21 meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan
pembelajaran materi-materi pelajaran. Strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan
masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor yang
memengaruhi prestasi belajar siswa secara umum terdiri atas dua faktor, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa faktor internal dan faktor yang berasal
dari luar diri siswa faktor eksternal. Ketika seorang siswa memperoleh prestasi belajar yang kurang baik, belum tentu karena tidak pandai atau bodoh. Kegagalan
atau kurang baiknya prestasi belajar yang diraih oleh siswa dapat terjadi karena adanya faktor yang memengaruhinya. Guru dan orang tua siswa perlu mengetahui
dan memahami faktor yang dapat menghambat proses belajar dan membantu siswa dalam menghadapi berbagai kendala yang muncul pada prestasi belajarnya.
Kemampuan setiap siswa berbeda-beda sehingga perlu adanya dukungan dari orang tua dan guru agar siswa dapat memperoleh prestasi belajar seoptimal
mungkin sesuai dengan kemampuan masing-masing.
2.1.2 Kebiasaan Belajar
Dalam pembahasan ini, akan dijelaskan tentang pengertian kebiasaan belajar, komponen kebiasaan belajar, aspek-aspek kebiasaan belajar, dan
pembentukan kebiasaan belajar yang baik. Uraiannya sebagai berikut.
2.1.2.1 Pengertian Kebiasaan Belajar
Slameto 2013:82 “belajar bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dan keterampilan, dan cara-cara yang dipakai itu akan menjadi
22 kebia
saan. Kebiasaan belajar akan memengaruhi belajar itu sendiri”. Pendapat Burghardt 1973 dalam Syah 2015: 120 mengemukakan:
Kebiasaan itu timbul karena proses penyusutan kecenderungan respons dengan menggunakan stimulasi yang berulang-ulang. Dalam
proses belajar, pembiasaan juga meliputi pengurangan perilaku yang tidak diperlukan. Proses penyusutan atau pengurangan ini, muncul
suatu pola perilaku baru yang relatif, menetap, dan otomatis.
Syah 2015: 128 mengemukakan “kebiasaan belajar adalah proses pembentukan kebiasaan-kebiasaan baru atau perbaikan kebiasaan-kebiasaan yang
telah ada. Tujuannya agar memperoleh sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan perbuatan baru yang lebih tepat dan positif dalam arti selaras dengan kebutuhan
ruang dan waktu kontekstual ”. Pendapat Covey dalam Aunurrahman 2014:
125 mengemukakan: Suatu tindakan tertentu dapat tumbuh subur menjadi kebiasaan
bilamana didukung dengan motivasi atau keinginan yang kuat untuk melakukan secara terus menerus. Oleh karena itu di dalam
pembelajaran, setiap guru di samping memberikan pengetahuan dan alasan kepada siswa untuk melakukan sesuatu, tentu harus diiringi
dengan cara melakukannya dengan baik. Kedua hal ini akan dapat efektif bilamana siswa memiliki keinginan atau dorongan untuk
melakukannya menjadi suatu kebiasaan.
Aunurrahman 2014: 185 menyatakan “kebiasaan belajar adalah perilaku belajar seseorang yang telah tertanam dalam waktu yang relatif lama sehingga
memberikan ciri dalam aktivitas belajar yang dilakukannya”. Pendapat lain dari Dj
aali 2014: 128 menyatakan “kebiasaan merupakan cara bertindak yang diperoleh melalui belajar secara berulang-ulang, yang pada akhirnya menjadi
menetap dan bersifat otomatis”. Djaali 2014: 128 mengemukakan “kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada
waktu menerima pelajaran, membaca buku, mengerjakan tugas, dan pengaturan
23 waktu untuk menyelesaikan kegiatan”. Pada umumnya, setiap orang bertindak
berdasarkan force of habit, walaupun sebenarnya ada cara lain yang lebih menguntungkan untuk dilakukan. Kebiasaan dianggap sebagai cara yang mudah
dan tidak memerlukan konsentrasi dan perhatian yang besar. Sudjana 2014: 173 menyatakan “keberhasilan siswa atau mahasiswa dalam mengikuti pelajaran atau
kuliah banyak bergantung kepada kebiasaan belajar yang teratur dan berkesinambungan”.
Berdasarkan definisi-definisi kebiasaan belajar tersebut, dapat disimpulkan kebiasaan belajar adalah suatu perilaku belajar seseorang yang terbentuk karena
dilakukan secara berulang-ulang dan sifatnya relatif menetap. Berbagai perilaku belajar tersebut menjadi terbiasa sehingga terlaksana secara otomatis dan spontan
tanpa ada paksaan dan tanpa memerlukan pikiran. Kebiasaan bukan merupakan bakat alamiah yang berasal dari faktor bawaan, tetapi sesuatu yang harus dibentuk
melalui pengalaman, latihan, dan belajar secara terus-menerus berkesinambungan. Oleh karena itu, kebiasaan belajar yang baik perlu ditanamkan dan dikembangkan
sedikit demi sedikit pada siswa agar ia memperoleh prestasi belajar yang baik. Kebiasaan seseorang dalam belajar secara teratur dapat terbentuk dari kebiasaan
siswa belajar mandiri di rumah dan kebiasaan belajar ketika di sekolah.
2.1.2.2 Komponen Kebiasaan Belajar