60 sebagai variabel bebas. Kemudian prestasi belajar sebagai variabel terikat.
Variabel-variabel tersebut didefinisikan secara operasional sebagai berikut:
3.3.2.1 Kebiasaan Belajar
Kebiasaan belajar adalah suatu perilaku belajar seseorang yang terbentuk karena dilakukan secara berulang-ulang dalam kesehariannya dan sifatnya relatif
menetap. Dengan kata lain, kebiasaan belajar dilakukan secara otomatis dan tanpa paksaan. Kebiasaan belajar dalam penelitian ini adalah cara belajar yang
ditunjukkan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar yang meliputi cara mengikuti pelajaran di sekolah, cara belajar mandiri, cara belajar kelompok,
mempelajari buku teks, dan cara menghadapi ujian. Data kebiasaan belajar diambil dengan angket atau kuesioner.
3.3.2.2 Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah merupakan seluruh kondisi yang ada di lembaga pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan kegiatan belajar mengajar
yang dapat memengaruhi tingkah laku siswa. Dalam penelitian ini, indikator lingkungan sekolah adalah metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan
siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, dan keadaan ruang kelas. Data lingkungan sekolah diambil dengan angket atau kuesioner.
3.3.2.3 Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses pembelajaran di sekolah dalam waktu tertentu
yang ditunjukkan melalui nilai atau angka. Dengan adanya prestasi, siswa dapat melihat seberapa jauh kemampuan yang diperolehnya dalam proses pembelajaran.
61 Dalam penelitian ini, prestasi belajar yang digunakan yaitu nilai Ulangan Tengah
Semester UTS 2 tahun ajaran 20152016 siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono 2013: 308 menyatakan “teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian
adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang
ditetapkan”. Riduwan 2013: 69 menyatakan “penelitian harus memerhatikan teknik pengumpulan data mana yang paling tepat sehingga benar-benar didapat
data yang valid dan reliabel”. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur, angket atau kuesioner, dan dokumentasi.
Berikut uraian selengkapnya:
3.4.1 Wawancara Tidak Terstruktur
Riduwan 2013: 74 menyatakan “wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari
sumbernya”. Sugiyono, 2013: 316 “wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan
makna dalam suatu topik tertentu”. Dalam penelitian ini, jenis wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara tidak terstruktur. Sugiyono 2013: 191
menyatakan “wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya”. Pedoman wawancara yang