Kerangka karangan argumentasi Karangan Argumentasi

berlaku. Seorang penulis karangan argumentasi harus menuliskan hal-hal yang tidak boleh mengandung prasangka autoritas tidak boleh memperoleh keuntungan pribadi dari data-data eksperimentalnya. Baik tidaknya karangan argumentasi dinilai dari bobot argumen atau pendapat yang disajikannya, ada tidaknya fakta atau data, kebakuan bahasa yang digunakan, penggunaan ejaan yang disempurnakan, keterikatan atau relevansi antarkalimat dan paragraf, dan sistematika penyajian karangan.

c. Kerangka karangan argumentasi

Karangan argumentasi merupakan jenis tulisan yang mempunyai struktur atau kerangka sama dengan karangan lain pada umumnya. Struktur karangan argumentasi menurut Keraf 2007:104-107 ada tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi, dan penutup. Berikut uraian masing-masing bagian karangan argumentasi. 1 Pendahuluan Bagian pendahuluan berfungsi untuk menarik perhatian pembaca terhadap argumen yang akan disampaikan atau dikemukakan dalam tulisan tersebut. Bagian pendahuluan juga dapat berfungsi untuk mengarahkan pembaca ke masalah yang akan disampaikan dan memberi gambaran umum mengenai masalah yang akan disampaikan penulis. Bahan-bahan untuk menarik perhatian pembaca dan fakta-fakta pendahuluan harus benar-benar diseleksi supaya pengarang tidak melakukan hal-hal yang justru bersifat argumentatif. Hal-hal yang bersifat argumentatif ini akan dikemukakan oleh penulis dalam tubuh argumentasi. Untuk menetapkan apa dan berapa banyak bahan yang diperlukan dalam bagian pendahuluan, penulis harus 1 menegaskan mengapa persoalan itu dibicarakan pada saat ini dan seberapa pentingnya masalah itu dibicarakan; 2 menjelaskan latar belakang historis yang mempunyai hubungan langsung dengan persoalan yang akan diargumentasikan, sehingga pembaca dapat memperoleh pengertian dasar mengenai hal tersebut; 3 menjelaskan argumen-argumen yang hendak disampaikan dan terdapat kejelasan pembedaan antara hal-hal yang berhubungan dengan selera dan hal-hal yang bertalian dengan fakta, sehingga dengan mempergunakan dasar tersebut penulis karangan dapat bergerak maju dengan mempergunakan fakta tersebut. 2 Tubuh karangan Bagian ini berisi pembuktian kebenaran pendapat yang dikemukakan penulis dan dihubungkan secara logis serta kritis dengan semua fakta yang ada. Dalam bagian ini, kekuatan argumen harus dimiliki oleh penulis agar dapat meyakinkan pembaca. Bagian tubuh karangan merupakan penjelasan mengenai masalah dan bukti-bukti yang ada, sehingga gagasan dan bukti itu perlu disampaikan sedalam dan sekonkret mungkin. Banyaknya paragraf dalam karangan berkaitan erat dengan luas sempitnya masalah yang disampaikan penulis. Apabila masalahnya cukup sederhana, jumlah paragraf yang disajikan tidak terlalu banyak, sebaliknya apabila masalah yang disampaikan cukup kompleks, jumlah paragraf dalam bagian ini akan cukup banyak. Penulis tidak perlu menyampaikan argumen dan fakta yang sekiranya tidak menunjang tulisan, artinya penulis tidak perlu berlebih-lebihan dalam menyajikan evidensi dalam bagian tubuh karangan argumentasi. 3 Kesimpulan dan ringkasan Bagian ini berisi kesimpulan seperti halnya ringkasan, diberikan penekanan pada bagian-bagian tertentu, dan memberikan prediksi berkaitan dengan karangan. Pada bagian kesimpulan, penulis harus bisa meyakinkan pembaca agar melakukan apa yang ditulisnya. Penulis juga harus menjaga agar konklusi yang disampaikan tetap memelihara tujuan, menyegarkan kembali ingatan pembaca tentang apa yang telah dicapai, dan mengapa konklusi-konklusi simpulan itu diterima sebagai sesuatu yang logis. Sebagai bagian penutup, paragraf-paragraf yang disajikan hendaknya dibuat sedemikian rupa seolah-olah memberi isyarat kepada pembaca bahwa karangan akan segera berakhir Wiyanto, 2004:75.

d. Contoh karangan argumentasi

Dokumen yang terkait

Efektifitas pembelanjaran biologi dengan teknik kasus diluar kelas dalam bentuk media slide terhadap hasil belajar siswa (sub-konsep pencemaran lingkungan kelas x semester 2 di SMAN 1 Kencong tahun ajaran 2004/2005)

0 3 117

Identifikasi miskonsepsi materi biologi kelas II semester 1 pada siswa SMP negeri di kecamatan Kencong tahun ajaran 2003/2004

2 6 94

Peningkatan kemampuan menulis karangan deskripsi dengan penggunaan media gambar : penelitian tindakan kelas XI sma yapisa nagrak gunung putri bogor

0 8 82

pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta pusat tahun ajaran 2014/2015

4 24 258

Peningkatan kemampuan reduplikasi dalam karangan narasi dengan metode tugas individu: penelitian tindakan kelas pada siswa kelas VIII SMP PGRI 2 Ciputat

12 84 118

Peningkatan kemampuan siswa dalam menulis huruf tegak bersambung dengan metode drill: penelitian tindakan kelas 1 ML Al-Falahiyyah Tangerang

6 42 92

Peningkatan kemampuan menulis paragraf narasi dengan penggunaan metode field trip pada siswa kelas IX di SMP Dwiguna Depok

0 7 58

Penerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan ekposisi siswa kelas X sekolah (SMK) PGRI Babakanmadang

2 14 109

Peningkatan kemampuan penggunaan konjungsi dalam karangan argumentasi melalui penerapan metode latihan individual (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas X SMA PGRI 56 Ciputat)

1 28 108

Peningkatan kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media audio visual siswa kelas VIII semester II SMPN 2 Tangerang Selatan Tahun pelajaran 2013/2014

3 35 174