Saran Hasil dan Pembahasan 1. Umur Berkecambah

4950 Kulit K K 1 K 2 K 3 P 12.40 12.91 12.31 11.98 12.40 P 1 11.88 13.41 10.94 11.50 11.93 Rataan 12.14 13.16 11.63 11.74 Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa perlakuan peretasan kulit biji dan konsentrasi KNO 3 berpengaruh tidak nyata terhadap panjang akar kecambah biji sirsak. Hal ini disebabkan perlakuan peretasan dan perendaman dalam KNO 3 belum efektif menghilangkan dormansi. Hal ini diduga biji yang tanpa dilakukan perlakuan peretasan dan tanpa perlakuan konsentrasi KNO 3 kontrol dapat megejar biji –biji yang diberi perlakuan peretasan dan konsentrasi KNO 3 . Hal ini kemungkinan disebabkan senyawa penghambat perkecambahan pada biji-biji yang tanpa perlakuan K tersebut hilang seiring dengan berjalanya waktu dalam hal ini pada lapisan pelindung biji sirsak kemungkinan mengandung senyawa penghambat perkecambahan antara lain seperti senyawa fenolik yang larut dalam air atau senyawa-senyawa lainnya yakni senyawa volatil sehingga dapat hilang sebagai uap dengan demikian penghambatan terhadap biji menurun. Menurut Sondheimer Tzou dan Culson 1968 dalam Wilkins 1984 bahwa perkecambahan biji pada perlakuan tanpa perendaman dalam larutan KNO 3 kontrol dapat mengimbangi biji-biji yang diperlakukan baik dengan peretasan maupun pemberian KNO 3 . Hilangnya senyawa- senyawa penghambat perkecambahan dapat disebabkan karena pencucian maupun akibat penyiraman. 3. Kesimpulan dan Saran 3.1. Kesimpulan 1. Perlakuan peretasan kulit biji dapat mempercepat umur berkecambah, meningkatkan indeks kecepatan berkecambah, tinggi plumula dan panjang akar. 2. Konsentrasi KNO 3 sebanyak 0.4 dapat mempercepat umur berkecambah, meningkatkan indeks kecepatan berkecambah, tinggi plumula dan panjang akar kecambah. 3. Interaksi peretasan kulit biji dan konsentrasi KNO 3 tidak berpengaruh terhadap umur berkecambah, indeks kecepatan berkecambah, tinggi plumula dan panjang akar.

3.2. Saran

Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan bahan kimia yang lain. Daftar Pustaka Abidin, Z. 1982. Dasar-Dasar Pengetahuan Tentang Zat Pengatur Tumbuh. Angkasa, Jakarta. Bangun, M. K. 1980. Perancangan Percobaan Untuk Analisa Data. Bagian Biometri. Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. Medan Barasa, M. 1997. Teknologi Benih. Jurusan Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Katolik St. Thomas Sumatra Utara. Medan. Copeland, L.O. 1976. Principles of Seed Science and Technology. Burgest Publishing Company. Minneapolis. Dartius, 1988. Fisiologi Tumbuhan II. Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. Medan. Dodi S. I. 1999. Agrobisnis : Berburu Komoditi Ekspor. Trubus. Edisi Desember Tahun XXX. Dwijosaputra, 1981. Teknologi Benih. Rineka Cipta. Jakarta. 4951 Gardner F. P., R. B. Pearce, and R. L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Terjemahan . U. I. Press. Jakarta. Harjadi, M. M. S. S. 1991. Pengantar Agronomi. PT. Gramedia. Jakarta. Kamil, J., 1957. Teknologi Benih I. Angkasa Raya. Padang. Kuswanto, H. 1996. Dasar-Dasar Teknologi Produksi dan Sertifikasi Benih. Andi Offset. Yogyakarta Lakitan, B. 1995. Fisiologi Tumbuhan dan Perkecambahan Tanaman. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Nakasone, H.Y., 1999. Tropical Fruit. CAB International. Prawitasari, T., 1997. Teknologi Benih. Fakultas Pertanian, Universitas Katolik St. Thomas Sumatera Utara. Medan. Radi, J., 1997. Sirsak. Budidaya dan Pemanfaatannya. Kanisius. Jakarta. Rukmana, R. H., 2001. Usaha Tani Sirsak. Kanisius. Jakarta. Sadjad, S., 1974. Dari Benih Kepada Benih. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta Setiadi, 1979. Dormansi Benih: Penataran Ilmu-ilmu Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Soedjono, S. dan K. Sukandari, 1996. Peranan Asam Giberelin dan Peretasan Kulit Biji Terhadap Perkecambahan Biji Palem Raja dan Palem Kuning. Soetarno, 1998. Zuurzak, Si Kantung Asam. Trubus. Edisi ke-345 Tahun XXIX. Sutopo, 1988. Teknologi Benih. CV. Rajawali, Jakarta. Yusuf, D., 1990. Pengaruh Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO 3 terhadap Perkecambahan Benih Pinang. Skripsi . Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. Medan. Wilkins, 1984. Plant Physiology. Pitman Publishing Limited. London. 4952 PENGARUH KOMPENSASI DAN LOYALITAS KARYAWAN TERHADAP PENGUNDURAN DIRI INTENSI TURNOVER KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA CABANG KISARAN Wan Mariatul Kifti, SE, MM 22 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompensasi dan loyalitas karyawan terhadap penarikan diri karyawan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisa regresi dan probability sampling terhadap 80 orang karyawan PT. Pos Indonesia Cabang Kisaran. Metode pengumpulan data dengan memberikan kuisioner terhadap 80 subyek penelitian dengan menggunakan instrumen yang sebelumnya di uji cobakan terlebih dahulu kepada subyek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang negatif yang menunjukkan adanya korelasi yang berlawanan antara kompensasi terhadap intensi turnover karyawan di PT. Pos Indonesia Cabang Kisaran dengan kategori kuat di ketahui dengan menggunakan tabel interpretasi nilar r dan r = -0,568 artinya semakin tinggi kompensasi yang diberikan perusahaan kepada karyawan, maka akan semakin rendah intensi turnover karyawan PT. Pos Indonesia Cabang Kisaran. Terdapat pengaruh yang negatif yang menunjukkan adanya korelasi yang berlawanan antara loyalitas terhadap intensi turnover karyawan di PT. Pos Indonesia Cabang Kisaran dengan kategori lemah di ketahui dengan menggunakan tabel interpretasi nilar r dan r = -0,345 artinya, semakin tinggi loyalitas yang dimiliki karyawan, maka akan semakin rendah intensi turnover. Kategori pengaruh kedua variabel tersebut adalah lemah. Terdapat pengaruh yang negatif antara kompensasi dan loyalitas secara bersama-sama terhadap intensi turnover karyawan di PT. Pos Indonesia Cabang Kisaran dengan kategori cukup kuat. Ini menunjukka n korelasi antara kompensasi, loyalitas dan intensi turnover yang berlawanan artinya semakin tinggi kompensasi dan loyalitas maka akan semakin rendah intensi turnover. Kata kunci : kompensasi , loyalitas dan intensi turnover

1. Pendahuluan