Pedoman Wawancara Dokumentasi Uji Validitas

64 berupa pedoman wawancara tidak terstruktur untuk menemukan permasalahan, informasi, dan data awal penelitian. Angket digunakan untuk mengukur kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah. Dokumentasi digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa. Uraian mengenai instrumen-instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut:

3.5.1 Pedoman Wawancara

Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam wawancara tidak terstruktur ini, disusun oleh peneliti secara bebas sesuai keadaan saat melakukan wawancara dengan guru kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. Pedoman wawancara yang digunakan peneliti untuk mengetahui gambaran awal kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah, serta prestasi belajar siswa kelas V. Daftar pertanyaan atau pedoman wawancara tidak terstruktur terdapat pada lampiran 4 hal 167.

3.5.2 Angket atau Kuesioner

Instrumen ini disusun menggunakan indikator-indikator tentang kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah, yaitu sebagai berikut:

3.5.2.1 Kebiasaan Belajar

Angket kebiasaan belajar yang sudah diujicobakan terdiri dari 44 pertanyaan. Indikator yang digunakan untuk mengukur kebiasaan belajar dikembangkan berdasarkan teori dari Nana Sudjana 2014: 165-173 yaitu: 1 Cara mengikuti pelajaran; 2 Cara belajar mandiri; 3 Cara belajar kelompok; 4 Mempelajari buku teks; 5 Cara menghadapi ujian. Kisi-kisi dan angket uji coba kebiasaan belajar terdapat pada lampiran 5 hal 169 dan lampiran 6 hal 170. 65

3.5.2.2 Lingkungan Sekolah

Angket lingkungan sekolah yang sudah diujicobakan terdiri dari 45 pernyataan. indikator yang digunakan untuk mengukur lingkungan sekolah dikembangkan berdasarkan teori Slameto 2013: 64-9 yaitu: 1 Metode mengajar; 2 Kurikulum; 3 Relasi guru dan siswa; 4 Relasi siswa dan siswa; 5 Disiplin sekolah; 6 Alat pelajaran; 7 Keadaan ruang kelas. Kisi-kisi dan angket uji coba lingkungan sekolah lampiran 7 hal 176 dan lampiran 8 hal 177. Angket yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk pilihan ganda dengan rentang nilai empat pilihan jawaban yang menggunakan skala Likert. Sugiyono 2013: 136 menyatakan “skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial”. Sumber datanya berasal dari siswa kelas V SD Negeri Daerah Binaan II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. Responden disuruh memberi tanda silang x pada pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Skala penilaian yang digunakan yaitu skala Likert yang dimodifikasi menjadi empat pilihan jawaban yang disebut skala empat. Widoyoko 2015:106 berpendapat “skala empat lebih baik karena responden tidak memiliki peluang untuk bersikap netral sehingga responden dipaksa untuk menentukan sikap terhadap pernyataan dalam instrumen”. Variabel kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah menggunakan empat alternatif pilihan jawaban dengan skala penilaian selalusangat setuju diberi skor 4, seringsetuju diberi skor 3, kadang-kadangtidak setuju diberi skor 2, dan tidak pernahsangat tidak setuju diberi skor 1 untuk jawaban positif, sedangkan untuk jawaban negatif diberi skor sebaliknya. 66 Angket yang telah disusun harus dilakukan uji coba terlebih dahulu kepada 30 siswa kelas V di luar sampel penelitian tetapi masih dalam satu populasi Sugiyono 2013: 172. Nama siswa uji coba terdapat pada lampiran 3 hal 166. Rincian jumlah populasi siswa uji coba dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut: Tabel 3.3 Populasi Siswa Uji Coba No. Nama Sekolah Populasi Siswa Uji Coba 1. SD Negeri Margasari 01 23 – 13 = 10 2. SD Negeri Margasari 03 36 – 20 = 16 3. SD Negeri Margasari 04 28 – 16 = 12 4. SD Negeri Margasari 05 23 – 13 = 10 5. SD Negeri Margasari 06 44 – 25 = 19 6. SD Negeri Margasari 07 24 – 13 = 11 7. SD Negeri Dukuh Tengah 01 22 – 12 = 10 8. SD Negeri Dukuh Tengah 02 38 – 21 = 17 9. SD Negeri Dukuh Tengah 03 27 – 15 = 12 10. SD Negeri Dukuh Tengah 04 26 – 15 = 11 11. SD Negeri Wanasari 25 - 14 = 11 Jumlah 139 siswa Pengambilan sampel uji coba angket menggunakan rumus proporsional random sampling, seperti pada pengambilan sampel penelitian. Perhitungan pengambilan sampel uji coba dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut: Tabel 3.4 Penarikan Sampel Siswa Uji Coba No. Nama Sekolah Populasi Siswa Uji Coba 1. SD Negeri Margasari 01 10 10 139 x 30 = 2 2. SD Negeri Margasari 03 16 16 139 x 30 = 4 3. SD Negeri Margasari 04 12 12 139 x 30 = 3 4. SD Negeri Margasari 05 10 10 139 x 30 = 2 5. SD Negeri Margasari 06 19 19 139 x 30 = 4 6. SD Negeri Margasari 07 11 11 139 x 30 = 2 7. SD Negeri Dukuh Tengah 01 10 10 139 x 30 = 2 8. SD Negeri Dukuh Tengah 02 17 17 139 x 30 = 4 9. SD Negeri Dukuh Tengah 03 12 12 139 x 30 = 3 10. SD Negeri Dukuh Tengah 04 11 11 139 x 30 = 2 11. SD Negeri Wanasari 11 11 139 x 30 = 2 Jumlah 139 siswa 30 siswa 67

3.5.3 Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data siswa dan mengukur prestasi belajar siswa yang diambil dari nilai Ulangan Tengah Semester UTS genap kelas V tahun ajaran 20152016. Dalam instrumen penelitian persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu instrumen penelitian ada dua macam, yaitu validitas dan reliabilitas.

3.5.4 Uji Validitas

Priyatno 2010: 90 menyatakan “validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur”. Arikunto 1995 dalam Riduwan 2013: 97 menyatakan “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat ke andalan atau kesahihan suatu alat ukur”. Jika instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono 2013: 168. Hal ini berarti validitas berkaitan dengan „ketepatan‟ alat ukur. Validitas instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah validitas logiskonstruk dan empiris. Instrumen nontest yang digunakan untuk mengukur sikap cukup memenuhi validitas konstruksi Sugiyono 2013: 170. Ahli yang menguji validitas konstruksi adalah Dra. Sri Sami Asih, M.Kes. dan Drs. Ahmad Junaedi, M.Pd. Setelah diuji validitas konstruk oleh kedua ahli tersebut, angket dinyatakan sudah sesuai dengan kisi-kisinya. Kedua ahli sudah merekomendasikan bahwa angket sudah diizinkan untuk diujicobakan. Hasil telaah angket terdapat pada lampiran 9 hal 184. Setelah pengujian validitas 68 konstruksi, angket diuji berdasarkan fakta empiris di lapangan dengan cara diujicobakan kepada 30 siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. Data uji coba angket kemudian ditabulasikan dengan tujuan untuk menghitung hasil uji coba yang dapat dilihat pada lampiran 10 hal 200. Dalam perhitungan hasil uji coba, peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 20. Adapun langkah-langkah dalam menghitung validitas hasil uji coba melalui SPSS versi 20 menurut Priyatno 2012: 113-4 adalah klik menu Analyze ˃ Correlate ˃ Bivariate. Pada kotak dialog Bivariate Correlations, masukkan data variabel pada kotak Variables. Pada Correlation Coefficients pilih Pearson dan pada data Test of Significance pilih Two-tailed, kemudian klik OK. Dalam pengujian validitas item angket uji coba, diketahui n=30 maka r tabel pada taraf kesalahan 0,05 sebesar 0,361. Kriteria pengambilan keputusan yaitu jika r hitung ≥ r tabel uji 2 sisi dengan sig. 0,05, maka instrumen dinyatakan valid. Namun, jika r hitung r tabel uji 2 sisi dengan sig. 0,05, maka instrumen dinyatakan tidak valid Priyatno 2010: 91. Rekapitulasi hasil perhitungan uji validitas angket dapat dilihat pada lampiran 11 hal 202. Berdasarkan perhitungan data menggunakan program SPSS versi 20, dari 44 soal variabel kebiasaan belajar diperoleh 29 soal yang dinyatakan valid dan 15 soal yang dinyatakan tidak valid, sedangkan dari 45 soal variabel lingkungan sekolah diperoleh 28 soal yang dinyatakan valid dan 17 soal yang dinyatakan tidak valid. Angket kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah yang valid sudah mewakili semua indikator angket. Berikut adalah rincian item soal yang valid dan tidak valid yang tertera pada tabel 3.5 berikut: 69 Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Angket No. Variabel Kriteria No. Soal Jumlah 1 Kebiasaan Belajar Valid 1, 2, 3, 4, 5, 10, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 20, 21, 23, 26, 27, 28, 30, 31, 32, 35, 36, 37, 38, 39, 42, 43, dan 44 29 Tidak Valid 6, 7, 8, 9, 11, 16, 19, 22, 24, 25, 29, 33, 34, 40, dan 41 15 2 Lingkungan Sekolah Valid 1, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 15, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 28, 31, 32, 33, 36, 37, 39, 40, 41, 44 28 Tidak Valid 2, 3, 6, 12, 14, 16, 17, 22, 27, 29, 30, 34, 35, 38, 42, 43, 45 17

3.5.5 Uji Reliabilitas

Dokumen yang terkait

Kebiasaan Menonton Televisi, Aktivitas Belajar Dan Prestasi Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri 101791 Patumbak.

1 62 79

Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Siswa Kelas V SD Al-Irsyad Al-Islamiyyah Bekasi

0 5 91

PENGARUH KETERLIBATAN ORANGTUA DALAM BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SE DAERAH BINAAN III KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG

2 59 166

PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR DIDAERAH BINAAN I KECAMATAN LIMPUNG KABUPATEN BATANG

12 121 210

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI DAERAH BINAAN II KECAMATAN AJIBARANG BANYUMAS

0 13 211

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI SE DAERAH BINAAN II KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN

4 62 173

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 Pengaruh Motivasi dan Kedisiplinan Belajar terhadap Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 04 Alastuwo Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar

0 2 11

PENGARUH PERHATIAN ORANGTUA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DAERAH BINAAN I KECAMATAN PARAKAN KABUPATEN TEMANGGUNG

0 0 75

PENGARUH PERAN GURU DAN KEDISIPLINAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD SEKOLAH BINAAN ECAMATAN BREBES KABUPATEN BREBES

0 0 72

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TINGGARJAYA

0 0 15