5000
belajar siswa lama-kelamaan semakin menurun kualitasnya. Aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran sangat berpengaruh terhadap tujuan belajar berupa hasil belajar
atau ketuntasan belajar yang telah ditentukan kriteria ketuntasan minimalnya KKM. Nilai rata rata ulangan harian yang dicapai siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 15 Medan pada materi pokok hubungan sumber daya dengan
kebutuhan manusia yaitu rata-rata 61 dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 66 padahal KKM di sekolah adalah 70. Hal ini belum mencapai KKM yang telah ditetapkan dan belum tuntas secara klasikal minimal 85. Dari
ketiga nilai, baik aspek kognitif, nilai afektif, dan nilai psikomotorik yang ada, pada penelitian ini peneliti hanya berfokus pada nilai kognitif saja.
Pembelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 15 Medan saat ini telah mengupayakan pembelajaran berpusat pada siswa. Beberapa penerapan model pembelajaran yang mengupayakan perbaikan aktivitas dan interaksi antar
siswa telah diterapkan salah satunya adalah pembelajaran berkelompok. Sayangnya pemilihan dan penerapan pembelajaran seperti ini tidak selalu dilakukan dengan benar sesuai dengan teori pembelajaran yang melandasinya.
Akibatnya adalah tujuan pembelajaran yang tidak tercapai dan tedadi ketidakpuasan yang berakhir pada pemikiran bahwa pembelajaran konvensional dengan ceramah sebagai metode utama adalah lebih baik. Padahal hasil yang
diperoleh adalah sama buruknya. Penelitian ini menerapkan Model pembelajaran
Example Non Example
dalam mengupayakan perbaikan aktivitas belajar IPS Terpadu siswa. Penelitian berjudul
Perbaikan Aktivitas Belajar IPS Terpadu Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Example Non Example Di Kelas VIII-1 SMP Negeri 15 Medan
”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah yang relevan dengan penelitian antara lain:
1.
Pembelajaran IPS Terpadu selama ini lebih mementingkan hafalan dari pada penalaran sehingga aktivitas belajar siswa terbatas, dan minat belajar siswa rendah.
2.
Ketuntasan hasil belajar kognitif siswa dalam pembelajaran IPS Terpadu di kelas VIII- I tidak tercapai.
3.
Perilaku belajar siswa belum begitu baik sehingga masih lebih senang bermain-main dalam kegiatan pembelajaran.
1.3.
Batasan Masalah
Karena luasnya permasalahan pembelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 15 Medan, peneliti membatasi penelitian sesuai dengan kemampuan peneliti pada:
1. Model pembelajaran yang diterapkan selama pengambilan data penelitian adalah model pembelajaran
Example Non Example
.
2.
Penelitian dikenakan pada siswa kelas VIII-1, semester satu ganjil SMP Negeri 15 Medan Tahun Pembelajaran 20122013.
1.4. Rumusan Masalah
Untuk memperjelas masalah yang akan dibahas, maka yang menjadi rumusan-rumusan dalam penelitian ini adalah:
1.
Apakah aktivitas siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 15 Medan Tahun Pelajaran 20122013 membaik setelah
5001
pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran
Example Non Example
?
2.
Apakah ketuntasan hasil belajar siswa meningkat setelah menerapkan model pembelajaran
Example Non Example
pada siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 15 Medan Tahun Pelajaran 20122013?
1.5. Tujuan Penelitian
Setelah menetapkan rumusan masalah di atas maka, dapat ditentukan tujuan penelitian ini, antara lain: 1.
Untuk mengetahui perbaikan aktivitas belajar siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 15 Medan Tahun Pelajaran 20122013 saat pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran
Example Non Example
. 2.
Untuk mengetahui peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran
Example Non Example
pada siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 15 Medan Tahun Pelajaran 20122013.
1.6. Manfaat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas PTK terhadap perbaikan pembelajaran memberi manfaat yang cukup signifikan , baik bagi siswa, guru, maupun institusi sekolah. Penelitian ini bermanfaat bagi siswa untuk
meningkatkan pemahaman materi pembelajaran, meningkatkan rasa percaya diri siswa dan mengaktifkan siswa dalam pembelajaran sehingga memperoleh hasil maksimal.
2.6. Model Pembelajaran
Example Non Example
Pembelajaran model
Example Non Example
berlangung secara alamiah dalam masalah serta mencari pemecahan masalah, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Dalam model pembelajaran
Example Non Example
, guru mengatur strategi belajar serta memfasilitasi belajar siswa. Anak mencari makna belajar dan menggunakan pengetahuan dan ketrampilannya untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. Dengan Model
Example Non Example
dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar efektif dan kreatif, siswa dapat membangun sendiri pengetahuannya, menemukan pengetahuan dan keterampilannya sendiri melalui proses
bertanya dan kerja kelompok. Peningkatan hasil belajar yang didapatkan tidak hanya sekedar hasil menghapal materi belaka, tetapi lebih pada kegiatan nyata pemecahan kasus-kasus yang dikerjakan siswa pada saat
melakukan proses pembelajaran diskusi kelompok dan diskusi kelas. Model
Example Non Example
adalah metode yang menggunakan media gambar dalam penyampaian materi pembelajaran yang bertujuan mendorong siswa untuk belajar berfikir kritis dengan jalan memecahkan
permasalahanpermasalahan yang terkandung dalam contoh-contoh gambar yang disajikan.
Penggunaan media gambar ini disusun dan dirancang agar anak dapat menganalisis gambar tersebut menjadi sebuah bentuk diskripsi singkat mengenai apa, yang ada didalam gambar. Penggunaan Model
Pembelajaran
Example Non Example
ini lebih menekankan pada konteks analisis siswa. Biasa yang lebih dominan digunakan di kelas tinggi, namun dapat juga digunakan di kelas rendah dengan menenkankan aspek psikoligis dan
tingkat perkernbangan, siswa kelas rendah seperti ;kemampuan berbahasa tulis dan lisan, kemampuan analisis ringan, dan kemampuan berinteraksi dengan siswa lainnya.
Model Pembelajaran
Example Non Example
menggunakan gambar dapat melalui OHP, Proyektor, ataupun yang paling sederhana, adalah poster. Gambar yang kita gunakan haruslah jelas dan kelihatan dari jarak jauh,
sehingga anak yang berada di belakang dapat juga melihat dengan jelas. Model
Example Non Example
juga merupakan metode yang mengajarkan pada siswa untuk belajar mengerti dan menganalisis sebuah konsep. Konsep
5002
pada umumnya dipelajari melalui dua cara. Paling banyak konsep, yang kita pelajari di luar sekolah melalui pengamatan dan juga dipelajari melalui definisi konsep itu sendiri. Example and Nonexample adalah taktik yang
dapat digunakan untuk mengajarkan definisi konsep. Strategi yang diterapkan dari metode ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa secara cepat dengan
menggunakan 2 hal yang terdiri dari example dan non-example dari suatu definisi konsep yang ada, dan meminta siswa untuk mengklasifikasikan keduanya sesuai dengan konsep yang ada. Example memberikan gambaran akan
sesuatu yang menjadi contoh akan suatu materi yang sedang dibahas, sedangkangkan non-example memberikan gambaran akan sesuatu yang bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang dibahas. Model
Example Non Example
penting dilakukan karena suatu definisi konsep adalah suatu konsep yang diketahui secara primer hanya dari segi definisinya daripada dari sifat fisiknya. Dengan memusatkan perhatian siswa terhadap example dan non-example
diharapkan akan dapat mendorong siswa untuk menuju pemahaman yang lebih dalam mengenai materi yang ada.
3.
Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas PTK. PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan guru
dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran tersebut dilakukan. PTK menurut Kemmis dan Taggart dalam
Sugiarti, 1997:6 adalah berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi
planning
rencana,
action
tindakan,
observation
pengamatan, dan
reflection
refleksi. Langkah pada siklus berikutnya adalah pemcanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan,dan refleksi.
3.1.Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ditempuh dalam 2 dua Siklus kegiatan. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
A. Siklus I
Kegiatan pada Siklus I meliputi: 1
Perencanaan Tindakan meliputi: a.
Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan lembar kegiatan siswa yang telah dibuat oleh guru tentang sub materi kebutuhan untuk KBM I dengan sub materi kelangkaan untuk KBM 2.
Selanjutnya diubah atau ditambah sesuai dengan model pembelajaran
Example Non Example
. b
Penyusunan instrumen penelitian berupa lembar observasi aktivitas siswa dengan menerapkan model pembelajaran
Example Non Example
dan tes pemahaman siswa tentang hubungan antara kelangkaan sumber daya dan kebutuhan manusia yang tak terbatas.
2
Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Action and Observation Melaksanakan tindakan pembelajaran ke-1 dan ke-2 sesuai dengan RPP oleh peneliti sebagai guru di kelas VIII-1 Selama proses pembelajaran
dilakukan observasi oleh observer guru sejawat untuk mengamati aktivitas siswa. Diakhir Siklus I dilakukan pula tes hasil belajar dalam IPS Terpadu siswa pada materi hubungan antara kelangkaan sumber
daya dan kebutuhan manusia yang tak terbatas sebagai Formatif 1.
3
Refleksi Reflective dilakukan oleh peneliti dengan kolaborator berdasarkan hasil observasi dan evaluasi
5003
hasil pembelajaran IPS Terpadu dengan model pembelajaran
Example Non Example
. Dari hasil refleksi kemudian peneliti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran sejenis untuk memperbaiki dan menguatkan
rencana tindakan Siklus II. B.
Siklus II 1 Perencanaan Tindakan disusun skenario model pembelajaran
Example Non Example
dengan revisi tindakan untuk memperbaiki proses. Peneliti berdiskusi secara kolaboratif dengan guru mata pelajaran
sejenis dan pembimbing serta nara sumber dari UNIMED dan LPMP SUMUT dengan kegiatan perencanaan meliputi:
a Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan lembar kegiatan siswa yang telah dibuat oleh guru
tentang sub materi skala prioritas untuk KBM 3 dengan sub materi sumber daya untuk KBM 4. b
Penyusunan instrumen penelitian berupa lembar observasi aktivitas siswa dengan menerapkan model pembelajaran
Example Non Example
dan tes hasil belajar siswa tentang hubungan antara kelangkaan sumber daya dan kebutuhan manusia yang tak terbatas.
2
Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Action and Observation Melaksanakan tindakan pembelajaran ke-3 dan ke-4 sesuai dengan RPP model pembelajaran
Example Non Example
dengan topik hubungan antara kelangkaan sumber daya dan kebutuhan manusia yang tak terbatas oleh peneliti sebagai guru IPS Terpadu
di Kelas VIII-1. Selama proses pembelajaran dilakukan observasi oleh observer guru sejawat untuk mengamati aktivitas siswa. Diakhir Siklus II dilakukan pula tes hasil belajar dalam IPS Terpadu siswa pada
materi hubungan antara kelangkaan sumber daya dan kebutuhan manusia yang tak terbatas sebagai Formatif II.
3
Refleksi Reflective oleh peneliti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran sejenis dan pembimbing dalam pembelajaran dan ketuntasan hasil belajar siswa ditelaah.
3.2. Instrumen Penelitian