Deskripsi Data Variabel Kebiasaan Belajar Analisis Statistik Deskriptif Variabel Kebiasaan Belajar

90 soal untuk variabel kebiasaan belajar, diperoleh soal yang valid sebanyak 29 item soal dan 15 item soal yang tidak valid. Selanjutnya item soal yang tidak valid tidak digunakan untuk penelitian, kemudian item soal variabel kebiasaan belajar yang dinyatakan valid dilakukan uji reliabilitas sehingga diperoleh 29 item soal yang dinyatakan valid dan reliabel. Dari 29 soal dipilih 25 soal yang digunakan sebagai instrumen penelitian dan 4 soal yang tidak digunakan. Rincian soal yang digunakan dan tidak digunakan dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Rincian Soal yang Digunakan dan Tidak Digunakan Indikator Soal yang digunakan Soal yang tidak digunakan Kebiasaan belajar 2, 3, 4, 5,10, 13, 14, 15, 17, 18, 20, 21, 23, 26, 27, 30, 31, 32, 34, 36, 38, 39, 42, 43, 44 1, 12, 28, 37 Dari ke-25 item pernyataan tersebut dijadikan sebagai bahan pernyataan angket yang digunakan sebagai instrumen penelitian dan diberikan kepada 177 sampel penelitian yang telah dipilih secara random. Berikut uraian analisis deskriptif variabel kebiasaan belajar.

4.1.3.2 Deskripsi Data Variabel Kebiasaan Belajar

Dalam perhitungan deskripsi data kebiasaan belajar, peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 20. Adapun langkah-langkahnya adalah: klik Analyze  Descriptive Statistic  Frequencies. Isikan variabel kebiasaan belajar, pilih Statistics. Pada kotak dialog Frequencies: Statistics, beri tanda centang pada statistik yang ingin dianalisis Mean, Median, Mode, Sum, Std Deviation, Variance, Range, Minimum, Maximum. Kemudian klik Continue lalu OK Priyatno 2012: 28-32. Hasil perhitungan analisis deskriptif variabel kebiasaan belajar dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut: 91 Tabel 4.2 Hasil Analisis Deskripsi Variabel Kebiasaan Belajar Statistics Kebiasaan Belajar N Valid 177 Missing Mean 70,78 Median 71,00 Mode 66 Std. Deviation 8,656 Variance 74,923 Range 44 Minimum 50 Maximum 94 Sum 12528 Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 20 Berdasarkan tabel tesebut diketahui bahwa mean atau rata-rata sebesar 70,78; median atau titik tengah sebesar 71,00; modus atau nilai yang paling sering muncul sebesar 66; standar deviasi sebesar 8,656; variasi sebesar 74,923; range atau rentang sebesar 44; minimum atau nilai terendah sebesar 50; maximum atau nilai tertinggi sebesar 94; dan sum atau jumlah skor keseluruhan sebesar 12.528.

4.1.3.3 Analisis Statistik Deskriptif Variabel Kebiasaan Belajar

Kebiasaan belajar merupakan variabel bebas dalam penelitian ini. Perolehan data penelitian dilakukan menggunakan angket. Angket yang digunakan terdiri dari 25 pernyataan dengan 5 indikator, yaitu 1 cara mengikuti pelajaran dijabarkan menjadi 5 pernyataan; 2 cara belajar mandiri dijabarkan menjadi 5 pernyataan; 3 cara belajar kelompok dijabarkan menjadi 5 pernyataan; 4 mempelajari buku teks dijabarkan menjadi 5 pernyataan; dan 5 cara menghadapi ujian dijabarkan menjadi 5 pernyataan. Angket yang telah dipilih dan dinyatakan valid dan reliabel diberikan kepada 177 siswa sebagai sampel penelitian. Selanjutnya data kebiasaan belajar 92 yang telah terkumpul dianalisis dengan tujuan untuk memaparkan persentase skor kebiasaan belajar yang diperoleh masing-masing siswa, dengan cara mengubah skor kebiasaan belajar menjadi data persentase menggunakan rumus deskriptif persentase. Setelah data diubah menjadi data persentase kemudian dikategorikan dengan kriteria interpretasi skor kebiasaan belajar menurut Riduwan 2013: 89. Hasil dari perhitungan data skor kebiasaan belajar yang diperoleh masing-masing siswa dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut: Tabel 4.3 Kategori Persentase Skor dan Respondennya Persentase Skor Persentase Responden F 81 – 100 Sangat Kuat 813; 823; 834; 844; 851; 862; 871; 892; 942 17, 38, 46, 47, 48, 50, 69, 77, 78, 85, 87, 104, 105, 119, 124, 126, 127, 132, 145, 146, 160, 173 22 61 – 80 Kuat 613; 626; 635; 646; 654; 6611; 677; 687; 697; 707; 719; 727; 738; 7410; 759; 765; 778; 782; 796; 807; 4, 7, 9, 14, 16, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 39, 40, 41, 44, 45, 49, 51, 52, 53, 54, 55, 56, 57, 58, 59, 60, 62, 63, 64, 65, 66, 67, 68, 70, 71, 72, 73, 74, 75, 79, 80, 81, 82, 83, 84, 86, 88, 89, 90, 91, 92, 93, 94, 95, 96, 97, 98, 99, 100, 101, 102, 103, 106, 107, 108, 109, 111, 112, 113, 114, 115, 116, 117, 118, 120, 121, 122, 123, 125, 128, 129, 130, 131, 133, 135, 136, 137, 138, 139, 140, 142, 143, 144, 147, 148, 149, 151, 152, 153, 154, 155, 156, 158, 159, 161, 162, 163, 164, 165, 166, 167, 168, 169, 170, 171, 172, 174, 175, 176, 177 134 40 – 60 Cukup 502; 521; 531; 541; 552; 563; 573; 585; 593 1, 2, 3, 5, 6, 8, 10, 11, 12, 13, 15, 19, 28, 42, 43, 61, 76, 110, 141, 150, 157 21 21 – 40 Lemah - - - – 20 Sangat Lemah - - - Jumlah 177 93 Berdasarkan perhitungan tabel tersebut, peneliti mencantumkan skor variabel kebiasaan belajar per siswa sebelum di konversikan ke dalam bentuk persentase. Berikut penjelasannya: Terdapat 22 siswa yang mendapat skor sangat kuat dengan rincian sebagai berikut: skor 81 berjumlah, 3 siswa, skor 82 berjumlah 3 siswa, skor 83 berjumlah 4 siswa, skor 84 berjumlah 4 siswa, skor 85 berjumlah 1 siswa, skor 86 berjumlah, 2 siswa, skor 87 berjumlah 1 siswa, skor 89 berjumlah 2 siswa, dan skor 94 berjumlah 2 siswa. Untuk kategori kuat, terdapat 134 siswa dengan rincian yaitu: skor 61 berjumlah 3 siswa, skor 62 berjumlah 6 siswa, skor 63 berjumlah 5 siswa, skor 64 berjumlah 6 siswa, skor 65 berjumlah 4 siswa, skor 66 berjumlah 11 siswa, skor 67 berjumlah 7 siswa, skor 68 berjumlah 7 siswa, skor 69 berjumlah 7 siswa, skor 70 berjumlah 7 siswa, skor 71 berjumlah 9 siswa, skor 72 berjumlah 7 siswa, skor 73 siswa berjumlah 8 siswa, skor 74 berjumlah 10 siswa, skor 75 berjumlah 9 siswa, skor 76 berjumlah 5 siswa, skor 77 berjumlah 8 siswa, skor 78 berjumlah 2 siswa, skor 79 berjumlah 6 siswa, dan skor 80 berjumlah 7 siswa. Terdapat 21 siswa yang memperoleh kategori cukup dengan rincian sebagai berikut: skor 50 berjumlah 2 siswa, skor 52 berjumlah 1 siswa, skor 53 berjumlah 1 siswa, skor 54 berjumlah 1 siswa, skor 55 berjumlah 2 siswa, skor 56 berjumlah 3 siswa, skor 57 berjumlah 3 siswa, skor 58 berjumlah 5 siswa, dan skor 59 berjumlah 3 siswa. Untuk kategori lemah dan sangat lemah, tidak terdapat responden yang memperoleh kategori ini. Oleh karena itu, terdapat tiga kategori untuk variabel kebiasaan belajar yaitu sangat kuat, kuat, dan cukup. 94 Selain menguraikan statistik deskriptif variabel kebiasaan belajar per siswa, peneliti juga menguraikan persentase variabel kebiasaan belajar tiap indikator dan kriteria yang sudah dijelaskan. Peneliti menganalisis setiap item soal untuk mengetahui seberapa besar persentasenya. Berdasarkan hasil analisis tiap item soal tersebut, peneliti dapat mengetahui persentase tiap indikator kebiasaan belajar siswa, dan dapat mengetahui seberapa besar kebiasaan belajar siswa kelas V SD Negeri di Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. Rekapitulasi persentase kebiasaan belajar setiap indikator dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4 Rekapitulasi Persentase Kebiasaan Belajar per Indikator No. Indikator Item Soal Skor Item Persentase Skor Persentase per Indikator 1 Cara Mengikuti Pelajaran 1 552 77,97 70,28 2 538 75,99 3 431 60,88 4 425 60,03 5 542 76,55 2 Cara Belajar Mandiri 6 569 80,37 67,06 7 498 70,34 8 463 65,40 9 401 56,64 10 443 62,57 3 Cara Belajar Kelompok 11 504 71,19 66,89 12 389 54,94 13 529 74,72 14 472 66,67 15 474 66,95 4 Mempelajari Buku Teks 16 501 70,76 70,34 17 546 77,12 18 534 75,42 19 518 73,16 20 391 55,23 5 Menghadapi Ujian 21 595 84,04 79,32 22 573 80,93 23 604 85,31 24 601 84,89 25 435 61,44 Rata-rata 70,78 95 Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.5, diketahui bahwa persentase variabel kebiasaan belajar siswa untuk semua indikator dikategorikan kuat. Berikut penjelasannya: Indikator cara mengikuti pelajaran dijabarkan menjadi 5 pertanyaan. Persentase dari masing-masing pertanyaan sebesar 77,97, 75,99, 60,88, 60,03, dan 76,55, maka untuk mencari persentase indikatornya adalah sebagai berikut, persentase = 77,97 + 75,99 + 60,88 + 60,03 + 76,55 : 5 = 70,28. Indikator cara mengikuti pelajaran memperoleh persentase sebesar 70,28 dan dapat dikategorikan kuat artinya siswa mengikuti pelajaran di kelas dengan baik. Indikator cara belajar mandiri dijabarkan menjadi 5 pertanyaan. Persentase dari masing-masing pertanyaan sebesar 80,37, 70,34, 65,40, 56,64, dan 62,57, maka untuk mencari persentase indikatornya adalah sebagai berikut, persentase = 80,37, + 70,34 + 65,40 + 56,64 + 62,57 : 5 = 67,06. Indikator cara belajar mandiri memperoleh persentase sebesar 67,06 dan dapat dikategorikan kuat, artinya siswa melaksanakan belajar mandiri dengan baik. Indikator cara belajar kelompok dijabarkan menjadi 5 pertanyaan. Persentase dari masing-masing pertanyaan sebesar 71,19, 54,94, 74,72, 66,67, dan 66,95, maka untuk mencari persentase indikatornya adalah sebagai berikut, persentase = 71,19 + 54,94 + 74,72 + 66,67 + 66,95 : 5 = 66,89. Indikator cara belajar kelompok memperoleh persentase sebesar 66,95 dan dapat dikategorikan kuat, artinya indikator cara belajar kelompok tercapai dengan baik. 96 Indikator mempelajari buku teks dijabarkan menjadi 5 pertanyaan. Persentase dari masing-masing pertanyaan sebesar 70,76, 77,12, 75,42, 73,16, dan 55,23, maka untuk mencari persentase indikatornya adalah sebagai berikut, persentase = 70,76 + 77,12 + 75,42 + 73,16 + 55,23 : 5 = 70,34. Indikator mempelajari buku teks memperoleh persentase sebesar 70,34 dan dapat dikategorikan kuat, artinya siswa mempelajari buku teks pelajaran dengan baik. Indikator menghadapi ujian dijabarkan menjadi 5 pertanyaan. Persentase dari masing-masing pertanyaan sebesar 84,04, 80,93, 85,31, 84,89, dan 61,44, maka untuk mencari persentase indikatornya adalah sebagai berikut, persentase = 84,04 + 80,93 + 85,31 + 84,89 + 61,44 : 5 = 79, 32. Indikator menghadapi ujian memperoleh persentase sebesar 79,32 dan dapat dikategorikan kuat, artinya indikator menghadapi ujian terlaksana dengan baik. Berdasarkan penjelasan tersebut, diperoleh rata-rata persentase variabel kebiasaan belajar siswa kelas V SD Negeri di Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal sebesar 70,78 dan jika dikategorikan menurut kriteria penafsiran persentase dapat digolongkan ke dalam kategori kuat karena berada di rentang 61 - 80. Hasil tersebut didapat dari jumlah persentase seluruh indikator dibagi jumlah indikator = 70,28 + 67,06 + 66,89 + 70,34 + 79,32 : 5 = 70,78. Dapat dikatakan pula bahwa persepsi siswa terhadap item pernyataan juga tinggi. Indikator variabel kebiasaan belajar yang paling tinggi terletak pada indikator menghadapi ujian dengan persentase sebesar 79,32. Indikator kebiasaan belajar yang paling rendah terletak pada indikator cara belajar 97 kelompok dengan persentase sebesar 66,89. Untuk pernyataan yang paling dominan terletak pada pernyataan ke- 23 yang berbunyi “saya mengerjakan setiap soal secara asal-asalan tanpa mengingat- ingat jawabannya” dengan persentase sebesar 85,31, sedangkan untuk pernyataan yang paling rendah terletak pada pernyataan ke- 12 yang berbunyi “saya dan teman sekelompok menentukan jadwal belajar bersama setiap minggunya” dengan persentase sebesar 54,94.

4.1.3.4 Lingkungan Sekolah

Dokumen yang terkait

Kebiasaan Menonton Televisi, Aktivitas Belajar Dan Prestasi Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri 101791 Patumbak.

1 62 79

Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Siswa Kelas V SD Al-Irsyad Al-Islamiyyah Bekasi

0 5 91

PENGARUH KETERLIBATAN ORANGTUA DALAM BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SE DAERAH BINAAN III KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG

2 59 166

PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR DIDAERAH BINAAN I KECAMATAN LIMPUNG KABUPATEN BATANG

12 121 210

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI DAERAH BINAAN II KECAMATAN AJIBARANG BANYUMAS

0 13 211

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI SE DAERAH BINAAN II KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN

4 62 173

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 Pengaruh Motivasi dan Kedisiplinan Belajar terhadap Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 04 Alastuwo Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar

0 2 11

PENGARUH PERHATIAN ORANGTUA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DAERAH BINAAN I KECAMATAN PARAKAN KABUPATEN TEMANGGUNG

0 0 75

PENGARUH PERAN GURU DAN KEDISIPLINAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD SEKOLAH BINAAN ECAMATAN BREBES KABUPATEN BREBES

0 0 72

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TINGGARJAYA

0 0 15