10
BAB II LANDASAN TEORI
A. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Teknik PAK Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat dan kemampuan menulis karangan argumentasi pernah digunakan dalam penelitian-penelitian yang
terdahulu. Namun, penelitian-penelitian tersebut lebih banyak berorientasi pada pembelajaran menulis karangan argumentasi. Pembelajaran menulis karangan
argumentasi yang menjadi objek penelitian dikembangkan atau ditingkatkan dengan berbagai macam teknik atau metode pembelajaran.
Penelitian yang dilakukan oleh Wellius Yasin 2007 dengan judul “Kemampuan Menulis Paragraf dalam Karangan Argumentasi Mahasiswa
PBSID Angkatan 2004 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta” menemukan adanya ukuran tingkatan rata-rata kemampuan mahasiswa dalam menulis
karangan argumentasi, yaitu kategori cukup dengan rata-rata 71,43 dari 53 karangan mahasiswa. Pada karangan-karangan tersebut, ditemukan beberapa
kesalahan yang dilakukan oleh subjek penelitian mahasiswa PBSID angkatan 2004 Universitas Sanata Dharma, yaitu kesalahan pada penggunaan tanda baca,
penggunaan huruf kapital, kesalahan penulisan kata, dan hubungan koherensi yang kurang baik.
Penelitian lain yang berorientasi pada kemampuan menulis karangan argumentasi dilakukan oleh Maria Henderina Hajon 2011 dengan judul
“Perbedaan Kemampuan Menulis Tulisan Argumentasi Siswa Kelas XI IPA dan
XI IPS SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Pelajaran 20102011.” Temuannya adalah tidak adanya perbedaan yang signifikan kemampuan menulis
tulisan argumentasi antara siswa kelas XI IPA dan siswa kelas XI IPS. Siswa di kedua kelas tersebut mempunyai kemampuan menulis tulisan argumentasi hampir
sedang. Penelitian serupa dilakukan pula oleh Erika Nurhandayani 2007 dengan
judul “Keefektifan Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Menulis
Rangkuman Karangan Argumentasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri Se-Kecamatan Nanggulan Kulon Progo.” Dalam penelitian ini, peneliti menerapkan sebuah
pendekatan dalam pembelajaran. Temuan dari penelitian ini adalah pendekatan komunikatif dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa. Nilai-nilai
kemampuan menulis kelompok eksperimen yang menggunakan pendekatan komunikatif menunjukkan peningkatan nilai yaitu dari 60 menjadi 70. Pendekatan
komunikatif dalam pengajaran keterampilan menulis siswa kelas VIII SMP Negeri se-Kecamatan Nanggulan Kulon Progo lebih efektif dibanding pendekatan
tradisional. Hal ini dibuktikan dengan t-observasi t-tabel pada taraf signifikan 5, yaitu 13,36 1,99, dan nilai rata-rata pada kemampuan menulis kelompok
eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol, yaitu 70 62,85. Penelitian milik Dena Silvia 2010 dengan judul
“Teknik PAK Pusat, Atur, Karang, Hebat dalam Pembelajaran Menulis Karangan Argumentasi Siswa
Kelas X SMA Negeri 2 Bandung” berisi bahwa berdasarkan hasil analisis data secara deskriptif, terdapat peningkatan kemampuan menulis karangan argumentasi
antara hasil pretes siswa kelas X SMA Negeri 2 Bandung semester II tahun ajaran
20092010 sebelum diberikan perlakuan berupa teknik PAK dengan hasil postes siswa setelah diberikan perlakuan berupa teknik PAK. Rata-rata nilai pretes
adalah 63 dan postes adalah 77, ini membuktikan adanya peningkatan karena ada perbedaan yang signifikan antara hasil pretes dan postes. Hal ini dibuktikan pula
dari hasil uji hipotesis, diperoleh t-hitung 10,68 yang lebih besar dari t-tabel 2,66, dan ini berarti hipotesis dapat diterima. Berdasarkan pengolahan angket
untuk mengetahui respon siswa dalam pembelajaran, diketahui bahwa presentase rata-rata sikap siswa terhadap penggunaan teknik PAK dalam pembelajaran
menulis karangan argumentasi sebanyak 81,25 siswa memberi jawaban ya dan 18,75 menjawab tidak. Hal ini dapat dikatakan bahwa siswa merasa cocok dan
setuju dengan penggunaan teknik PAK dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi.
Penelitian tersebut memiliki perbedaan masing-masing dengan penelitian yang telah dilakukan ini. Penelitian Wellius Yasin menggunakan satu kelas sebagai
subjek penelitian dan mengukur tingkat kemampuan menulis karangan argumentasi yang dilakukan dalam satu tahapan penelitian. Penelitian Maria
Henderina Hajon menggunakan dua kelas sebagai subjek penelitian, berusaha mengetahui perbedaan kemampuan menulis karangan argumentasi dari kedua
kelas tersebut, dan dilakukan dalam satu tahapan penelitian. Penelitian Erika Nurhandayani menggunakan dua kelas sebagai subjek penelitian untuk melihat
keefektifan pendekatan komunikatif dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi, sedangkan penelitian Dena Silvia hanya menggunakan satu kelas
untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam menulis karangan
argumentasi dengan teknik PAK Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat dan penelitiannya dilakukan selama dua kali, yaitu tahap prates dan postes.
Perbedaan penelitian yang terdahulu dengan penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian ini menggunakan satu kelas, yaitu kelas XB sebagai subjek
penelitian untuk mengetahui penerapan dan keefektifan penggunaan teknik PAK Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat dalam meningkatkan kemampuan
menulis karangan argumentasi. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus untuk mengetahui bagaimana penerapan teknik PAK Pusatkan Pikiran,
Atur, Karang, dan Hebat dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi dan seberapa tinggi peningkatan kemampuan menulis karangan argumentasi siswa.
Penelitian yang diadakan dalam tiga tahapan, yaitu prasiklus, siklus 1, dan siklus 2 ini dilakukan dengan langkah yang berbeda pada tiap tahapannya. Perbedaan ini
dikarenakan adanya perbaikan langkah pembelajaran pada setiap tahap dalam penelitian yang didasarkan pada hasil refleksi setiap tahap.
B. Teori 1.