135 materi yang dijelaskan guru. Sejalan dengan pendapat Slameto 2013: 76
menyatakan untuk dapat belajar dengan efektif, maka diperlukan lingkungan fisik yang baik dan teratur, misalnya: ruang belajar harus bersih, tidak ada bau-bauan
yang dapat mengganggu konsentrasi pikiran; ruangan cukup terang, tidak gelap yang dapat mengganggu mata; cukup sarana yang diperlukan untuk belajar,
misalnya alat pelajaran, buku-buku, dan sebagainya. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat dikemukakan bahwa apabila
sekolah berhasil menciptakan suasana kondusif, hubungan dan komunikasi setiap orang di sekolah berjalan baik, metode pembelajaran aktif interaktif, sarana
penunjang yang cukup memadai, siswa tertib disiplin, maka kondisi tersebut akan memberikan kenyamanan dan kelancaran proses pembelajaran. Keadaan ini
diharapkan membuat prestasi belajar siswa lebih optimal.
4.2.3 Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses pembelajaran di sekolah dalam waktu tertentu yang ditunjukkan melalui
nilai atau angka. Prestasi belajar merupakan variabel terikat Y dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan datanya menggunakan dokumentasi berupa nilai
Ulangan Tengah Semester UTS genap tahun ajaran 20152016. Setelah data diperoleh, selanjutnya dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Berdasarkan
hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata sebesar 71,64. Artinya, dapat dinyatakan bahwa prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri di Dabin II Kecamatan Margasari
Kabupaten Tegal masuk dalam kategori memuaskan atau B mengacu pada pedoman konversi skala-5 beserta kriteria penilaian prestasi belajar
menurut Poerwanti 2009: 6-18.
136
4.2.4 Pengujian Hipotesis Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Dabin II
Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal tahun ajaran 20152016. Pengaruh kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar dapat diketahui dengan melakukan
serangkaian uji analisis data yaitu uji prasyarat analisis yang terdiri dari uji asumsi dasar uji normalitas dan uji linearitas, uji asumsi klasik uji multikolinearitas dan
uji heteroskedastisitas, dan uji hipotesis uji korelasi sederhana, uji regresi sederhana, uji korelasi ganda, uji regresi ganda, koefisien determinan, dan uji F.
Hasil uji hipotesis pertama diketahui bahwa pada tabel Coefficient diperoleh nilai t
hitung
˃ t
tabel
atau 7,015 ˃ 1,973 dan nilai signifikansi 0,000 0,05
sehingga H
01
ditolak dan H
a1
diterima artinya signifikan. Dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kebiasaan belajar
terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. Hasil analisis korelasi diperoleh angka R sebesar 0,468. Karena
nilai korelasi terletak diantara 0,40 – 0,599, dapat dikatakan bahwa terjadi
hubungan yang sedang antara kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar. Semakin baik kebiasaan belajar siswa, semakin baik pula prestasi belajarnya. Variabel
kebiasaan belajar memberikan pengaruh sebesar 21,9 terhadap prestasi belajar siswa, sedangkan sisanya 78,1 dipengaruhi faktor lain di luar penelitian ini.
Hasil uji hipotesis kedua diketahui bahwa pada tabel Coefficient diperoleh nilai t
hitung
˃ t
tabel
atau 8,666 ˃ 1,973 dan nilai signifikansi 0,000 0,05 sehingga
H
02
ditolak dan H
a2
diterima artinya signifikan. Dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah terhadap prestasi
137 belajar siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal.
Hasil analisis korelasi diperoleh angka R sebesar 0,548. Karena nilai korelasi terletak diantara 0,40
– 0,599, dapat dikatakan bahwa terjadi hubungan yang sedang antara lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar. Semakin baik
lingkungan sekolah, akan semakin baik pula prestasi belajar siswa. Variabel lingkungan sekolah memberikan pengaruh sebesar 30 terhadap prestasi belajar
siswa, sedangkan sisanya 70 dipengaruhi faktor lain di luar penelitian ini. Hasil uji hipotesis ketiga diketahui pada tabel Coefficient diperoleh nilai
signifikansi 0,000 dan nilai F
hitung
sebesar 44,809. Kriteria pengujian berdasarkan F
hitung
adalah apabila F
hitung
≤ F
tabel
, maka H diterima. Namun apabila F
hitung
˃ F
tabel
, maka H ditolak. Kriteria pengujian berdasarkan signifikansi jika
signifikansi 0,05 maka H diterima, jika signifikansi 0,05 maka H
ditolak. Karena nilai signifikansi 0,000 0,000 0,05 dan nilai F
hitung
F
tabel
yaitu 44,809 3,047, maka H
03
ditolak dan H
a3
diterima artinya signifikan. Dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan kebiasaan belajar
dan lingkungan sekolah secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa. Semakin baik kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah, maka semakin baik pula
prestasi belajar siswa. Variabel kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah secara bersama memberikan pengaruh sebesar 34 terhadap prestasi belajar siswa,
sedangkan sisanya 66 dipengaruhi faktor lain di luar penelitian ini.
4.2.5 Pengaruh Kebiasaan Belajar terhadap Prestasi Belajar