Pengertian Karangan Argumentasi Karangan Argumentasi

dihasilkan dari kegiatan ini berbobot tinggi, berkualitas, dan dapat sesuai dengan kaidah kebahasaan yang benar.

2. Karangan Argumentasi

a. Pengertian Karangan Argumentasi

Karangan adalah suatu produk yang dihasilkan dari sebuah kegiatan menulis. Karangan merupakan bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam kesatuan tema yang utuh. Secara singkat, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008:624, karangan adalah hasil mengarang, cerita, buah pena. Terdapat bermacam jenis karangan, yaitu narasi, deskripsi, persuasi, eksposisi, dan argumentasi. Setiap karangan memiliki tujuan dan ciri tersendiri. Keraf 2010:3 mengatakan bahwa argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap atau pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara. Tujuan penulisan karangan argumentasi adalah menyampaikan suatu pendapat, konsepsi, atau opini tertulis kepada pembaca disertai dengan bukti, contoh, dan berbagai alasan yang sulit dibantah, sehingga dapat meyakinkan pembaca bahwa yang disampaikan itu benar Wiyanto, 2004:67. Melalui argumentasi, penulis berupaya merangkaikan fakta-fakta sedemikian rupa sehingga ia mampu menunjukkan apakah suatu pendapat atau suatu hal tertentu itu benar atau tidak. Kebenaran pendapat atau suatu hal harus dapat dikuatkan oleh penulis melalui karangan argumentasi sehingga pembaca akan mempunyai keyakinan yang tinggi akan kebenaran pendapat atau suatu hal tersebut. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008:85, argumentasi adalah alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan. Berdasarkan beberapa pendapat mengenai karangan dan argumentasi, dapat diringkaskan bahwa karangan argumentasi adalah karangan yang berjenis argumentasi. Jenis karangan yang mengemukakan alasan, contoh, bukti-bukti yang kuat, dan meyakinkan sehingga orang akan membenarkan pendapat, sikap, gagasan, dan keyakinan penulis. Karangan argumentasi sering dikatakan sebagai jenis karangan yang sulit untuk ditulis atau dibuat karena karangan ini melibatkan semua jenis karangan atau tulisan lainnya. Karangan argumentasi kerap diintegrasikan dengan karangan persuasi, karena keduanya menampilkan adanya fakta dan pendapat. Bila seorang pengarang mempergunakan nada mendebat atau nada argumentatif, maka hasilnya adalah tulisan yang bersifat meyakinkan atau tulisan persuasif Tarigan, 2008:108. Wiyanto 2004:68 berpendapat bahwa perbedaan mendasar antara karangan persuasi dan karangan argumentasi adalah pada sasaran yang ingin dibidik oleh karangan. Karangan argumentasi menitikberatkan sasaran pada logika pembaca, sedangkan karangan persuasi lebih pada emosi atau perasaan pembaca walaupun tidak melepaskan logika. Logika pembaca dioptimalkan ketika seseorang membaca karangan argumentasi karena keilmiahan bahasa dan isi karangan. Seorang pembaca harus bisa berpikir secara kritis ketika menghubungkan antara pendapat atau gagasan dengan fakta yang mendukungnya, sehingga pembaca mengetahui kebenaran suatu pendapat. Berbeda dengan karangan persuasi. Dalam membaca karangan persuasi, seseorang lebih memaksimalkan emosi atau perasaannya ketika memutuskan untuk mengikuti atau menolak ajakan penulis. Hal ini tidak terlepas pula dari permainan logika. Seorang pembaca karangan persuasi menggunakan sedikit logikanya untuk mengetahui kebenaran suatu hal, sehingga pada akhirnya ia akan ikut tertarik dengan ajakan penulis. Dengan kata lain, yang dikerjakan karangan argumentasi adalah benar salahnya gagasan atau pendapat, sedangkan karangan persuasi lebih pada bagaimana mempengaruhi pembaca agar tertarik mengikuti kehendak penulis. Keduanya saling berhubungan karena pembaca tidak mudah dipengaruhi dan diajak apabila belum diyakinkan. Karangan argumentasi mempunyai daya argumentasi karena dalam karangan tersebut memuat adanya data, fakta, dan kesaksian. Bukti-bukti berupa data, fakta, dan kesaksian ini akan membantu penulis untuk menjadikan pembaca percaya pada hal yang dibicarakan dalam karangan. Begitu pula dengan karangan persuasi. Karangan persuasi merupakan karangan berdaya persuasi, tetapi di dalamnya terdapat pula daya argumentasi. Daya argumentasi dalam karangan persuasi mempengaruhi daya persuasi yang ada, sehingga karangan persuasi mengandung fakta-fakta yang berusaha meyakinkan pembaca hingga pembaca mengikuti ajakan yang ditawarkan penulis.

b. Ciri karangan argumentasi

Dokumen yang terkait

Efektifitas pembelanjaran biologi dengan teknik kasus diluar kelas dalam bentuk media slide terhadap hasil belajar siswa (sub-konsep pencemaran lingkungan kelas x semester 2 di SMAN 1 Kencong tahun ajaran 2004/2005)

0 3 117

Identifikasi miskonsepsi materi biologi kelas II semester 1 pada siswa SMP negeri di kecamatan Kencong tahun ajaran 2003/2004

2 6 94

Peningkatan kemampuan menulis karangan deskripsi dengan penggunaan media gambar : penelitian tindakan kelas XI sma yapisa nagrak gunung putri bogor

0 8 82

pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta pusat tahun ajaran 2014/2015

4 24 258

Peningkatan kemampuan reduplikasi dalam karangan narasi dengan metode tugas individu: penelitian tindakan kelas pada siswa kelas VIII SMP PGRI 2 Ciputat

12 84 118

Peningkatan kemampuan siswa dalam menulis huruf tegak bersambung dengan metode drill: penelitian tindakan kelas 1 ML Al-Falahiyyah Tangerang

6 42 92

Peningkatan kemampuan menulis paragraf narasi dengan penggunaan metode field trip pada siswa kelas IX di SMP Dwiguna Depok

0 7 58

Penerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan ekposisi siswa kelas X sekolah (SMK) PGRI Babakanmadang

2 14 109

Peningkatan kemampuan penggunaan konjungsi dalam karangan argumentasi melalui penerapan metode latihan individual (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas X SMA PGRI 56 Ciputat)

1 28 108

Peningkatan kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media audio visual siswa kelas VIII semester II SMPN 2 Tangerang Selatan Tahun pelajaran 2013/2014

3 35 174