Instrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

kelas XB. Kuesioner ini digunakan sebagai bagian dari bahan refleksi dari siswa pada setiap akhir siklus 1 dan siklus 2. d. Dokumentasi aktivitas siswa selama pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2 Dokumentasi yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan agar semua proses yang telah dilakukan dapat didokumentasikan sebagai data.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes diberikan dalam bentuk penugasan, yaitu menulis karangan argumentasi secara individu. Tes ini untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan dalam pembelajaran. Karangan siswa akan dinilai berdasarkan aspek-aspek penilaian yang telah dipersiapkan. Berikut aspek penilaian karangan siswa. Tabel 3.1 Pedoman Penilaian Karangan Argumentasi No. Aspek Penilaian Bobot Skor Maksimal Total Skor bobot x skor maksimal 1. Isi karangan 10 5 50 2. Organisasi karangan 4 5 20 3. Tata bahasa 2 5 10 4. Diksi pilihan kata 2 5 10 5. Ejaan 2 5 10 Jumlah 100 Kelima aspek di atas adalah aspek yang akan dinilai pada hasil tes menulis karangan argumentasi siswa. Kelima aspek penilaian di atas masing-masing akan diberikan skor tertinggi 5 dan skor terendah 1. Skor yang diperoleh siswa adalah jumlah skor tiap aspek dikalikan dengan bobot yang ditentukan untuk masing- masing aspek. Dalam pengambilan skor, peneliti mengacu pada deskripsi masing-masing aspek sebagai berikut. Tabel 3.2 Rubrik Penilaian Aspek Isi Karangan I S I K A R A N G A N Kriteria Penilaian Skor Mampu menyebutkan fakta berkaitan dengan topik karangan minimal 3 fakta, isi karangan sangat meyakinkan pembaca, isi karangan sesuai dengan jenis karangan yang dimaksud, antara judul dan isi karangan jelas atau sesuai. 5 Hanya mampu menyebutkan 2 fakta yang berkaitan dengan topik karangan, isi karangan sangat meyakinkan pembaca, isi karangan sesuai dengan jenis karangan yang dimaksud, kurang adanya kesesuaian judul dan isi karangan. 4 Hanya mampu menyebutkan 1 fakta yang berkaitan dengan topik karangan, isi karangan kurang dapat meyakinkan pembaca, isi karangan sesuai dengan jenis karangan yang dimaksud, tidak ada kesesuaian judul dan isi karangan. 3 Hanya mampu menyebutkan satu fakta namun tidak berkaitan dengan topik karangan, isi karangan kurang dapat meyakinkan pembaca, isi karangan sesuai dengan jenis karangan yang dimaksud tetapi banyak dicampuri dengan jenis karangan lain, tidak ada kesesuaian judul dan isi karangan. 2 Tidak menyebutkan fakta, isi karangan tidak meyakinkan, tidak sesuai dengan jenis karangan yang dimaksud, tidak ada kesesuaian judul dan isi karangan. 1 Nilai siswa = ∑ skor tiap aspek x bobot Tabel 3.3 Rubrik Penilaian Aspek Organisasi Karangan O R G A N I S A S I K A R A N G A N Kriteria Penilaian Skor Struktur karangan benar pendahuluan, isi, penutup, antarparagraf mempunyai hubungan yang koheren, satu paragraf terdiri dari satu gagasan utama, satu paragraf terdiri minimal dari tiga kalimat. 5 Struktur karangan benar pendahuluan, isi, penutup, antarparagraf mempunyai hubungan yang koheren, satu paragraf ada yang terdiri dari dua sampai tiga gagasan utama, satu paragraf ada yang hanya terdiri dari dua atau satu kalimat. 4 Struktur karangan pendahuluan, isi, penutup kurang tepat dan kurang berurutan, antarparagraf mempunyai hubungan yang cukup koheren, satu paragraf ada yang terdri dari dua sampai tiga gagasan utama, satu paragraf terdiri minimal dari tiga kalimat. 3 Struktur karangan pendahuluan, isi, penutup kurang berurutan, antarparagraf kurang mempunyai hubungan yang koheren, satu paragraf ada yang terdiri dari dua sampai tiga gagasan, satu paragraf terdiri kurang dari tiga kalimat. 2 Struktur karangan pendahuluan, isi, penutup tidak tepat dan tidak terlihat sama sekali, antarparagraf tidak koheren, satu paragraf terdiri lebih dari satu gagasan utama dan hanya terdiri dari satu kalimat yang ambigu. 1 Tabel 3.4 Rubrik Penilaian Aspek Tata Bahasa T A T A B A H A S A Kriteria Penilaian Skor Struktur kalimat sekurang-kurangnya terdiri dari 1 SP, antarkalimat koheren, bahasa yang digunakan baku. 5 Struktur kalimat terdiri dari 1 SP, antarkalimat koheren, bahasa yang digunakan cukup baku. 4 Struktur kalimat terdiri dari 1 SP, antarkalimat kurang koheren namun masih dapat dimengerti, bahasa yang digunakan lebih banyak kurang baku. 3 Struktur kalimat kurang jelas dan berbelit-belit, antarkalimat kurang koheren, bahasa yang digunakan lebih banyak bercampur dengan bahasa tidak baku. 2 Struktur kalimat kurang jelas dan menimbulkan makna ganda, tidak ada koherenitas antarkalimat, bahasa yang digunakan tidak baku. 1 Tabel 3.5 Rubrik Penilaian Aspek Diksi Pilihan Kata P I L I H A N K A T A Kriteria Penilaian Skor Pilihan kata tepat, lazim, rasional, dan denotatif. 5 Pilihan kata tepat, tidak menimbulkan keraguan, dan rasional. 4 Pilihan kata kurang tepat tetapi masih rasional dan denotatif. 3 Pilihan kata tidak tepat, tidak lazim, kurang rasional, tetapi bersifat denotatif. 2 Pilihan kata tidak tepat, tidak lazim, dan dapat menyinggung perasaan orang lain. 1 Tabel 3.6 Rubrik Penilaian Aspek Ejaan E J A A N Kriteria Penilaian Skor Menguasai aturan penulisan tanda baca, kata ulang, kata serapan, dan huruf kapital, hanya terdapat beberapa kesalahan ejaan. 5 Kurang menguasai aturan penulisan tanda baca, kata ulang, kata serapan, dan huruf kapital, terdapat beberapa kesalahan ejaan. 4 Kurang menguasai aturan penulisan tanda baca, kata ulang, kata serapan, dan huruf kapital, terdapat banyak kesalahan ejaan. 3 Banyak penggunaan tanda baca, penulisan huruf kapital, penulisan kata ulang dan kata serapan yang tidak tepat. 2 Penggunaan tanda baca tidak tepat, banyak kesalahan, dan sulit dimengerti. 1 Pada kolom rubrik penilaian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian terhadap hasil tes menulis karangan argumentasi siswa, yaitu 1. Aspek isi karangan Aspek isi karangan merupakan aspek dengan bobot tertinggi, karena dengan aspek ini peneliti dapat mengetahui sejauh mana siswa paham mengenai karangan argumentasi. Kriteria penilaian pada aspek ini adalah a. Mampu menyebutkan fakta berkaitan dengan topik karangan minimal tiga fakta. Karangan argumentasi menuntut hadirnya fakta-fakta atau bukti yang kuat sehingga tujuan untuk meyakinkan pembaca dapat tercapai. b. Isi karangan sangat meyakinkan pembaca, artinya tujuan dari karangan argumentasi adalah meyakinkan pembaca dan siswa melalui tes ini harus dapat membuat karangan yang benar-benar membuat pembaca yakin akan pendapat dari penulis. c. Isi karangan sesuai dengan jenis karangan yang dimaksud, artinya pada tes ini siswa diminta menulis karangan argumentasi, maka tulisan yang dihasilkan haruslah argumentasi. Penulis dapat juga mengaitkan dengan jenis karangan lain, tetapi tetap dalam porsi yang berbeda. d. Antara judul dan isi karangan jelas atau sesuai, artinya ada hubungan antara judul dengan ungkapan-ungkapan yang dituliskan oleh penulis, sehingga pembaca dapat dengan jelas memahami isi tulisan tersebut dari awal hingga akhir. 2. Aspek organisasi karangan a. Struktur karangan benar, artinya karangan argumentasi yang dituliskan oleh siswa adalah karangan dengan struktur pendahuluan, isi, penutup. Pendahuluan berisi hal-hal yang menarik untuk mengetahui gambaran awal topik karangan, isi berisi fakta-fakta yang mendukung argumen yang disampaikan sehingga dapat lebih menyakinkan pembaca, dan penutup berisi kesimpulan. b. Antarparagraf koheren, yaitu antara paragraf pertama dan paragraf selanjutnya mempunyai hubungan atau keterkaitan. c. Satu paragraf terdiri dari satu gagasan utama, artinya dalam karangan argumentasi tersebut, satu paragraf berisi satu ide pokok yang tertuang dalam satu kalimat utama dan diikuti beberapa kalimat penjelas. d. Satu paragraf minimal terdiri dari tiga kalimat, artinya sesuai dengan kaidah yang berlaku, paragraf yang baik dan efektif adalah paragraf yang minimal terdiri dari tiga paragraf yang berkaitan. 3. Aspek tata bahasa a. Struktur kalimat minimal terdiri dari 1 SP Subyek Predikat, artinya sesuai dengan kaidah kebahasaan bahwa sebuah kalimat tunggal sekurang- kurangnya terdiri dari satu SP dan lebih dari satu SP apabila berupa kalimat majemuk. b. Antarkalimat mempunyai hubungan yang koheren, artinya antara kalimat yang satu dengan kalimat selanjutnya berkaitan sehingga mudah dipahami oleh pembaca. c. Bahasa baku, artinya bahasa yang digunakan untuk menulis sebuah karangan argumentasi adalah bahasa baku yang menonjolkan ciri keilmiahannya. Bahasa baku adalah bahasa yang formal dan sesuai dengan kaidah ketatabahasaan. 4. Aspek pilihan kata a. Pilihan kata yang digunakan tepat, artinya kata tersebut sesuai dengan kaidah ketatabahasaan yang berlaku. b. Pilihan kata lazim, artinya kata yang dipilih adalah kata yang umum digunakan di masyarakat luas dan familiar. c. Rasional, maksudnya kata-kata yang pilih harus masuk akal dan logis untuk dipikirkan lebih lanjut. d. Denotatif, artinya kata yang digunakan adalah kata dengan arti yang sesungguhnya. 5. Aspek ejaan a. Menguasai aturan penggunaan tanda baca, artinya siswa dapat menggunakan tanda baca secara tepat dan sesuai dengan aturan ejaan yang disempurnakan. b. Menguasai aturan penulisan kata ulang, artinya dalam menuliskan kata ulang, siswa menggunakan tanda penghubung yang tepat sesuai dengan ejaan yang ada. c. Menguasai aturan penulisan kata serapan, artinya dalam menuliskan kata serapan, siswa menggunakan cetak miring atau garis bawah sehingga dapat memperjelas kata. d. Menguasai aturan penulisan huruf kapital pada sebuah tulisan. Instrumen nontes digunakan untuk mengamati bagaimana kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran, keterlibatan, dan sikap siswa terhadap teknik PAK Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat yang diterapkan dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi. Instrumen nontes yang digunakan peneliti adalah daftar pedoman wawancara, lembar observasi, lembar kuesioner penilaian, dan dokumentasi aktivitas siswa. 1. Wawancara setelah pelaksanaan prasiklus, siklus 1, dan siklus 2 Wawancara dilakukan dengan beberapa siswa dan guru bidang studi bahasa Indonesia kelas XB untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan tanggapan mereka mengenai proses pembelajaran bahasa Indonesia. Melalui wawancara ini, peneliti juga mendapatkan informasi mengenai keadaan subjek penelitian yang berhasil dan kurang berhasil dalam mengerjakan tes. Berikut pedoman wawancara terhadap guru untuk mengetahui kondisi awal kelas sebelum diadakannya penelitian atau pada tahap prasiklus. a. Bagaimana aktivitas pembelajaran bahasa Indonesia di kelas X? b. Apakah guru menggunakan media, metode, dan teknik yang bervariasi dalam pembelajaran? c. Bagaimana guru melihat tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang berlangsung? d. Bagaimana penilaian atau evaluasi yang digunakan selama dan setelah akhir pembelajaran? e. Apakah siswa dapat mencapai nilai KKM? f. Materi apa yang kadang menjadi kesulitan siswa dalam kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia? g. Bagaimana gambaran kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia? h. Bagaimana guru berusaha mengatasi kesulitan yang dihadapi siswa selama ini? Berikut pedoman wawancara terhadap guru setelah akhir pembelajaran akhir siklus 1 dan siklus 2 untuk mengetahui tanggapan guru. a. Bagaimana persiapan siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang berlangsung? b. Apakah siswa terlihat mempunyai motivasi untuk mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia? c. Apakah siswa terlihat mudah memahami materi pembelajaran yang diberikan oleh pengajar? d. Apakah teknik PAK Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat ini dirasa bisa mengatasi masalah yang selama ini terjadi? e. Apakah materi dapat tersampaikan dengan baik melalui teknik yang diterapkan ini? f. Bagaimana kondisi kelas ketika dilakukan pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan teknik PAK Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat? g. Bagaimana rencana perbaikan untuk siklus 2? pertanyaan khusus siklus 1 h. Bagaimana pengaruh perbaikan dalam siklus 2 ini? Apakah membawa dampak yang positif? pertanyaan khusus siklus 2 Berikut pedoman wawancara terhadap siswa setelah akhir pembelajaran akhir siklus 1 dan siklus 2 untuk mengetahui tanggapan siswa. a. Apakah anda mengalami kesulitan saat diberi tugas menulis karangan argumentasi secara individu? b. Apa yang selama ini membuat anda bosan mengikuti pelajaran bahasa Indonesia? c. Apakah anda tertarik dan merasa senang mengikuti pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan teknik PAK Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat? d. Apakah anda merasa kesulitan anda selama ini bisa teratasi? e. Apakah anda masih merasa kesulitan dengan pembelajaran bahasa Indonesia? f. Bagaimana kesan dan pesan anda berkaitan dengan pembelajaran bahasa Indonesia selama ini dan ke depannya? 2. Observasi selama pelaksanaan prasiklus, siklus 1, dan siklus 2 Observasi merupakan langkah yang bertujuan agar peneliti mengetahui dan memperoleh data sebagai bukti hasil evaluasi. Terdapat dua instrumen observasi, yaitu instrumen untuk melakukan observasi terhadap guru dan instrumen untuk melakukan observasi terhadap situasi atau suasana kelas. a. Instrumen untuk melakukan observasi terhadap guru pada siklus 1 dan 2 Tabel 3.7 Instrumen Observasi untuk Guru Aktivitas Guru di Kelas secara Umum Sekolah : SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Kelas : XB Jam ke : Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia HariTanggal : Pokok Bahasan : Menulis karangan argumentasi No Aspek yang diobservasi Ya Tidak 1. Guru memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, media, dan kesiapan siswa mengikuti pembelajaran. 2. Guru menyampaikan SK, KD, dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 3. Guru melakukan kegiatan apersepsi tentang karangan argumentasi. 4. Guru menunjukkan penguasaan materi pembelajaran dengan berusaha tidak terlalu sering melihat catatan. 5. Guru berusaha mengaitkan materi pembelajaran dengan pengetahuan lain yang relevan. 6. Contoh yang diberikan untuk memperjelas pemahaman siswa aktual dan berkaitan dengan kehidupan nyata. 7. Guru menjelaskan langkah- langkah yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran dengan teknik PAK Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat. 8. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dipersiapkan. No Aspek yang diobservasi Ya Tidak 9. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan. 10. Guru melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual dan memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif. 11. Teknik PAK Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat efektif untuk mengembangkan kompetensi siswa. 12. Teknik yang dipilih dapat memudahkan siswa dalam mengerjakan tugasnya secara individu. 13. Setiap langkah dalam teknik yang dipilih dapat terlaksana dengan baik dan melibatkan siswa secara maksimal. 14. Guru melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi. 15. Guru menyampaikan seluruh isi pembelajaran dengan suara yang jelas. 16. Guru melakukan refleksi dan rangkuman yang melibatkan siswa. 17. Guru menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar. 18. Guru menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar. b. Instrumen untuk mengobservasi situasi kelas pada siklus 1 dan 2 Tabel 3.8 Instrumen Observasi Situasi Kelas Aktivitas Siswa dan Situasi di Kelas Sekolah : SMA Pangudi Luhur St. Louis Sedayu Kelas : XB Jam ke : Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia HariTanggal : Pokok Bahasan : Menulis karangan argumentasi No. Aspek yang diobservasi Ya Tidak 1. Siswa memahami proses pelaksanaan pembelajaran dengan teknik PAK Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat. 2. Siswa memahami instruksi guru berkaitan dengan proses pembelajaran yang berlangsung. 3. Siswa aktif menanggapi setiap pembahasan dalam pembelajaran. 4. Tercipta suasana kelas yang serius dan santai. 5. Tercipta hubungan yang harmonis antara guru dan siswa. 3. Kuesioner setelah pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2 Kuesioner ini merupakan lembar penilaian siswa terhadap proses pembelajaran. Instrumen ini digunakan pada tahapan refleksi di setiap akhir siklus. Berdasarkan analisis instrumen ini, peneliti dapat menilai seberapa efektifnya teknik PAK Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat yang diterapkan dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi siswa kelas XB. Hasil kuesioner ini digunakan sebagai bagian dari bahan refleksi seluruh siswa setelah akhir siklus 1 dan siklus 2. Skala Likert digunakan dalam kuesioner ini untuk mengukur pendapat siswa terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung Riduwan, 2008:38. Tabel 3.9 Lembar Penilaian Siswa terhadap Pembelajaran Sekolah : SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Kelas : XB Jam ke : Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia HariTanggal : Pokok Bahasan : Menulis karangan argumentasi No Butir penilaian SS S N TS STS A. Penerapan teknik PAK dalam pembelajaran 1. Saya tertarik mengikuti pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan teknik PAK Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat. 2. Saya memahami prosedur pelaksanaan teknik PAK Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat. 3. Saya mengerti semua instruksi yang diberikan guru berkaitan dengan penerapan teknik PAK Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat. 4. Saya merasa bisa menulis karangan argumentasi dengan mudah dengan diterapkannya teknik PAK Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat. 5. Saya mampu menulis karangan argumentasi dengan bahasa baku, sesuai dengan ejaan dan sistematika penulisan karangan yang benar.

B. Keterlibatan dalam aktivitas pembelajaran

Dokumen yang terkait

Efektifitas pembelanjaran biologi dengan teknik kasus diluar kelas dalam bentuk media slide terhadap hasil belajar siswa (sub-konsep pencemaran lingkungan kelas x semester 2 di SMAN 1 Kencong tahun ajaran 2004/2005)

0 3 117

Identifikasi miskonsepsi materi biologi kelas II semester 1 pada siswa SMP negeri di kecamatan Kencong tahun ajaran 2003/2004

2 6 94

Peningkatan kemampuan menulis karangan deskripsi dengan penggunaan media gambar : penelitian tindakan kelas XI sma yapisa nagrak gunung putri bogor

0 8 82

pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta pusat tahun ajaran 2014/2015

4 24 258

Peningkatan kemampuan reduplikasi dalam karangan narasi dengan metode tugas individu: penelitian tindakan kelas pada siswa kelas VIII SMP PGRI 2 Ciputat

12 84 118

Peningkatan kemampuan siswa dalam menulis huruf tegak bersambung dengan metode drill: penelitian tindakan kelas 1 ML Al-Falahiyyah Tangerang

6 42 92

Peningkatan kemampuan menulis paragraf narasi dengan penggunaan metode field trip pada siswa kelas IX di SMP Dwiguna Depok

0 7 58

Penerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan ekposisi siswa kelas X sekolah (SMK) PGRI Babakanmadang

2 14 109

Peningkatan kemampuan penggunaan konjungsi dalam karangan argumentasi melalui penerapan metode latihan individual (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas X SMA PGRI 56 Ciputat)

1 28 108

Peningkatan kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media audio visual siswa kelas VIII semester II SMPN 2 Tangerang Selatan Tahun pelajaran 2013/2014

3 35 174