuah kerangka karangan.
Nama : No.
: Kelas
:
Lembar kerja untuk langkah kedua. Jangan lupa lihat petunjuknya
Lembar kerja untuk langkah kedua. Jangan lupa lihat petunjuknya
Petunjuk
C. Langkah Ketiga
1. Gunakan kertas folio bergaris pada langkah ini dan letakkan kertas dalam
posisi vertikal. 2.
Mulailah mengembangkan kerangka karangan yang telah kamu buat. 3.
Dalam mengarang, gunakan bahasa-bahasa yang sederhana, alami, dan efektif.
4. Jangan pernah lupa mengenai struktur organisasi karangan argumentasi
pembuka, isi tumpahan fakta minimal 3, penutup, jumlah kalimat dalam satu paragraf minimal 3, jumlah paragraf dalam satu karangan minimal 3
paragraf, ejaan penggunaan tanda baca dan huruf, dan tata bahasa pilihan kata.
Nama : No.
: Kelas
:
Petunjuk
D. Langkah Keempat
1. Bacalah kembali karanganmu.
2. Lihat kesalahan yang ada secara saksama.
3. Perbaikilah menjadi sebuah karangan yang indah dan berbobot.
Nama : No.
: Kelas
:
folio bergaris
………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
PEDOMAN DOKUMENTASI FOTO Siklus 1 dan 2
1. Foto diambil ketika guru menyampaikan materi pembelajaran mengenai
karangan argumentasi. 2.
Foto diambil ketika siswa melakukan langkah pertama dalam teknik PAK, yaitu Pusatkan Pikiran.
3. Foto diambil ketika siswa melakukan langkah kedua dalam teknik PAK, yaitu
Atur. 4.
Foto diambil ketika siswa melakukan langkah ketiga dan keempat dalam teknik PAK, yaitu Karang dan Hebat.
PEDOMAN WAWANCARA GURU Prasiklus
Haritanggal : Nama Guru
:
1. Bagaimana aktivitas pembelajaran bahasa Indonesia di kelas X?
…………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………
2. Apakah guru menggunakan media, metode, dan teknik yang bervariasi dalam
pembelajaran? ……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
3. Bagaimana guru melihat tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang
berlangsung? ……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
4. Bagaimana penilaian atau evaluasi yang digunakan selama dan setelah akhir
pembelajaran? ……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
5. Apakah siswa dapat mencapai nilai KKM?
…………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………
6. Materi apa yang kadang menjadi kesulitan siswa dalam kegiatan pembelajaran
bahasa Indonesia? ……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
7. Bagaimana gambaran kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran bahasa
Indonesia? ……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
8. Bagaimana guru berusaha mengatasi kesulitan yang dihadapi siswa selama ini?
…………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………
PEDOMAN WAWANCARA GURU Siklus 1 dan 2
HariTanggal : Nama Guru
:
1. Bagaimana persiapan siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang berlangsung?
…………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………
2. Apakah siswa terlihat mempunyai motivasi untuk mengikuti pembelajaran
bahasa Indonesia? ……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
3. Apakah siswa terlihat mudah memahami materi pembelajaran yang diberikan
oleh pengajar? ……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
4. Apakah teknik PAK Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat ini dirasa bisa
mengatasi masalah yang selama ini terjadi? ……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
5. Apakah materi dapat tersampaikan dengan baik melalui teknik yang diterapkan
ini? ……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
6. Bagaimana kondisi kelas ketika dilakukan pembelajaran menulis karangan
argumentasi dengan teknik PAK Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat? ……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
PEDOMAN WAWANCARA SISWA Siklus 1 dan 2
HariTanggal : Nama Siswa :
1. Apakah anda mengalami kesulitan saat diberi tugas menulis karangan
argumentasi secara individu? ……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
2. Apa yang selama ini membuat anda bosan mengikuti pelajaran bahasa Indonesia?
…………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………
3. Apakah anda tertarik dan merasa senang mengikuti pembelajaran menulis
karangan argumentasi dengan teknik PAK Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat?
…………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………
4. Apakah anda merasa kesulitan anda selama ini bisa teratasi?
…………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………
5. Apakah anda masih merasa kesulitan dengan pembelajaran bahasa Indonesia?
…………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………
6. Bagaimana kesan dan pesan anda berkaitan dengan pembelajaran bahasa
Indonesia selama ini dan ke depannya? ……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
PEDOMAN PENGAMATAN Siklus 1 dan 2
1. Pengamatan Aktivitas Guru
Instrumen Pengamatan untuk Guru Aktivitas Guru di Kelas secara Umum
Sekolah : SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
Kelas : XB
Jam ke :
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia HariTanggal
: Pokok Bahasan : Menulis karangan argumentasi
No Aspek yang dipengamatan
Ya Tidak
1. Guru memeriksa kesiapan ruang, alat
pembelajaran, media, dan kesiapan siswa mengikuti pembelajaran.
2. Guru menyampaikan SK, KD, dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. 3.
Guru melakukan kegiatan apersepsi tentang karangan argumentasi.
4. Guru menunjukkan penguasaan materi
pembelajaran dengan berusaha tidak terlalu sering melihat catatan.
5. Guru berusaha mengaitkan materi
pembelajaran dengan aspek kehidupan lain atau pengetahuan lain yang relevan.
6. Contoh yang diberikan untuk memperjelas
pemahaman siswa aktual dan berkaitan dengan kehidupan nyata.
7. Guru menjelaskan langkah-langkah yang akan
diterapkan dalam proses pembelajaran dengan teknik PAK Pusatkan Pikiran, Atur, Karang,
dan Hebat.
8. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan RPP yang telah dipersiapkan. 9.
Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan.
No Aspek yang dipengamatan
Ya Tidak
10. Guru melaksanakan pembelajaran yang
bersifat kontekstual dan memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif.
11. Teknik PAK Pusatkan Pikiran, Atur, Karang,
dan Hebat efektif untuk mengembangkan kompetensi siswa.
12. Teknik yang dipilih dapat memudahkan siswa
dalam mengerjakan tugasnya secara individu. 13.
Setiap langkah dalam teknik yang dipilih dapat terlaksana dengan baik dan melibatkan
siswa secara maksimal.
14. Guru melakukan penilaian akhir sesuai
dengan kompetensi. 15.
Guru menyampaikan seluruh isi pembelajaran dengan suara yang jelas.
16. Guru melakukan refleksi dan rangkuman yang
melibatkan siswa. 17.
Guru menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar.
18. Guru menggunakan bahasa tulis yang baik
dan benar.
2. Pengamatan Situasi Siswa dan Kelas
Instrumen Pengamatan Situasi Kelas Aktivitas Siswa dan Situasi di Kelas
Sekolah : SMA Pangudi Luhur St. Louis Sedayu
Kelas : XB
Jam ke :
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia HariTanggal
: Pokok Bahasan : Menulis karangan argumentasi
No. Aspek yang dipengamatan
Ya Tidak
1. Siswa memahami proses pelaksanaan
pembelajaran dengan teknik PAK Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan
Hebat.
2. Siswa memahami instruksi guru
berkaitan dengan proses pembelajaran yang berlangsung.
3. Siswa aktif menanggapi setiap
pembahasan dalam pembelajaran. 4.
Tercipta suasana kelas yang serius dan santai.
5. Tercipta hubungan yang harmonis antara
guru dan siswa.
PEDOMAN KUESIONER Siklus 1 dan 2
Lembar Penilaian Siswa terhadap Pembelajaran Sekolah
: SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Kelas
: XB Jam ke
: Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
HariTanggal :
Pokok Bahasan : Menulis karangan argumentasi
No Butir penilaian SS
S N
TS STS
A. Penerapan teknik PAK dalam pembelajaran
1. Saya tertarik mengikuti pembelajaran
menulis karangan argumentasi dengan teknik PAK Pusatkan Pikiran, Atur,
Karang, dan Hebat.
2. Saya memahami prosedur pelaksanaan
teknik PAK Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat.
3. Saya mengerti semua instruksi yang
diberikan guru berkaitan dengan penerapan teknik PAK Pusatkan Pikiran,
Atur, Karang, dan Hebat.
4. Saya merasa bisa menulis karangan
argumentasi dengan mudah dengan diterapkannya teknik PAK Pusatkan
Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat.
5. Saya mampu menulis karangan
argumentasi dengan bahasa baku, sesuai dengan ejaan dan sistematika penulisan
karangan yang benar.
B. Keterlibatan dalam aktivitas pembelajaran
1. Saya siap dan bersemangat mengikuti
proses pembelajaran. 2.
Saya memperhatikan penjelasan tentang materi pembelajaran dan prosedur
pelaksanaan teknik PAK Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat.
No Butir penilaian SS
S TPP TS
STS
3. Saya aktif menanggapi suatu topik
bahasan dan menanyakan hal-hal yang menurut saya kurang jelas.
4. Saya mencatat hal-hal pokok dari materi
pembelajaran. 5.
Saya mengerjakan tugas menulis karangan argumentasi dengan baik.
Kesan saya dari pembelajaran yang telah berlangsung adalah Pesan saya untuk pembelajaran berikutnya adalah
Keterangan SS
: Saya sangat setuju dengan pernyataan ini. S
: Saya setuju dengan pernyataan ini. N
: Saya netral dengan pernyataan ini. TS
: Saya tidak setuju dengan pernyataan ini. STS
: Saya sangat tidak setuju dengan pernyataan ini.
CATATAN LAPANGAN Siklus 1
HariTanggal : Senin, 25 Maret 2013
Pada pertemuan pertama siklus 1 ini, hal-hal yang dapat diamati selama proses pembelajaran adalah kegiatan siswa dan guru. Pengamatan dilakukan selama
penelitian berlangsung dan difokuskan pada proses pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan teknik PAK Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat. Pada
pertemuan pertama, guru dan siswa mempelajari materi mengenai karangan argumentasi pengertian, ciri, struktur karangan, dan contoh paragraf argumentasi.
Sebelum mengawali pembelajaran, guru memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, media pembelajaran, dan kesiapan siswa mengikuti pembelajaran.
Pertama kali, guru mengadakan kilas balik pengumpulan tugas pertemuan yang lalu, materi sebelumnya adalah mengenai puisi dan dalam kesempatan ini guru
mengingatkan kepada siswa perihal pengumpulan tugas. Guru menyampaikan topik materi yang akan dipelajari pada pertemuan kali itu yaitu mengenai menulis karangan
argumentasi. Kegiatan apersepsi berkaitan dengan karangan argumentasi yang dilakukan guru
adalah dengan mengadakan tanya jawab. Guru mengingatkan mengenai tugas prasiklus tes kemampuan awal yang telah dikerjakan siswa. Pertanyaan yang
dilontarkan guru adalah seputar topik yang dipilih siswa dan hal-hal terkait topik
yang dituliskan dalam karangan tersebut. Beberapa siswa mengatakan bahwa mereka lupa dengan apa yang telah mereka tulis pada saat prasiklus beberapa waktu yang
lalu. Pada kegiatan apersepsi ini, ada beberapa siswa yang masih sibuk dengan pekerjaannya sendiri, ramai, sehingga tidak memperhatikan apa yang guru sampaikan
di depan kelas. Dari jawaban-jawaban siswa, guru berusaha menggiring siswa untuk dapat masuk ke dalam materi mengenai argumentasi dan kegiatan inti pembelajaran.
Guru kembali melakukan diskusi berupa tanya jawab mengenai pengertian karangan argumentasi. Guru menghimpun jawaban-jawaban yang disampaikan siswa berkaitan
dengan pengertian karangan argumentasi dan bersama-sama dengan siswa menyimpulkan sekaligus menegaskan pengertian karangan argumentasi dan kegunaan
karangan argumentasi. Kegunaan karangan argumentasi yang disampaikan oleh guru dikaitkan dengan kenyataan yang ada di sekitar siswa.
Ketika masuk ke dalam manfaat dan contoh karangan argumentasi, guru menggunakan media pembelajaran yaitu buku paket bahasa Indonesia untuk kelas X.
Siswa diminta untuk membuka buku paket dan memahami sekilas salah satu bab mengenai menulis karangan argumentasi. Selama kegiatan tersebut, guru berkeliling
kelas untuk mengecek apakah siswa aktif membuka buku paket dan membacanya atau tidak. Dalam pembahasan mengenai manfaat dan contoh karangan argumentasi,
guru menunjuk salah satu siswa untuk membaca manfaat karangan argumentasi dan pada setiap akhir siswa membaca nyaring, guru memberikan penjelasan dan
penegasan berkaitan dengan materi yang telah dibaca oleh siswa. Penyampaian materi bisa dikatakan secara suksesif, artinya satu per satu materi disajikan langsung secara
mendalam. Separuh awal pembelajaran yang berlangsung, sudah ditemukan ada seorang siswa yang mengantuk, padahal sebagian besar siswa aktif menanggapi isi
pembelajaran dan aktif mencatat setiap penjelasan dari guru. Bagian inti dari apa yang guru jelaskan dituliskannya di papan tulis. Dalam
pembelajaran ini, guru menggunakan bahasa lisan dan bahasa tulis dengan baik, benar, dan jelas. Penjelasan mengenai ciri karangan argumentasi dikaitkan dengan
adanya kejadian handphone salah satu siswa yang jatuh ke lantai, sehingga hal itu dapat lebih memperjelas penyampaian materi untuk siswa. Siswa kembali dituntut
menemukan tujuan karangan argumentasi dengan cara guru menyampaikan contoh- contoh paragraf argumentasi. Terkadang dalam penyampaian contoh karangan
argumentasi, guru menyisipkan contoh-contoh yang bersifat santai dan jenaka, sehingga tercipta situasi kelas yang serius dan santai. Dari contoh yang disampaikan,
guru mengulas satu per satu secara mendalam dan siswa menanggapi dengan serius dan antusias. Siswa dan guru juga membahas sebuah contoh paragraf yang bukan
merupakan paragraf argumentasi, sehingga dari situ siswa dapat memahami perbedaan karangan argumentasi dengan jenis karangan lain. Siswa dan guru kembali
mendiskusikan mengenai struktur karangan argumentasi, berapa jumlah fakta yang ideal, dan menegaskan apakah tulisan yang siswa tulis ketika prasiklus itu benar atau
masih kurang benar. Dalam pembelajaran ini, posisi guru berpindah-pindah, guru berusaha menjalin
interaksi yang harmonis dengan siswa, guru menunjuk beberapa siswa untuk menjawab pertanyaan secara acak dan bergilir sehingga tidak monoton. Hubungan
yang santai ketika kegiatan inti berlangsung tidak mengubah posisi guru sebagai pendidik yang harus tegas menegur ketika ada siswa yang melontarkan kata-kata
tidak formal dan kurang sopan. Ketika diskusi materi sudah selesai, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya seputar materi pembelajaran dan ada
seorang siswa yang menanyakan apakah dalam karangan argumentasi boleh apabila hanya memaparkan sisi positifnya saja tanpa memaparkan sisi negatifnya. Guru
memberikan jawaban yang tegas dan dapat meyakinkan siswa. Mendekati akhir pelajaran, situasi kelas ramai, tetapi guru mampu menghadapi
hambatan tersebut dengan meminta siswa menuliskan sebuah paragraf argumentasi dengan topik bebas. Di papan tulis, guru memberikan beberapa contoh judul karangan
argumentasi. Siswa mulai tenang dan mengerjakan latihan tersebut. Guru berkeliling untuk mengecek pekerjaan siswa, guru sempat berhenti dan duduk di bangku kosong
di samping siswa untuk menunjukkan hubungan yang dekat dengan siswa. Beberapa siswa terlihat ramai ketika mengerjakan latihan menulis paragraf argumentasi. Ketika
waktu untuk mengerjakan latihan telah selesai, siswa diminta maju ke depan kelas secara bergantian untuk membacakan hasil tulisannya dan siswa lain diminta
memberikan tanggapan serta penilaian dari tulisan topikn yang membacakan di depan kelas. Memang tidak semua siswa mendapat kesempatan maju ke depan kelas
membacakan pekerjaannya, namun ketika pembelajaran berakhir, guru melakukan kegiatan akhir pembelajaran dengan bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari
seluruh rangkaian pembelajaran yang telah berlangsung.
Secara keseluruhan, pada pertemuan pertama ini guru berhasil mengadakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dipersiapkan. Guru
menunjukkan penguasaan materi pembelajaran dengan berusaha tidak terlalu sering melihat ke buku acuan. Guru telah menyampaikan rangkaian aktivitas pembelajaran
sesuai dengan alokasi waktu yang ditentukan dan telah melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual dan memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif dari
siswa. Siswa yang mengikuti pembelajaran pada pertemuan pertama ini telah berhasil pula mengikuti pembelajaran dan keramaian siswa masih bisa diatasi dengan sikap
tegas dari guru. Secara keseluruhan siswa antusias mengikuti pembelajaran ini.
CATATAN LAPANGAN Siklus 1
HariTanggal : Kamis, 4 April 2013
Bagian ini merupakan catatan lapangan siklus 1 pada pertemuan yang kedua. Pada pertemuan kedua, guru mulai menerapkan teknik PAK Pusatkan Pikiran, Atur,
Karang, dan Hebat dalam latihan menulis karangan argumentasi. Pada awal pembelajaran, guru memeriksa kesiapan siswa, ruang, alat, dan media pembelajaran.
Guru menyampaikan materi bahasan yang akan dipelajari dan mengadakan kegiatan apersepsi pada awal pembelajaran. Kegiatan apersepsi yang dilakukan guru adalah
mereview kegiatan pada pertemuan sebelumnya dengan teknik tanya jawab. Kegiatan
apersepsi diikuti oleh siswa dengan semangat dan antusias meskipun hanya berlangsung beberapa menit. Memasuki kegiatan inti, guru menjelaskan kepada siswa
bahwa pelajaran kali itu mereka akan berpraktik menulis karangan argumentasi dengan teknik baru yang menarik. Keempat langkah dalam teknik PAK Pusatkan
Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat disatukan dalam satu bendel lembar kerja yang diberikan kepada siswa. Dalam hal ini, tugas guru adalah sebagai fasilitator yang
memberikan instruksi atau penjelasan berkaitan dengan langkah apa yang harus dikerjakan siswa.
Pada langkah pertama, yaitu pusatkan pikiran, siswa masih terlihat kurang konsentrasi sehingga curahan gagasan yang dituliskan siswa dalam lembaran kertas
kosong kurang maksimal. Beberapa siswa masih ramai dan seenaknya sendiri dalam membuat gagasan-gagasan awal. Pada langkah kedua, yaitu atur, siswa mengerjakan
dengan strategi peta pikiran. Pada langkah ini beberapa siswa bertanya kepada guru karena merasa kurang jelas dengan instruksi yang disampaikan. Guru dengan sabar
menjelaskan bahwa pada langkah kedua ini siswa diminta membuat peta pikiran. Beberapa siswa belum memahami apa yang dinamakan peta pikiran, sehingga guru
menjelaskan bahwa mereka diminta menuliskan topik atau judul pada tengah kertas dan menuliskan ide-ide yang terkait dengan topik atau judul tersebut. Setelah
penjelasan dari guru tersebut, beberapa siswa mulai paham dan ikut membantu menjelaskan pada topikn mereka yang belum paham.
Pada langkah ketiga, sebagian besar siswa telah dengan mandiri dan konsentrasi membuat karangan argumentasi. Topik karangan pada siklus 1 ini adalah bebas, tetapi
hal ini ternyata membuat siswa bingung karena siswa tidak tahu atau belum mempunyai gambaran topik-topik karangan pada umumnya. Guru berusaha
memberikan motivasi kepada siswa ketika siswa mulai bermalas-malasan. Ketika berlangsungnya kegiatan ini, guru berkeliling kelas untuk mengecek, mendampingi,
dan memberikan penjelasan secara personal kepada siswa yang belum memahami secara pasti langkah yang harus dikerjakannya. Terlihat beberapa siswa yang ramai
dan kurang serius mengikuti aktivitas pembelajaran. Celetukan gurauan beberapa kali muncul selama kegiatan pembelajaran berlangsung, sehingga membuat konsentrasi
siswa kadang terganggu dan memunculkan adanya kegaduhan di kelas. Kegiatan
akhir diisi dengan bersama-sama menyimpulkan isi pembelajaran dan siswa diminta merefleksikan apa yang telah mereka dapatkan selama pembelajaran berlangsung.
Secara keseluruhan, guru berhasil melaksanakan siklus 1 ini. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dipersiapkan dan melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan. Melalui pembelajaran ini, teknik PAK Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat yang
dipilih dapat memudahkan siswa dalam mengerjakan tugasnya secara individu dan teknik PAK Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat ini sebagian besar dirasa
efektif untuk mengembangkan kompetensi siswa. Setiap langkah dalam teknik PAK Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat yang dipilih dapat terlaksana dengan
baik dan melibatkan siswa secara maksimal. Bahasa lisan dan tulis yang guru gunakan selama aktivitas pembelajaran sudah baik, benar, dan jelas. Dalam
pembelajaran ini, siswa memahami proses pelaksanaan pembelajaran dengan teknik PAK Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat, namun siswa masih kurang bisa
memahami instruksi guru berkaitan dengan proses pembelajaran yang berlangsung. Siswa aktif menanggapi setiap pembahasaan dalam pembelajaran, baik itu karena
siswa tidak paham dengan teknik pembelajaran yang berlangsung maupun karena siswa memang aktif dan senang dengan pembelajaran yang berlangsung. Pada siklus
1 ini tercipta situasi kelas yang santai, serius, dan hubungan yang harmonis antara guru dan siswa.
CATATAN LAPANGAN Siklus 2
HariTanggal : Senin, 22 April 2013
Pada siklus 2 ini guru tidak lagi menjelaskan materi secara lengkap mengenai karangan argumentasi. Pengamatan dilakukan selama penelitian berlangsung dan
difokuskan pada proses pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan teknik PAK Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat. Pada siklus 2, peneliti dan guru
telah mengadakan perbaikan berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan siklus 1. Perbaikan yang dimaksud adalah pada siklus 2 ini topik karangan telah ditentukan
oleh guru, sehingga menghindari adanya rasa bingung pada diri siswa akan topik yang hendak dituliskannya. Selain perbaikan pada topik, guru dan peneliti juga
melakukan perbaikan pada pengerjaan setiap langkah dalam teknik PAK Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat. Pada siklus 1, guru membagikan satu bendel
lembar kerja siswa langkah 1,2,3, dan 4 secara serempak. Pada siklus 2 ini, guru membagikan lembar kerja siswa satu per satu sesuai dengan langkah yang harus
dikerjakan, sehingga pengerjaan langkah pertama sampai langkah keempat dapat serempak dan dalam waktu yang dibatasi setiap langkahnya. Hal ini menghindari
terjadinya kesalahan fokus siswa seperti pada saat siklus 1, yaitu waktu yang diberikan lebih banyak habis untuk mencurahkan gagasan dan membuat peta pikiran.
Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, guru memeriksa kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran. Guru menyampaikan mengenai tujuan kegiatan
pembelajaran yang akan berlangsung. Pembelajaran diawali dengan adanya kegiatan apersepsi dari guru meskipun hanya sekilas, yaitu tanya jawab guna mereview materi
yang dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Terjadi interaksi yang baik antara guru dan siswa pada kegiatan apersepsi ini, guru bertanya kepada siswa dan siswa dengan
aktif menanggapi setiap pertanyaan ataupun sampaian guru. Pertanyaan yang disampaikan guru berkaitan dengan pengertian karangan argumentasi, tujuan
karangan argumentasi, dan struktur atau sistematika karangan argumentasi. Pada kegiatan apersepsi ini, tidak ada pertanyaan yang dilontarkan oleh siswa, sehingga
guru dapat langsung masuk ke kegiatan ini. Guru menunjukkan penguasaan materi dengan tidak melihat catatan dan guru juga masih berusaha mengaitkan materi
pembelajaran dengan aspek kehidupan lain atau pengetahuan lain yang relevan. Keterkaitan antara karangan argumentasi dengan kehidupan sehari-hari yang relevan
tersebut dijelaskan pada bagian tujuan karangan argumentasi. Pada bagian ini, guru memberikan gambaran bahwa dengan menulis kita bisa mendapatkan tambahan uang
saku. Hal ini tentu membuat siswa banyak berkomentar, ada yang berkomentar terkait dengan ekspresi kagum, namun ada juga yang berkomentar mengenai hal lain.
Setelah kegiatan apersepsi dilakukan, guru menjelaskan langkah-langkah yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran, yaitu teknik PAK Pusatkan Pikiran,
Atur, Karang, dan Hebat dan membagikan lembar kerja siswa. Beberapa siswa aktif menanyakan hal-hal yang belum jelas mengenai langkah dalam teknik PAK yang
akan mereka laksanakan. Guru menyampaikan perihal dua topik yang akan ditulis dan pembagian topik tersebut. Guru melakukan aktivitas pembelajaran sesuai dengan
RPP yang telah dipersiapkan dan waktu yang telah dialokasikan untuk pembelajaran siklus 2. Pelaksanaan pembelajaran yang bersifat kontekstual ini dibuat untuk
memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif siswa. Setelah lembar kerja dan penjelasan dicukupkan, siswa mulai melakukan langkah
pertama hingga langkah keempat sesuai dengan instruksi dari guru. Guru mengalokasikan waktu yang baik dalam pelaksanaan teknik PAK ini, sehingga
terdapat perbedaan waktu antara langkah 1, 2, 3, dan 4. Ketika kegiatan inti sudah mulai, siswa dengan tenang mengerjakan tugasnya, meskipun ada beberapa siswa
yang terlihat kebingungan dan mencoba bertanya kepada guru ataupun kepada temannya. Pertanyaan yang dilontarkan siswa masih seputar lengkah PAK, seperti
apa perbedaan langkah 1 dan langkah 2, bagaimana sistematika penulisannya, apakah boleh menggunakan pensil, apa maksud topik itu, apakah judul harus berbeda dari
topik. Pertanyaan tersebut dijawab guru secara personal, sehingga tidak mengganggu siswa lain yang sudah jelas dan tengah mengerjakan. Ketika waktu dicukupkan untuk
mengerjakan langkah pertama dan akan dilanjutkan ke langkah berikutnya, siswa mulai ramai karena ada pekerjaan mereka yang belum selesai. Guru memberi sedikit
waktu tambahan, berusaha memotivasi dan membantu siswa menyelesaikan tugasnya. Langkah demi langkah dilakukan siswa dengan serius dan pada kegiatan akhir
dilakukan adanya penyimpulan secara bersama berkaitan dengan aktivitas pembelajaran yang telah dilakukan. Secara keseluruhan, teknik PAK dinilai bisa
mengembangkan kompetensi siswa dengan brainstorming dan memotivasi siswa bahwa kegiatan menulis karangan argumentasi itu mudah untuk dikerjakan. Setiap
langkah dalam teknik yang dipilih ini dapat terlaksana dengan baik dan melibatkan siswa secara maksimal. Secara keseluruhan guru menyampaikan seluruh isi
pembelajaran dengan suara yang jelas dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Siswa yang merupakan subjek penelitian ini mengikuti pembelajaran
dengan lebih tenang dan berbeda dengan siklus 1. Pada siklus 2 ini siswa terlihat dapat lebih konsentrasi dan tenang memahami proses pembelajaran dengan teknik
PAK. Sebagian besar siswa memahami instruksi guru berkaitan dengan proses pembelaran yang berlangsung. Sebaliknya, sebagian kecil siswa yang duduk di
belakang pojok tetap sisbuk dengan urusannya sendiri, entah itu mengerjakan tugas lain atau mengganggu temannya.
Siswa aktif menanggapi setiap pembahasaan pada pembelajaran. Pada siklus 2 ini, tercipta suasana kelas yang santai, serius, dan ada hubungan yang harmonis antara
guru dengan siswa. Hal ini terlihat dengan aktivitas guru yang berkeliling dan mengecek hasil kerja siswa. Waktu yang terbagi dengan baik turut serta melancarkan
kegiatan pembelajaran dengan teknik PAK Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat ini. Pada siklus 2 ini, waktu dapat lebih banyak difokuskan pada langkah
karang dan hebat, meskipun terkadang ada siswa yang masih kembali memperbaiki apa yang telah dihasilkannya pada langkah pusatkan pikiran dan atur.
HASIL KUESIONER
Siklus : 1
HariKelas : Kamis, 4 April 2013
Kelas : XB
No. Pernyataan
Jumlah Siswa
Persentase A.
Penerapan teknik PAK dalam pembelajaran
1. Saya tertarik mengikuti pembelajaran menulis karangan
argumentasi dengan teknik PAK Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat.
a. Sangat Setuju SS
b. Setuju S
c. Netral N
d. Tidak Setuju TS
e. Sangat Tidak Setuju STS
6 14
4 1
24 56
16
4 -
2. Saya memahami prosedur pelaksanaan teknik PAK
Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat. a.
Sangat Setuju SS b.
Setuju S c.
Netral N d.
Tidak Setuju TS e.
Sangat Tidak Setuju STS 2
21 1
1 8
84 4
4 -
3. Saya mengerti semua instruksi yang diberikan guru
berkaitan dengan penerapan teknik PAK Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat.
a. Sangat Setuju SS
b. Setuju S
c. Netral N
d. Tidak Setuju TS
e. Sangat Tidak Setuju STS
1 15
5 4
4 60
20 16
- 4.
Saya merasa bisa menulis karangan argumentasi dengan mudah dengan diterapkannya teknik PAK Pusatkan Pikiran,
Atur, Karang, dan Hebat.
a. Sangat Setuju SS
b. Setuju S
c. Netral N
d. Tidak Setuju TS
3 16
3 3
12 64
12 12
e. Sangat Tidak Setuju STS
- 5.
Saya mampu menulis karangan argumentasi dengan bahasa baku, sesuai dengan ejaan dan sistematika penulisan
karangan yang benar.
a. Sangat Setuju SS
b. Setuju S
c. Netral N
d. Tidak Setuju TS
e. Sangat Tidak Setuju STS
3 12
6 3
1 12
48 24
12
4
B. Keterlibatan dalam aktivitas pembelajaran