4869
3. Bagi sekolah, memberikan masukan bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas dan hasil belajar siswa
Kajian Pustaka Kerangka Teoritis
a. Pengertian Bimbingan
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada murid dengan memperhatikan murid itu sebagai individu dan makhluk sosial, serta memperhatikan adanya perbedaan-perbedaan individu agar murid itu dapat
membuat tahap seoptimal mungkin dalam proses perkembangannya dan agar ia dapat menolong dirinya, menganalisa dan menemukan masalah-masalah temuannya itu demi memajukan kebaha-giaan hidup terutama
ditekankan pada kesejahteraan jiwa mental, Balitbang, 1978 : 2. Langkah-langkah bimbingan belajar :
1. Mengenal siswa yang mendapat kesulitan belajar dengan menggunakan norma atau ukuran kriteria tertentu.
2. Mencari sebab-sebab siswa mendapat kesulitan.
3. Mencari usaha untuk membantu memecahkan kesulitan-kesulitan itu.
4. Mengadakan pencegahan supaya kesulitan yang dialami seseorang tidak menular kepada yang lain, Sutijono, S.
1991 : 49.
b. Fungsi Bimbingan Belajar
1 Fungsi Koratif
2 Fungsi Penyesuaian
3 Fungsi Akselerasi
4 Fungsi Terapi
Teknik Pemberian Bimbingan
Ada beberapa teknik pemberian bimbingan belajar antara lain : 1 Bimbingan individual, diberikan kepada beberapa siswa yang mengalami kesulitan belajar yang berbeda-beda
dengan cara memberikan bimbingan secara langsung berupa latihan atau penugasan secara individu. 2 Bimbingan Kelompok
a. Bimbingan kelompok kecil
Bimbingan kelompok kecil antara 2-5 siswa. b.
Bimbingan kelompok besar, terdiri dari 6-10 siswa. Pada intinya belajar itu dipengaruhi 2 faktor: 1 faktor intrinsik dan 2 faktor ekstrinsik.
1 Pengaruh intrinsik
2 Pengaruh ekstrinsik
Motivasi
1. Pengertian Motivasi Motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan-tujuan tertentu
yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuh kebutuhan individu. Unsur upaya merupakan ukuran intensitas, bila seseorang termotivasi, akan mencoba sekuat tenaga dan pikiran untuk belajar lebih baik.
4870
Sukarni Sitiyono, 1992 : 56 mengatakan bahwa motivasi merupakan, suatu dorongan yang ada dalam diri siswa individu untuk menggerakkan suatu aktivitas tertentu dalam rangka mencapai tujuan.
Macam-Macam Motivasi
Motivasi ada dua macam yaitu, motivasi a intrinsik dan b motivasi ekstrinsik. a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi dari dalam. Karena dalam diri siswa sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
b Motivasi ekstrinsik Motivasi dari luar adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar dapat
juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya.
Prestasi Belajar
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan diciptakan baik secara individu atau kelompok.
Menurut Imam Nurhidayat Copo 1986 : 52 mengatakan yang dapat menghambat prestasi belajar adalah sebagai berikut:
1. Intelegensi yang rendah
2. Siswa SMA pada umumnya mereka kurang serius dalam mengikuti kegitan belajar mengajar.
3. Mungkin guru kurang pandai menumbuhkan waktu yang baik.
4. Siswa bisa memilih atau menggunakan waktu yang baik.
5. Para siswa belum bisa menggunakan teknik yang baik untuk belajar secara efektif dan efisien.
Pengajaran Bidang Bimbingan Pribadi dan Sosial di SMA Negeri 9 Medan
Pengajaran bidang Bimbingan Pribadi dan Sosial merupakan salah satu bidang bimbingan dalam Bimbingan dan Konseling BK yang terbagi lagi menjadi 4 model bimbingan yaitu:
1. Bimbingan pribadi, 2. bimbingan sosial, 3. bimbingan sosial, 4. bimbingan belajar, 5. bimbingan karir
Sedangkan jenis-jenis layanan BK itu sendiri terdiri dari beberapa layanan, yaitu antara lain: 1.
Orientasi, 2. Informasi, 3. penempatanpenyaluran, 4. Pembelajaran, 5. konseling perorangan, 6. bimbingan kelompok, 7. konseling kelompok
Hipotesis Tindakan
Melalui Bimbingan Pribadi dalam mengatasi stres pada siswa, perlu dilaksanakan sebuah proses bimbingan dan konseling secara mendalam dan individual, untuk menghasilkan siswa yang lebih terbuka dalam mengatasi
masalah di SMA Negeri 9 Medan.
Metode Penelitian Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan Rancangan Penelitian Tindakan
action research
berdasarkan pendekatan naturalistik-kualitatif. Pendekatan ini memandang kenyataan sebagai suatu yang berdimensi jamak utuh dan
merupakan satu kesatuan.
Jenis Penelitian
4871
Jenis penelitian yang digunakan di atas peneliti menggunakan jenis penelitian tindakan
action research.
Layanan kelompok untuk Peningkatan Prestasi pembelajaran bidang Bimbingan Pribadi dan Sosial siswa bimbingan di SMA Negeri 9 Medan. Dengan kata lain penerapah penelitian tindakan di dalam kelas diharapkan
mampu mendorong guru memiliki kesadaran diri melakukan refleksi diri atau kritik diri terhadap aktivitas pembelajaran yang diselenggarakan. Kegiatan ini dilakukan dengan mengikuti alur pokok yaitu :
1. Refleksi awal, 2. Perencanaan Tindakan, 3. Pelaksanaan Tindakan dan pengamatan, 4. Refleksi
Lokasi Penelitian
Lokasi adalah lokasi situasi sosial terdiri dari tempat, pelaku, dan kegiatan Nasution S. 1992. Lokasi yang dimaksud meliputi:
1 Aspek tempat : ialah lokasi dimana proses pembelajaran berlangsung yaitu di SMA Negeri 9 Medan.
2 Aspek pelaku, ialah peneliti, sebagai guru dan siswa kelas X yang terlibat dalam interaksi pembelajaran.
3 Aspek kegiatan ialah layanan kelompok uintuk Peningkatan Prestasi pembelajaran bidang Bimbingan Sosial
siswa SMA Negeri 9 Medan pada materi Kelebihan dan Kekurangan Diri.
Sumber Data
Sumber data yaitu berupa subyek penelitian yang dapat memberikan informasi yang dapat membantu perluasan teori Bagdan and Biklen, 1990. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan siswa SMA Negeri 9
Medan dalam layanan kelompok untuk Peningkatan Prestasi belajar siswa.
Prosedur Pengumpulan Data
Data penelitian dihimpun berupa : 1 dokumentasi, 2 pengamatan, 3 catatan lapangan. 1.
Studi dokumentasi melihat hasil tes-tes harian tahun pelajaran dipergunakan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa ada peningkatan atau merosot dalam pembelajaran Bimbingan Pribadi.
2. Observasi yaitu pengamatan langsung pada proses pembelajaran diskusi maupun evaluasi layanan kelompok.
3. Catatan lapangan
Hasil dan Siklus I dilakukan refleksi dan rekomendasi hasil temuan untuk dijadikan bahan penyempurnaan pada penerapan Siklus II.
Analisa Data
Analisa data dilakukan secara diskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dengan layanan kelompok belajar dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1 Melakukan reduksi
2 Melakukan interpretasi
3 Melakukan inferensi
4 Tahap tindak lanjut
Dalam kegiatan analisis data menggunakan metode pengolahan data dengan rumus :
P =
x 100 Keterangan :
P = Prosentase F = Frekuensi dari jawaban alternatif jawaban yang berhubungan dengan masalah yang ditanyakan.
N = Jumlah seluruh responden yang menjawab pertanyaan-pertanyaan tertentu.
4872
Sebagai hasil yang diperoleh dalam penelitian ini. Dilanjutkan dengan penginterpretasian data, dengan menggunakan tabel kuatilikasi prosentase yang mengacu pada petunjuk pelaksanaan penilaian di SMA Negeri 9
Medan sebagai berikut: 0 - 20 kurang sekali, 21 - 40 kurang, 41 - 60 cukup, 61 - 80 baik, 81 -100 sangat baik
Hasil Penelitian
Setelah data terkumpul, kemudian diadakan pengecekan apakah data yang terkumpul sudah lengkap sesuai dengan instrumen yang diajukan. Data tersebut terdiri dari hasil ulangan siswa selama dua siklus. Siklus I di
layanan kelompok. Siklus II sudah mendapat layanan kelompok dari guru, data dokumentasi rata-rata sebelum layanan
kelompok agar lebih jelasnya dapat dilihat pada berikut ini:
Tabel 1. Rekapitulasi Pengumpulan Data
No Responden
Jml. Instrument
Ket. Angket
Evaluasi Observasi
1 Siswa
30 30
40 1
2 Guru
1 1
2 1
Jumlah 31
31 42
2
Observasi dokumentasi buku daftar nilai rata-rata kelas Bimbingan Pribadi dan Sosial Materi Psikologi Remaja=59. Sebelum diadakan bimbingan motivasi
Tabel 2. Hasil Belajar Siklus 1 Nilai Bidang Bimbingan Belajar Siswa SMA Negeri 9 Medan sudah mendapat layanan kelompok
Nomor Urut
Kode Siswa Ulangan Harian
I II
III
1 S-01
55 55
2 S-02
75 75
3 S-03
70 70
4 S-04
80 80
5 S-05
70 70
6 S-06
90 90
7 S-07
70 70
8 S-08
80 80
9 S-09
90 90
10 S-10
85 85
11 S-11
80 80
12 S-12
70 70
13 S-13
80 80
14 S-14
90 90
15 S-15
80 80
16 S-16
55 55
17 S-17
75 75
18 S-18
70 70
19 S-19
65 65
20 S-20
55 55
21 S-21
75 75
22 S-22
70 70
23 S-23
80 80
24 S-24
70 70
25 S-25
90 90
26 S-26
70 70
27 S-27
80 80
4873
28 S-28
90 90
29 S-29
85 85
30 S-30
80 80
Jumlah 2500
2500 Rata-rata
75 75
Data menunjukkan hasil belajar Siklus 1 sesudah mendapat layanan kelompok mencapai rata-rata 75 dalam kategori baik, berarti ada peningkatan sebelum layanan kelompok mencapai 59 berarti ada peningkatan 16.
Rekomendasi Siklus I
Hasil belajar Bidang Bimbingan Pribadi dan Sosial siswa beberapa siswa mencapai nilai sempurna, namun masih ada beberapa siswa yang mencapai rendah, dibawah 60. Perlu perbaikan dan penyempurnaan siklus
berikutnya. Berikut ini data hasil belajar siswa pada Siklus II dapat dilihat pada tabel 3 berikut:
Tabel 3. Hasil Belajar Siklus II Nilai Bidang Bimbingan Belajar Siswa Bimbingan SMA Negeri 9 Medan sudah mendapat layanan kelompok
Nomor Urut
Kode Siswa Ulangan Harian
I II
III
1 S-01
75 75
2 S-02
75 75
3 S-03
90 90
4 S-04
80 80
5 S-05
80 80
6 S-06
80 80
7 S-07
85 85
8 S-08
80 80
9 S-09
95 95
10 S-10
95 95
11 S-11
80 80
12 S-12
85 85
13 S-13
75 75
14 S-14
95 95
15 S-15
80 80
16 S-16
75 75
17 S-17
80 80
18 S-18
85 85
19 S-19
80 80
20 S-20
75 75
21 S-21
75 75
22 S-22
90 90
23 S-23
80 80
24 S-24
80 80
25 S-25
80 80
26 S-26
85 85
27 S-27
80 80
28 S-28
95 95
29 S-29
95 95
30 S-30
80 80
Jumlah 2295
2295 Rata-rata
82.4 82.4
Data di atas menunjukkan Hasil Belajar Siklus II mencapai rata-rata 83 meningkat dibanding Siklus 1 mencapai 76, berarti ada peningkatan sebesar 7.
Pembahasan Dan Refleksi
4874
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dari masing-masing siklus dirangkum dalam tabel 4 berikut ini.
Tabel 4. Hasil Belajar Siswa
No Siklus
Nilai Rata-rata 1.
Siklus I 76
2. Siklus II
82.4
Tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pada Siklus I nilai rata-rata 76 pada Siklus II meningkat menjadi 83, nilai rata-rata Siklus II dibanding sebelum penelitian nilai rata-rata 82.4 berarti ada peningkatan dibanding
Siklus I sebesar 17 cukup signifikan. Dengan memperhatikan data hasil penelitian dan hasil belajar Siklus I dan Siklus II dibanding hasil belajar
sebelum penelitian mencapai nilai rata-rata 59, Siklus I, 76, Siklus II mencapai rata-rata 82.4 maka ada peningkatan dibanding sebelum penelitian sebesar 16 cukup signifikan. Maka direkomendasikan bahwa layanan kelompok
belajar baik untuk diterapkan pada pembelajaran Bidang Bimbingan Pribadi dan Sosial Materi Etika pergaulan remaja SMA Negeri 9 Medan tahun ajaran 20132014.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil belajar maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Layanan kelompok dapat Peningkatan Prestasi belajar Bidang Bimbingan Belajar pada Materi Etika pergaulan remaja
siswa bimbingan SMA Negeri 9 Medan sebelum penelitian rata-rata 59, Siklus II sesudah layanan kelompok nilai rata-rata 76, Siklus II 82.4.
Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka disarankan : Agar prestasi belajar Bidang Bimbingan Belajar pada Materi Etika pergaulan remaja pada siswa bimbingan di SMA Negeri 9 Medan meningkat disarankan memberi
layanan kelompok kepada siswa. Daftar Pustaka
Bagdan, R. dan Biklen, 1990,
Kualitatif untuk Pendidikan : Pengantar Teori dan Metode Alih Bahasa
Memandir,
PAV, UT, Jakarta. Djamarah, S.B. 1991,
Prestasi Belajar dan Kompensi Guna,
Usaha Nasional Depdikbud, 1995,
Pedoman Penilaian di SMA
, Dirjen Dikdasmen, Jakarta. Depdiknas, 2002,
Penyesuaian GBPP dan Penilaian Pada Sistem Semester di SMA
Depdiknas, Jakarta. Hopkind, D. 1985,
A Teachers Guide to Classroom Research,
Philadelpia, Open University Press, Milton Keyness.
Nasution, S, 1992,
Metode Penelitian-Naturalistik Kualitatif,
Tarsito, Bandung. NDT; PPL, UNM Malang, 1993, Petunjuk Pelaksanaan PPL Keguruan IKIP Malang, Malang.
4875
Sudirman, AM. 1988,
Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Pedoman Bagi Guru dan Calon Guru,
Rajawali Pers, Jakarta. Sutijono, S, 1991,
Media Pembinaan Pendidikan,
Fa Dian Indah Pustaka,
KETERKAITAN PEMBERIAN INSENTIF DENGAN PRESTASI KERJA KARYAWAN Yohanes Dakhi, SE, MM
8
ABSTRAK
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan pemberian isentif dengan prestasi kerja karyawan. Penulisan makalah ini menggunakan metode tinjauan literatur library research. Dari
pembahasan dapat disimpulkan bahwa dengan melihat keberadaan tingkat biaya insentif yang dikeluarkan dan tingkat produktivitas karyawan setiap tahunnya maka diketahui bahwa ada pengaruh pemberian insentif
dengan tingkat prestasi karyawan. Pada umumnya karyawan menghargai dan mendukung dengan pemberian insentif dari perusahaan untuk peningkatan prestasi kerja karyawan sehingga termotivasi untuk bekerja
dengan baik. Untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan maka sebaiknya Perusahaan perlu meningkatkan perhatiannya terhadap peningkatan kesejahteraan karyawan agar karyawan merasa hidupnya terjamin
bekerja, dan hal ini juga diharapkan untuk mengurangi tingkat kecurangan karyawan dalam bekerja.
Kata kunci :
insentif
dan
prestasi kerja
1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang