Aspek Isi Karangan Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi Siswa dengan

a. Aspek Isi Karangan

Grafik 4.8 Data Peningkatan Skor yang Diperoleh Siswa dari Prasiklus hingga Siklus 2 untuk Aspek Isi Karangan Data tersebut menunjukkan peningkatan kemampuan siswa pada aspek isi karangan. Aspek isi karangan merupakan aspek dengan bobot tertinggi dalam pedoman penilaian yang ditetapkan karena dari aspek ini peneliti dapat mengetahui sejauh mana siswa dapat memahami mengenai menulis karangan argumentasi dengan penerapan teknik PAK Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat. Kriteria penilaian pada komponen ini adalah 1 mampu menyebutkan fakta berkaitan dengan topik karangan minimal tiga fakta. Karangan argumentasi menuntut hadirnya fakta-fakta atau bukti yang kuat sehingga tujuan untuk meyakinkan pembaca dapat tercapai; 2 isi karangan sangat meyakinkan pembaca, artinya tujuan dari karangan argumentasi adalah meyakinkan pembaca dan siswa 2 5 9 6 15 11 7 5 5 5 5 2 4 6 8 10 12 14 16 Pra siklus Siklus 1 Siklus 2 Ju m la h S is w a Tahap Penelitian Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang melalui tes ini harus bisa membuat karangan yang benar-benar membuat pembaca yakin akan pendapat dari penulis; 3 isi karangan sesuai dengan jenis karangan yang dimaksud, artinya pada tes ini siswa diminta menulis karangan argumentasi, maka tulisan yang dihasilkan haruslah argumentasi. Penulis dapat juga mengaitkan dengan jenis karangan lain, namun dalam porsi yang tentunya berbeda; 4 antara judul dan isi karangan jelas atau sesuai, artinya ada hubungan antara judul dan ungkapan- ungkapan yang dituliskan penulis, sehingga pembaca dapat dengan jelas memahami isi tulisan tersebut dari awal hingga akhir. Data yang terdapat dalam grafik tersebut menunjukkan bahwa pada prasiklus, jumlah siswa yang mendapatkan skor dalam kategori sangat baik hanya 2 orang. Siswa yang mendapat skor dalam kategori baik sebanyak 6 orang. Siswa yang mendapat skor dalam kategori cukup baik sebanyak 7 orang. Siswa yang mendapat skor dalam kategori kurang baik sebanyak 5 orang. Siswa yang mendapat skor yang termasuk dalam kategori sangat kurang baik sebanyak 5 orang. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa dilihat dari aspek isi karangan, kemampuan siswa cukup baik namun masih kurang memuaskan. Hal ini dikarenakan dalam karangan argumentasi yang disusun, siswa kurang bisa mengemukakan lebih banyak fakta- fakta yang mendukung gagasannya sehingga pembaca kurang dapat diyakinkan dengan karangan argumentasi yang dibacanya. Selain itu, karangan argumentasi yang dihasilkan dikatakan kurang baik karena masih belum terlihat ciri khas sebuah karangan argumentasi, kebanyakan karangan siswa justru menunjukkan ciri karangan deskripsi dan persuasi, dan kurangnya kemenarikan hubungan antara judul dengan isi karangan. Faktor-faktor yang menyebabkan isi karangan siswa belum sesuai dengan harapan pada prasiklus adalah 1 siswa belum mengetahui teori-teori yang berkaitan dengan karangan argumentasi, 2 siswa belum mempersiapkan sumber yang dapat digunakan sebagai referensi untuk menuliskan sebuah karangan, 4 tingkat konsentrasi yang berhubungan dengan waktu dilaksanakannya tes prasiklus, yaitu jam terakhir jam ke 7-8, dan 5 siswa tidak mempunyai gambaran pengertian dan berbagai teori mengenai karangan. Berikut disajikan salah satu karangan argumentasi siswa yang mendapat skor dalam katergori Sangat Baik. Dangdut Data No. 20I Dangdut adalah sebuah musik melayu khas Indonesia. Dangdut digemari hampir seluruh rakyat Indonesia. Tua dan muda menyukainya. Musik ini tergolong sederhana dan berirama sederhana yang membuat orang bergoyang jika mendengarnya. Musik ini sering dibawakan dengan alat musik gitar, ketipunggendang, dan kadang-kadang dengan pianokeyboard. Irama dari ketipung inilah yang menjadikan musik ini khas. Dengan seiring jaman berjalan, musik dangdut tergeser oleh musik-musik modern dan musik dari luar negri . Terutama musik K-POP dari Korea yang menjadi demam di kalangan remaja . Musik dangdut pun menjadi terpinggirkan . Hanya kalangan tertentu saja yang menyukai musik ini Musik dangdut adalah sejenis musik Melayu, tetapi sekarang musik dangdut sudah berbeda aliran dengan musik melayu. Musik dangdut berdiri sendiri dan mempunyai ciri khas sendiri, Terlebih di era modern ini dangdut juga dimodernisasi. Dangdut sudah memakai alat-alat musik yang modern. Tetapi, pada zaman digital ini musik dangdut sering dihubungkan dengan hal- hal yang negatif . Dangdut itu sering diiringi dengan goyangan. Apalagi penyanyi dangdut itu didominasi oleh kaum hawa atau kaum perempuan . Tentu semakin menguatkan bahwa penyanyi dangdut rela bergoyang dan memamerkan tubuhnya demi beberapa lembar rupiah. Terlebih, muncul sebuah musik turunan dari musik dangdut. Yaitu Dangdut Koplo atau orang sering menyebutnya dengan Koplo saja. Koplo berarti memabukkan atau mempengaruhi orang dengan suatu hal. Hal ini sesuai karena Dangdut Koplo sering menarik dan mempengaruhi orang dengan suatu hal, yaitu penyanyinya yang juga didominasi kaum perempuan. Musik dangdut asli semakin tergusur dengan kehadiran musik dangdut koplo. Musik dangdut asli kalah esentrik dengan musik dangdut koplo, dalam hal ini, goyangan pada dangdut koplo lebih „hot‟ dari dangdut biasa. Para penyanyi dangdut koplo lebih sering bergoyang hot dan memamerkan tubuhnya, biasanya, penyanyi dangdut koplo berpakaian serba seksi dan menarik banyak penonton kaum adam . Dan penyanyi dangdut koplo bisa disawer untuk suatu adegan tertentu. Inilah yang membuat citra negatif dalam musik dangdut. Hal-hal yg negatif dan membuat citra musik dangdut menjadi negatif dan bahkan tercoreng adalah akibat dari perubahan zaman. Tinggal kita yang harus selektif dalam memilihnya. Karangan dengan data No. 20I tersebut termasuk dalam kategori Sangat Baik jika dilihat dari keadaan umum siswa pada saat prasiklus. Dilihat dari aspek isi karangan, karangan tersebut sudah mampu menyebutkan fakta-fakta yang sederhana ditandai dengan huruf bercetak tebal, yaitu keadaan dunia musik saat ini, kehadiran musik beraliran K-Pop yang menggeser musik dangdut, dan beberapa perbuahan pandangan masyarakat berkaitan dengan musik dangdut. Isi karangan yang ditulis dikatakan sudah bisa meyakinkan pembaca dengan bantuan adanya fakta-fakta yang mendukung. Topik yang dipilih oleh penulis merupakan topik yang sederhana dan diketahui oleh masyarakat secara umum dan hal ini turut serta memudahkan pembaca untuk dengan sendirinya melihat fakta-fakta yang ada, yang memang semuanya nyata. Data dengan No. 20I ini merupakan karangan berjenis argumentasi yang hanya sedikit porsi kandungan jenis karangan yang lain. Judul yang dihadirkan terlampau singkat dan umum, sehingga karangan yang dihasilkan pun masih kurang mengandung hal-hal yang spesifik. Akan tetapi, dilihat dari hubungan judul dengan isi karangan, karangan ini sudah koheren dengan judul yang dihadirkan. Berikut adalah salah satu karangan yang mendapat skor dalam kategori Sangat Kurang dilihat dari aspek isi karangannya. Curva Sud Milano Data No. 13I Curva Sud Milano adalah salah satu pendukung yang sangat kreatif Disetiap pertandingan tim kebanggaannya AC Milan mereka selalu bisa membuat coreo- coreo yang indah untuk memberi semangat pada tim kebanggaannya. Anak-anak Curva sud Milano selalu berusaha untuk tetap mendukung tim kebanggaannya walaupun pada saat ini mengalami keterpurukan di liga seri A dan kompetisi yang diikuti. Ciri khassesuatu yang ditunggu oleh curva sud Milano adalah saat tim AC Milan berlaga dan mereka bisa menunjukkan coreonya dan tidak ketinggalan pementasanpemandangan flash yang selalu diperlihatkan saat tim kesayangannya berlaga. Mereka memiliki beberapa selogan yaitu diantaranya A.C.A.B All Cops Are Bastard mereka berselogan itu karena mereka sangat benci dengan polisi-polisi yang berusaha membubarkan kelompok mereka. Berdasarkan kondisi siswa secara umum pada prasiklus, data No. 13I ini merupakan salah satu karangan yang mendapat skor dalam kategori Sangat Kurang. Karangan tersebut bermaksud menyampaikan pendapat seperti pada kalimat yang dicetak tebal. Namun, karangan tersebut tidak menyebutkan adanya fakta yang mendukung dan dapat meyakinkan pembaca. Jenis karangan yang tampak dari karangan tersebut adalah karangan argumentasi, tetapi masih terlalu banyak didominasi oleh jenis karangan lain, yaitu karangan narasi. Apa yang terdapat dalam karangan No. 13I ini hanya sedikit menunjukkan ciri-ciri karangan argumentasi, yaitu berkaitan dengan adanya pendapat. Antara judul dan isi karangan memang terdapat koherensi, namun judul yang dituliskan masih kurang spesifik menggambarkan apa yang ada dalam karangan tersebut. Setelah tindakan pada siklus 1 dilaksanakan, jumlah siswa yang mendapat skor dalam kategori sangat baik, yaitu dari 2 siswa menjadi 5 siswa. Jumlah siswa yang mendapat skor dalam kategori baik meningkat dari 6 siswa pada prasiklus menjadi 15 siswa pada siklus 1. Jumlah siswa yang mendapat skor dalam kategori cukup baik berkurang dari 7 orang pada prasiklus menjadi 5 orang pada siklus 1. Pada siklus 1 ini tidak ada lagi siswa yang mendapat skor dalam kategori kurang baik dan sangat kurang baik, padahal pada prasiklus 5 siswa mendapat skor dalam kategori kurang baik dan sangat kurang baik. Dilihat dari kualitas isi karangan, karangan argumentasi yang ditulis siswa pada siklus 1 secara umum baik. Meskipun siswa baru mampu menyebutkan dua fakta yang sederhana dan berkaitan dengan topik karangannya, isi karangan sudah bisa meyakinkan pembacanya dan isi karangan sudah sesuai dengan jenis karangan yang dimaksud yaitu karangan argumentasi. Siswa secara keseluruhan belum bisa dikatakan masuk dalam kategori sangat baik karena masih kurangnya fakta yang harus dipaparkan dan masih kurangnya kesesuaian judul dengan isi karangan yang ditulis. Faktor yang mempengaruhi adanya peningkatan kemampuan siswa adalah 1 siswa mulai mengetahui teori dan gambaran mengenai karangan argumentasi, 2 siswa sudah diberi contoh-contoh topik karangan argumentasi, 3 siswa dilibatkan secara aktif dalam aktivitas pembelajaran, 4 siswa menerapkan langkah-langkah yang bertahap ketika akan menuliskan karangan argumentasi. Berikut adalah salah satu siswa yang mendapat skor dalam kategori Sangat Baik pada aspek isi karangan. Sampah Data No. 20II Sampah adalah salah satu masalah yg dihadapi Negara Indonesia. Sampah di Negara Indonesia sudah melampaui batas. Rata-rata setiap rumah tangga menghasilkan kurang lebih 4-5 kg . Bayangkan saja jika setiap rumah tangga atau setiap orang menghasilkan kurang lebih 4-5 kg sampah, coba kalikan dg 250 juta penduduk Indonesia. Sungguh masalah yg sangat besar. Apalagi ditambah dengan kurangnya rasa kebersihan di antara masyarakat, semakin menghambat pengurangan sampah di Indonesia. Terlebih lagi, masyarakat seakan tak peduli dg sampah, mereka hanya mengumpulkan di suatu tempat atau membuangnya ke sungai, itupun dapat menimbulkan bahaya yg lebih besar . Jika berbicara tentang sampah, orang bakal jijik atau bahkan menghindar. Mereka tdk tahu bahwa mereka pun menghasilkan sampah. Sampah adalah sisa atau hasil dari kegiatan manusia. Sampah terbagi menjadi dua, yaitu sampah organik dan sampah anorganik . Sampah organik berasal dari dedaunan, sisa makanan, dan dapat terurai dgn mudah. Sebaliknya, sampah anorganik tidak berasal dari tumbuhan dan sisa makanan, dan sampah organik tidak dapat diurai oleh tanah. Sampah organik tidak banyak menimbulkan masalah. Tetapi yg namanya sampah tetap menimbulkan masalah, entah itu organik maupun anorganik. Di balik semua akibat yang ditimbulkan, sebenarnya masih ada secercah manfaat yang bisa didapat, antara lain dapat menjadi sumber penghasilan bagi beberapa orang, yaitu pengusaha rongsokan, pemulung , dll. Dari semua akibat dari sampah tersebut, terselip cara untuk mengatasinya, yaitu dengan 3R. 3R merupakan reduce, yaitu mengurangi sampah; reuse atau menggunakan kembali; dan recycle atau istilah lainnya mendaur ulang. Dari 3R tersebut dapat membantu pemerintah dalam upaya mengurangi sampah dan mendapat penghasilan tambahan. Jadi, dibalik semua akibat yang ditimbulkan, sampah masih ada manfaat dan cara menanggulanginya. Berdasarkan hasil analisis salah satu karangan argumentasi tersebut, siswa mendapat skor 5, yaitu skor yang termasuk dalam kategori Sangat Baik. Siswa yang mendapat skor dalam kategori Sangat Baik adalah siswa yang mampu menyebutkan fakta berkaitan dengan topik karangan minimal 3 fakta, isi karangan sangat meyakinkan pembaca, isi karangan sesuai dengan jenis karangan yang dimaksud, dan antara judul dengan isi karangan jelas atau sesuai. Fakta yang dipaparkan dalam karangan argumentasi tersebut dipaparkan secara berkaitan dalam bagian pendahuluan, isi, dan penutup. Fakta mengenai kapasitas sampah yang dihasilkan setiap keluarga, jenis sampah, akibat atau hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan sampah, memperkuat argumen siswa sehingga dapat lebih meyakinkan pembaca. Jenis karangan argumentasi dapat diidentifikasi melalui ciri khas karangan argumentasi, yaitu penyampaian gagasan yang diikuti paparan fakta-fakta yang mendukung. Antara judul dan isi karangan jelas atau sesuai, artinya ada hubungan antara judul dan ungkapan-ungkapan yang dituliskan penulis, yaitu perihal sampah yang menimbulkan masalah tetapi juga memberikan manfaat apabila masyarakat mengetahui cara pengelolaan sampah dengan baik. Adanya keterkaitan antara judul dan isi karangan menjadikan pembaca lebih jelas dalam memahami isi tulisan dari awal hingga akhir. Berikut adalah salah satu karangan yang mendapat skor dalam kategori Cukup Baik dilihat dari aspek isi karangan. Tanaman Data No. 02II Tanaman di indonesia sangat banyak sekali dan banyak juga ragam jenis tanaman langka di indonesia. indonesia memang negara yang kaya dengan hayatinya. tanaman merupakan mahluk hidup yang tidak dapat bergerak. ada beberapa jenis tanaman seperti tanaman obat dan tanaman hias. contoh tanaman obat yang ada di indonesia ialah jahe, jahe bermanfaat untuk menghangatkan tubuh dan mencegah masuk angin, lidah buaya berfungsi untuk memberi nutrisi pada rambut Selain tanaman obat ada juga tanaman Hias. seperti bunga mawar, bunga kamboja, tanaman hias dapat untuk menghiasi Halaman rumah kita, sedang kan tanaman obat dapat dijadikan apotik hidup. Jadi kesimpulannya indonesia kaya dgn hayatinya dan banyak kegunaan dari tanaman2 tersebut . Karangan No. 02II tersebut mendapat skor dalam kategori Cukup dari aspek isi karangan pada pelaksanaan siklus 1. Dalam menulis karangan tersebut, siswa sudah berusaha menghadirkan satu fakta yang mendukung kebenaran karangan, yaitu berkaitan dengan jenis dan manfaat tanaman. Karangan tersebut hanya terbilang Cukup karena tidak jelas apa dan bagian mana pendapat yang ingin disampaikan kepada pembaca. Karangan yang sangat sederhana tersebut hanya menjelaskan mengenai tanaman yang beraneka ragam di Indonesia sehingga masih sangat kurang untuk meyakinkan pembaca dan apa yang ingin diyakinkannya pun tidak jelas. Isi karangan bisa dikatakan sudah berjenis argumentasi namun belum begitu jelas dan masih ambigu bagi pembacanya. Judul yang dituliskan siswa masih umum, sama seperti yang lain, dan kurang bisa fokus pada spesifikasi isi karangan yang ditulisnya. Setelah tindakan pada siklus 2 dilaksanakan, jumlah siswa yang mendapat skor dalam kategori sangat baik sebanyak 9 orang. Siswa yang mendapat skor dalam kategori baik adalah 11 orang. Siswa yang mendapat skor dalam kategori cukup baik sebanyak 5 orang. Tidak ada siswa yang mendapat skor kurang baik dan sangat kurang baik. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan yang cukup signifikan dengan data yang diperoleh pada pelaksanaan siklus 1. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan jumlah siswa yang mendapat skor dalam kategori sangat baik dari 5 orang siswa pada siklus 1 menjadi 9 orang siswa pada siklus 2. Siswa yang mendapat skor dalam kategori baik menurun dari 15 orang menjadi 11 orang siswa. Tidak terjadi peningkatan jumlah siswa yang mendapat skor dalam kategori cukup baik, yaitu 5 orang siswa. Pada siklus 2 ini tidak ada siswa yang mendapat skor dalam kategori kurang baik dan sangat kurang baik, sama seperti pada saat siklus 1. Kemampuan menulis karangan argumentasi siswa dilihat dari aspek isi karangannya mengalami peningkatan untuk jumlah yang mendapat skor kategori sangat baik. Siswa mampu menulis karangan dengan menghadirkan adanya fakta yang mendukung dan berusaha meyakinkan pembaca. Faktor yang menyebabkan adanya peningkatan yang signifikan pada siklus 2 adalah 1 materi yang sudah diulang menjadikan siswa semakin paham dan ingat, 2 perubahan pada strategi dalam mengerjakan langkah-langkah teknik PAK akibat adanya refleksi dari guru dan peneliti, 3 penentuan topik yang menjadikan siswa tidak merasa bingung mengenai topik yang akan dituliskannya. Berikut salah satu karangan yang mendapat skor dalam kategori Sangat Baik dilihat dari aspek isi karangan pada siklus 2. Pentingnya Ekskul Dalam Pergaulan Remaja di SMA PL Sedayu Data No.15III Ekstra Sekolah atau biasa disingkat “Ekskul”merupakan ekstrakurikuler yang berkegiatan di sekolah. Atau ekstra yang berdiri di bawah lindungan sekolah. Tujuan dari ekskul salah satunya mengembangkan kepribadian para remaja, yaitu keaktifan siswa dan kemandirian, juga sikap kepemimpinan seorang remaja. Manfaatnya dapat kita temukan dan sangat banyak. Contohnya, menjadikan siswa lebih percaya diri dalam mengembangkan potensi yang dimiliki. Melalui ekskul, siswa dapat meraih prestasi tanpa batas. Mengurangi kegiatan luar sekolah, misalnya bermain PS atau bermain bersama teman. Macam-macam ekskul di SMA Pangudi Luhur Sedayu dapat dibilang cukup banyak. Beberapa ekskul dahulu didirikan oleh kelompok siswa dengan persetujuan kepala sekolah. Contoh ekskul di SMA Pangudi Luhur Sedayu antara lain: PA, TONTI, PMR. Ketiga ekskul itu wajib diikuti oleh siswa. Ekstra sekolah yang tidak wajib adalah tari, Louis Voice Paduan Suara, cheers, futsal, basket, jurnalistik, per- film-an, English club, TIK, karawitan tari modern. Jenis ekskul di SMA Pangudi Luhur Sedayu ini bukan hanya sekedar ekskul saja, namun dengan adanya ekskul tersebut dapat mengangkat nama baik sekolah ke dunia luar. Salah satu dampak positifnya adalah mengangkat nama baik sekolah dengan prestasi-prestasi yang diraih, mengembangkan potensi siswa, menjadikan kepribadian siswa yang positif. Contoh kegiatan TONTI dapat menjadikan siswa yang bertanggung jawab, tertib, disiplin, menanamkan rasa kekeluargaan yang besar. Di kalangan siswa, mengikuti ekskul bukanlah hal mudah. Banyak hal yang harus mereka selesaikan. Dalam berbagi waktu, mengingat kembali akan penting utama bersekolah. Bagi mereka, siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu, yang mengikuti ekskul, mereka merasa bangga akan dirinya sendiri, akan segala hasil kerja yang mereka kerjakan, tanpa membebani tujuan utama mereka berekolah. Namun, banyak juga hal atau dampak negatif yang harus lebih diperhatikan oleh para siswa dalam mengikuti ekskul . Bukan hanya kesulitan dalam berbagi waktu, namun juga konsentrasinya dalam belajar, juga kesehatan yang utama harus dibaca. Ada seorang siswa yang aktif dalam mengikuti salah satu ekskul, ia mengikuti kegiatan OSIS dan yang terjadi nilainya malah turun drastis. Inilah dampak negatif yang harusnya dihindari. Dampak negatif tersebut menarik perhatian orang tua. Banyak tanggapan- tanggapan atau pendapat orang tua yang bertentangan dengan pendapat masing-masing anaknya. Ada siswa yang mengikuti banyak ekskul, biasanya dua. Hal tersebut memungkinkan komunikasi siswa dengan orang tua terganggu. Pendapat orang tua salah satunya tidak ingin anaknya terlalu lelah dan memungkinkan jatuh sakit. Ada yang bilang ekskul itu tidak penting, ada yang mengemukakan pendapat bahwa ekskul hanya membuang-buang uang. Berbeda jauh dengan orang tua yang memperhatikan dan melihat keseimbangan dampak positif dan negatif. Namun kebanyakan siswa di SMA Pangudi Luhur Sedayu, dampak positiflah yang sering terjadi. Banyak orang tua yang mendukung akan adanya ekskul. Sebab dengan ekskul mereka, para orang tua dapat melihajt perkembangan kepribadian anaknya menjadi lebih baik. Setuju atau tidaknya suatu ekskul adalah merupakan tanggapan yang terjawab oleh diri kita sendiri. Namun, asalakan tidak melenceng dari tujuan utama, yaitu memberntuk karakter dan mengembangkan potensi siswa, kita tidak akan merasa terbebani. Sebaliknya, kita akan berbangga akan segala prestasi yang dicapai. Kita dapat melihat ekskul di SMA Pangudi Luhur Sedayu yang banyak meraih kejuaraan, salah satunya cheers dan PMR yang tergabung dalam PMI. Hal tersebut dapat kita kembangkan agar kita mempunyai pengalaman mental yang cukup sebelum kita masuk dunia kerja, karena ekskul sangatlah penting untuk merubah karakter siswa dan mengembangkan segala potensi yang dimiliki. Kesimpulan yang dapat kita ambil, ekskul dapat membuat diri kita lebih menemukan diri kita, mengurangi pergaulan negatif, menghindari segala maraknya pergaulan remaja zaman sekarang, dan berkarakter positif. Namun, kita juga harus memperhatikan dampak negatif yang belum terpikirkan dan memungkinkan terjadi. Dengan ekskul yang ada di SMA Pangudi Luhur Sedayu, kita dapat meniru dampak positifnya, yaitu meraih prestasi gemilang. Dan tidak lupa akan tanggung jawabnya belajar. Karangan di atas mendapat skor dalam kategori Sangat Baik telah mampu menghadirkan sedikitnya tiga fakta berkaitan dengan ekstrakurikuler yang ada di SMA Pangudi Luhur Sedayu. Siswa menyebutkan jenis-jenis ekstrakurikuler yang ada dan menyampaikan dampak positif dan negatif ekstrakurikuler bagi siswa. Dampak-dampak tersebut dihubungkan pula dengan prestasi-prestasi yang selama ini diraih oleh siswa yang mengikuti ekstrakurikuler tertentu. Secara keseluruhan, penulis telah menuliskan gagasan-gagasannya dengan berani dan berusaha menghubungkannya dengan hal lain yang terkait. Dalam karangan ini, penulis ingin mengungkapkan pendapatnya bahwa kita bisa mendapatkan banyak manfaat dengan mengikuti ekstrakurikuler pada era pergaulan modern ini. Karangan ini telah menunjukkan jenis karangan yang dimaksud, yaitu karangan argumentasi dengan sedikit disisipi kalimat persuasi. Judul yang dipilih siswa merupakan pengembangan dari topik karangan yang diberikan oleh guru dan judul tersebut disesuaikan dengan isi karangan yang ada. Di bawah ini merupakan salah satu karangan yang mendapat skor dalam kategori Cukup Baik pada aspek isi karangan di siklus 2. Ekstrakurikuler Dalam Pengembangan Kepribadian Siswa SMA PL Sedayu Data No. 17III Kalian tau tentang “EKSTRAKURIKULER”? Ekstrakurikuler adalah sebuah kegiatan di sekolah agar talenta kita bisa berkembang. Dan agar kita bisa tau bakat kita dengan mengikuti talenta itu bisa berkembang. Ekstrakurikuler, dalam diri kita punya talenta sendiri-sendiri. Ekstrakurikuler di sekolah dapat mendidik kita dalam berbagai hal . Apalagi kalau kita mengikuti lomba-lomba yang diadakan di luar sekolah. Manfaat yang kita ambil dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, kita bisa mendapat prestasi tinggi atau nilai positif dalam mengikuti lomba yang diadakan di luar sekolah. Cara mengolah ekstrakurikuler di sekolah kita. Dengan cara diri kita sendiri dapat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dengan disiplin, latihan yang serius, dan pasti itu sangat berhasil. Dan kegiatan ekstrakurikuler itu berjalan harus ada pengikutnya. Tetapi pengikutnya juga ikut berpartisipasi. Dan juga bersemangat dalam mengikuti ekstrakurikuler yg diikuti. Akibatnya mengikuti ekstrakurikuler dapat membuat nilai positif kita bertambah . Keberhasilan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dapat kita peroleh dari mengikuti lomba-lomba. Dan menang lalu dapat piagam dan piala. Berdasarkan analisis pada aspek isi karangan, karangan dengan No. 17III di atas mendapat skor dalam kategori Cukup pada siklus 2. Karangan tersebut menghadirkan kalimat-kalimat yang berbicara seputar ekstrakurikuler di SMA Pangudi Luhur Sedayu. Fakta yang berkaitan dengan topik karangan hanya disampaikan sekilas yang termuat dalam dampak positif mengikuti ekstrakurikuler. Karangan ini kurang dapat meyakinkan pembaca karena kalimat yang dituliskan tidak lengkap dan rancu. Hadirnya argumen dalam karangan ini menjadikan karangan ini dapat disebut sebagai karangan argumentasi, namun bisa dikatakan tidak sempurna. Antara judul dan isi karangan memang berkaitan, tetapi isi yang dituliskan kurang menunjuk pada kata pengembangan kepribadian yang ada pada judul karangan. Judul yang dituliskan oleh penulis sama dengan topik yang diberikan oleh guru, sehingga tampak bahwa siswa masih kurang kreatif dalam mencari judul yang berbeda dengan topik karangan, tetapi masih terkait dengan isi karangan. Isi karangan ini sangat singkat dan penulis berusaha menghadirkan dalam potongan-potongan kalimat yang tidak sempurna untuk menjadikan sebuah paragraf.

b. Aspek Organisasi Karangan

Dokumen yang terkait

Efektifitas pembelanjaran biologi dengan teknik kasus diluar kelas dalam bentuk media slide terhadap hasil belajar siswa (sub-konsep pencemaran lingkungan kelas x semester 2 di SMAN 1 Kencong tahun ajaran 2004/2005)

0 3 117

Identifikasi miskonsepsi materi biologi kelas II semester 1 pada siswa SMP negeri di kecamatan Kencong tahun ajaran 2003/2004

2 6 94

Peningkatan kemampuan menulis karangan deskripsi dengan penggunaan media gambar : penelitian tindakan kelas XI sma yapisa nagrak gunung putri bogor

0 8 82

pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta pusat tahun ajaran 2014/2015

4 24 258

Peningkatan kemampuan reduplikasi dalam karangan narasi dengan metode tugas individu: penelitian tindakan kelas pada siswa kelas VIII SMP PGRI 2 Ciputat

12 84 118

Peningkatan kemampuan siswa dalam menulis huruf tegak bersambung dengan metode drill: penelitian tindakan kelas 1 ML Al-Falahiyyah Tangerang

6 42 92

Peningkatan kemampuan menulis paragraf narasi dengan penggunaan metode field trip pada siswa kelas IX di SMP Dwiguna Depok

0 7 58

Penerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan ekposisi siswa kelas X sekolah (SMK) PGRI Babakanmadang

2 14 109

Peningkatan kemampuan penggunaan konjungsi dalam karangan argumentasi melalui penerapan metode latihan individual (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas X SMA PGRI 56 Ciputat)

1 28 108

Peningkatan kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media audio visual siswa kelas VIII semester II SMPN 2 Tangerang Selatan Tahun pelajaran 2013/2014

3 35 174