74
3.6.2.2 Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan Priyatno, 2010: 73. Untuk
menguji linearitas pada variabel penelitian, peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 20. Langkah-langkah yang digunakan untuk menguji
linearitas adalah Analyze →Compare Means →Means. Masukkan variabel
kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah ke kotak Independent s List, variabel prestasi belajar ke kotak Dependent List. Pada kotak dialog options, beri tanda
centang pada bagian Test for Linearity. Pilih continue lalu OK Priyatno 2010: 73- 6. Hasil uji linearitas dapat dilihat pada output ANOVA Table kolom sig.
Linearity . Priyatno 2010: 73 menyatakan “dua variabel dikatakan mempunyai
hubungan yang linear, apabila signifikansinya kurang dari 0,05”.
3.6.2.3 Uji Multikolinearitas
Priyatno 2010: 81 menyatakan “uji multikolinearitas adalah keadaan di mana terjadi hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna antar
variabel independen dalam model regresi”. Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linear antar variabel independen dalam
model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Untuk menguji multikolinearitas, peneliti menggunakan
bantuan program SPSS versi 20. Langkah-langkah uji multikolinearitas adalah klik menu
Analyze→ Regression→Linear. Masukkan variabel kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah ke kotak Independents dan variabel prestasi belajar ke
kotak Dependent. Klik statistics, pada kotak dialog Linear Regression: Statistics beri tanda centang pada Collinearity diagnostics. Pilih Continue lalu OK Priyatno
75 2010: 82-3. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada output Coefficients
kolom VIF. Santoso 2001 dalam Priyatno 2010: 81 menyatakan bahwa “pada
umumnya jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya”.
3.6.2.4 Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah keadaan di mana terjadi ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji heteroskedastisitas
digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah
bersifat homogen atau tidak adanya masalah heteroskedastisitas. Pada penelitian ini, uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji
spearman‟s rho, yaitu mengorelasikan nilai residual unstandardized residual dengan masing-
masing variabel independen. Untuk melakukan pengujian heteroskedastisitas, peneliti menggunakan
bantuan program SPSS versi 20. Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi. Langkah-langkah yang digunakan untuk uji heteroskedastisitas
adalah Analyze → Regression → Linear. Masukkan variabel kebiasaan belajar
dan lingkungan sekolah ke kotak Independents dan variabel prestasi belajar ke kotak Dependent. Klik save, pada kotak dialog Linear Regression: Save beri tanda
centang pada Unstandardized. Pilih Continue lalu OK Priyatno 2010: 84-5. Selanjutnya, melakukan analisis
spearman‟s rho dengan cara klik Analyze→ Correlate→Bivariate. Pada kotak dialog Bivariate Correlation, masukkan
variabel kebiasaan belajar, lingkungan sekolah, dan Unstandardized Residual ke kotak Variables. Pada Correlation Coefficients, hilangkan tanda centang pada
76 Pearson dan beri tanda centang pada Spearman lalu klik OK Priyatno 2010: 86.
Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada output Correlations kolom unstandardized residual. Jika signifikansi korelasi kurang dari 0,05 maka pada
model regresi terjadi masalah heteroskedastisitas Priyatno 2010: 84.
3.6.3 Analisis Akhir Pengujian Hipotesis