28 Berdasarkan penjelasan tentang aspek-aspek kebiasaan belajar tersebut,
dapat disimpulkan bahwa terdapat kebiasaan belajar yang baik dan kebiasaan belajar yang tidak baik. Siswa yang ingin memperoleh prestasi belajar yang
optimal, maka siswa harus memiliki kebiasaan belajar yang baik. Siswa yang memiliki kebiasaan belajar yang baik akan mudah dalam memahami dan
menguasai materi pelajaran yang pada akhirnya dapat memperoleh prestasi belajar yang optimal. Siswa yang memiliki kebiasaan belajar yang tidak baik akan
mengalami kesulitan dalam memahami dan menguasai materi pelajaran. Hal itu akan menghambat kemajuan belajarnya yang pada akhirnya mengalami kegagalan
dalam prestasi. Kebiasaan belajar yang baik ini perlu ditanamkan dan dikembangkan dalam diri setiap siswa. Oleh karena itu, kebiasaan belajar yang
kurang baik harus dihindari dan diubah melalui kegiatan pembiasaan, pembinaan disiplin belajar pada siswa, dan dengan memberikan penguatan dalam belajar. Hal
itu dikarenakan kebiasaan belajar bukan bakat alamiah, tetapi merupakan perilaku yang dipelajari dengan sengaja. Dengan demikian, akan dapat mengurangi
kebiasaan belajar yang tidak baik dan membangkitkan kepercayaan diri siswa untuk lebih giat belajar sehingga dapat memperoleh prestasi belajar yang
diharapkan.
2.1.2.4 Pembentukan Kebiasaan Belajar yang Baik
Keberhasilan belajar siswa akan diperoleh apabila ia dapat menerapkan kebiasaan belajar yang baik. Kebiasaan bukan bawaan dari lahir, tetapi siswa
dapat membentuk sendiri kebiasaan itu melalui latihan dan belajar secara berkesinambungan. Kebiasaan dapat dibentuk melalui saran-saran yang dapat
29 dilakukan untuk mendapatkan kebiasaan belajar yang baik. Berikut ini adalah
saran yang dikemukakan Crow dan Crow yang dikutip oleh Purwanto 2014: 120- 1 untuk membiasakan belajar yang efisien sehingga memperoleh prestasi belajar
yang baik: 1 miliki dahulu tujuan belajar yang pasti; 2 usahakan adanya tempat belajar yang memadai; 3 jaga kondisi fisik jangan sampai mengganggu
konsentrasi dan keaktifan mental; 4 rencanakan dan ikuti jadwal waktu untuk belajar; 5 menyelingi belajar dengan waktu-waktu istirahat yang teratur; 6
carilah kalimat-kalimat topik atau inti pengertian dari tiap paragraf; 7 selama belajar gunakan metode pengulangan dalam hati silent recitation; 8 lakukan
metode keseluruhan whole method; 9 usahakan agar dapat membaca cepat tetapi cermat; 10 buatlah catatan-catatan atau rangkuman yang tersusun rapi;
11 adakan penilaian terhadap kesulitan bahan untuk dipelajari lebih lanjut; 12 susunlah dan membuat pertanyaan-pertanyaan yang tepat dan mencoba untuk
menemukan jawabannya; 13 pusatkan perhatian dengan sungguh-sungguh pada waktu belajar; 14 pelajari dengan teliti tabel-tabel, grafik-grafik, dan bahan
ilustrasi lainnya; 15 biasakan membuat rangkuman dan kesimpulan; 16 buat kepastian untuk melengkapi tugas-tugas belajar; 17 pelajari baik-baik
pernyataan yang dikemukakan oleh pengarang, dan meneliti pendapat beberapa pengarang; 18 belajarlah menggunakan kamus dengan sebaik-baiknya; dan 19
analisislah kebiasaan belajar yang dilakukan, dan cobalah untuk memperbaiki kelemahan-kelemahannya.
Kebiasaan belajar yang baik harus dilaksanakan oleh siswa. Keberhasilan belajar tergantung kepada kebiasaan belajar yang teratur. Sudjana 2014: 165-173
30 menjelaskan ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses belajar, yaitu:
1 cara mengikuti pelajaran, 2 cara belajar mandiri di rumah, 3 cara belajar kelompok, 4 mempelajari buku teks, dan 5 menghadapi ujian.
Kebiasaan belajar dapat dilakukan di sekolah maupun di rumah. Kebiasaan belajar dapat dilihat dari bagaimana siswa mengikuti pelajaran di sekolah. Cara
mengikuti pelajaran di sekolah merupakan proses belajar yang penting. Menyiapkan perlengkapan belajar dan datang ke sekolah tepat waktu merupakan
awal yang baik sebelum mengikuti pelajaran. Pada saat guru menjelaskan materi pelajaran, siswa memiliki kewajiban untuk mendengarkan dan memerhatikan
dengan baik dan penuh konsentrasi, mencatat hal-hal yang tidak jelas untuk ditanyakan kepada guru, kemudian merangkum pokok-pokok materi yang
disampaikan oleh guru. Siswa juga aktif menyampaikan pendapat, menjawab setiap pertanyaan yang diajukan guru, dan mencocokkan atau menyamakan materi
pelajaran dengan teman yang lain agar tidak terjadi kesalahan penafsiran. Cara mengikuti pelajaran di sekolah tersebut dapat berpengaruh terhadap pembentukan
kebiasaan belajar yang baik. Kebiasaan belajar tidak hanya di sekolah tetapi juga dapat dilihat dari
bagaimana siswa belajar di rumah. Belajar mandiri di rumah merupakan tugas pokok setiap siswa. Syarat utama belajar di rumah adalah keteraturan belajar,
yaitu memiliki jadwal belajar sendiri. Bukan lamanya belajar tetapi kebiasaan teratur dan rutin melakukan belajar setiap harinya meskipun dengan jam yang
terbatas. Selain itu, mempelajari kembali catatan hasil pelajaran di sekolah, membuat rangkuman, dan merumuskan pertanyaan sendiri dari catatan yang
dibuat lalu menjawabnya, dan mengerjakan tugas.
31 Cara belajar sendiri di rumah sering menimbulkan kebosanan dan
kejenuhan sehingga perlu adanya variasi belajar, seperti belajar bersama dengan teman kelompok. Belajar kelompok akan memudahkan dalam memecahkan
persoalan terkait materi pelajaran secara bersama. Setiap orang memberikan sumbangan pikiran dalam memecahkan persoalan. Belajar kelompok yaitu
mengajak teman berdiskusi, memiliki jadwal belajar bersama teman, menentukan permasalahan materi yang akan dibahas, membahas materi satu per satu hingga
tuntas, bertanya kepada guru saat menemui kesulitan, kesimpulan hasil diskusi dicatat untuk dipelajari.
Setiap kegiatan belajar tidak akan terlepas dari buku karena merupakan sumber ilmu yang diperlukan siswa. Kebiasaan membaca buku harus membudaya
pada siswa agar lebih memahami materi pelajaran dan dapat mengetahui terlebih dahulu sebelum materi pelajaran tersebut dijelaskan oleh guru. Cara mempelajari
buku pelajaran yaitu menentukan materi yang ingin dipelajari, membaca keseluruhan, membuat catatan penting, menandai pada hal-hal penting,
menggabungkan catatan yang dibuat dengan catatan yang sudah ada, dan membuat pertanyaan-pertanyaan dari buku tersebut. Mempelajari buku akan
memudahkan dalam menyelesaikan masalah terkait materi pelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah.
Siswa yang memiliki kebiasaan membaca atau mempelajari buku pelajaran tentu akan lebih mudah dalam menjawab soal saat ujian. Sebagian besar siswa
memiliki kebiasaan belajar pada saat menjelang ujian. Hal tersebut menandakan dalam diri siswa belum tertanam kebiasaan belajar yang baik. Belajar pada saat
32 menjelang ujian akan memberikan hasil yang tidak optimal karena siswa akan
ragu-ragu dan tidak memiliki kepercayaan diri dalam menjawab soal ujian. Oleh karena itu, siswa harus memiliki kebiasaan belajar yang teratur dan menghindari
belajar saat menjelang ujian agar memperoleh hasil yang optimal. Selain itu, memperkuat kepercayaan diri dengan tidak menyontek jawaban teman, membaca
setiap pertanyaan dengan teliti sambil mengingat jawabannya, mendahulukan menjawab pertanyaan yang lebih mudah, dan memeriksa kembali jawaban
sebelum diserahkan. Petunjuk dalam proses belajar tersebut perlu dilakukan secara rutin
sehingga membentuk kebiasaan belajar pada diri siswa. Hal tersebut karena cara- cara belajar yang baik dan dilakukan secara berulang-ulang, lama-kelamaan akan
menjadi suatu kebiasaan. Keberhasilan seseorang dalam mengikuti pelajaran tergantung dari kebiasaan belajar yang teratur. Seseorang memiliki kebiasaan
belajar yang salah menyebabkan ia malas belajar dan berakibat pada prestasi belajar yang diperoleh tidak optimal. Belajar dalam tempo dan kadar belajar yang
berat menjelang ujian, kurang membantu dalam keberhasilan belajar. Kebiasaan belajar harus dimulai sejak dini kepada siswa dengan membiasakan diri dan
mendisiplinkan diri dalam belajar. Hal ini dimaksudkan agar siswa merasa terbiasa melakukan kegiatan belajar dalam kesehariannya.
2.1.3 Lingkungan Sekolah