Motivasi Berprestasi Belajar Y Kompetensi Pedagogik Guru X Efikasi Diri X

4928 kelamin laki-laki adalah 37 orang 37.00. Hal ini menunjukan bahwa siswa yang menjadi sampel kelas IX SMP Islam Al-Ulum Terpadu Medan dominan perempuan . Selanjutnya akan disajikan deskripsi responden berdasarkan umur yang dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia No Usia tahun Frekuensi Persentase 1 ≤ 13 13 13.00 2 14 – 15 64 64.00 3 ≥ 15 23 23.00 Jumlah 100 100.00 Sumber: Data Diolah, 2014 Dari tabel 2 di atas bahwa 100 orang responden berdasarkan usia yang terbanyak adalah umur 14-15 tahun sebanyak 63 orang 63.00 dan yang paling sedikit umur ≤ 13 tahun yaitu sebanyak 13 orang 13.00 Deskripsi Data Hasil Penelitian Tabel 3. Rangkuman Hasil Skor Variabel Penelitian Statistik X 1 X 2 Y Mean N.Rata-rata 66,15 51,41 67,43 Median N.Tengah 67 53 66 Mode N.Sering Muncul 67 50 63 S. Deviation S.Deviasi 8,90 7,43 10,07 Range Rentang Skor 44 38 43 Minimum N.Terkecil 44 26 45 Maximum N.Tertinggi 88 64 88 Count Jumlah sampel 100 100 100

1. Motivasi Berprestasi Belajar Y

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan jumlah responden 100 orang terdapat skor tertinggi 88 dan skor terendah 45 dengan rata-rata M = 67,43 dan standard deviasi SD = 10,07. Dari hasil distribusi frekuensi variabel motivasi berprestasi belajar Y dapat digambarkan histogram distribusi skor berdasarkan frekuensi absolut pada Gambar 1. Gambar 1. Histogram Variabel Motivasi Berprestasi Belajar Y

2. Kompetensi Pedagogik Guru X

1 Berdasarkan data yang diperoleh dan hasil penelitian dengan jumlah responden 100 orang terdapat skor tertinggi 91dan skor terendah 44, dengan rata-rata M = 66,15 dan standard deviasi SD = 8,90. Dari hasil distribusi frekuensi variabel kompetensi pedagogik X 1 digambarkan histogram distribusi skor pada gambar 2. 4929 Gambar 2. Histogram Distribusi Skor Variabel Kompetensi Pedagogik X 1

3. Efikasi Diri X

2 Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan jumlah responden 100 orang terdapat skor tertinggi 64 dan skor terendah 26, dengan rata-rata M = 51,41 dan standard deviasi SD = 7,43. Dari hasil distribusi frekuensi variabel efikasi diri X 2 dapat digambarkan histogram distribusi skor berdasarkan frekuensi absolut pada gambar 3. Gambar 3. Histogram Distribusi Skor Variabel Efikasi diri X 2 Uji Kecenderungan Variabel Penelitian Untuk mengidentifikasi kecenderungan pengujian kecenderungan data masing-masing variabel penelitian digunakan rata-rata skor ideal Mi dan standart deviasi SDi. Dari harga-harga distribusi data dibuat dalam empat kategori Arikunto: 1993 Tabel 4. Uji Kecenderungan Variabel Penelitian Interval F.Observasi

F.Relatif Kategori

Mi + 1,5 SDi Fo 1 Fr 1 Tinggi Mi sd Mi + 1,5 SDi Fo 2 Fr 2 Cukup Mi - 1,5 SDi sd Mi Fo 3 Fr 3 Kurang Mi – 1,5 SDi Fo 4 Fr 4 Rendah Jumlah N Pengujian kecenderungan data masing-masing variabel penelitian digunakan rata-rata skor ideal dan standar deviasi ideal setiap variabel yang kemudian dikategorikan kepada 4 empat kategori yaitu tinggi, sedang, kurang dan rendah. Tabel 5. Tingkat Kecenderungan Variabel Motivasi Berprestasi Belajar Y Interval F. Observasi

F. Relatif Kategori

78 15 15 Tinggi 60 78 62 62 Cukup 42 60 23 23 Kurang 42 Rendah 100 100 Berdasarkan data pada diatas dapat dijabarkan untuk variabel motivasi berprestasi belajar Y kategori tinggi sebesar 15.00, kategori cukup sebesar 62.00, kategori kurang sebesar 23.00 dan kategori rendah sebsar 4930 0,00. Dengan demikian dapat disimpulkan variabel motivasi berprestasi belajar Y dalam penelitian ini berada pada kategori cukup dengan persentase sebesar 62.00. Tabel 6. Tingkat Kecenderungan Variabel Kompetensi Pedagogik X 1 Interval F. Observasi

F. Relatif Kategori

72 20 20 Tinggi 48 72 77 77 Cukup 24 48 3 3 Kurang 24 Rendah 100 100 Berdasarkan data di atas dapat dijabarkan untuk variabel kompetensi pedagogik X 1 kategori tinggi sebesar 20.00, kategori cukup sebesar 77.00, kategori kurang sebesar 3,00 dan kategori kurang sebesar 0,00. Dengan demikian dapat disimpulkan variabel kompetensi pedagogik X 1 dalam penelitian ini berada pada kategori tinggi dengan persentase sebesar 77.00. Tabel 7. Tingkat Kecenderungan Variabel Efikasi diri X 2 Interval F. Observasi

F. Relatif Kategori

62 32 32 Tinggi 48 62 54 54 Cukup 33 48 14 14 Kurang 33 Rendah 100 100 Berdasarkan data tabel diatas dapat dijabarkan bahwa variabel efikasi diri X 2 kategori tinggi sebesar 32.00, kategori sedang cukup 54.00, kategori kurang sebesar 14.00 dan kategori rendah sebesar 0,00. Dengan demikian dapat disimpulkan variabel efikasi diri X 2 dalam penelitian ini berada pada kategori sedang dengan persentase sebesar 54.00. Pengujian Persyaratan Analisis 1. Uji Linieritas dan Keberartian Regresi Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui linier atau tidaknya hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat yang merupakan syarat untuk menggunakan teknik statistik analisis regresi sederhana dan analisis regresi ganda, maka yang di uji adalah hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat, yaitu: kompetensi pedagogik guru dan efikasi diri dengan motivasi berprestasi belajar. Berikut ini pada tabel 8 disajikan ringkasan analisis varians yang menguji kelinearitas dan keberartian persamaan regresi motivasi berperestasi belajar Y atas kompetensi pedagogik guru X 1 . Berdasarkan perhitungan diperoleh persamaan regresi Y atas X 1 , yaitu: Ŷ = 37,11 + 0,45X 1 . Tabel 8. Persamaan Regresi Y atas X 1 Sumber Varians dk JK RJK F h F t =5 Total 100 Regresi a Regresi ba Residu S 1 1 98 454680,4916 65,66 8482,85 454680,49 1665,66 86,55 19,24 3,94 Tuna Cocok TC Galat G 10 88 1192,00 7290,838 199,201 82,85 1,43 1,92 4931 Dari tabel diatas dengan mengkonsultasikan F hitung dengan F tabel dengan taraf 0,05 maka dk = K – 2 db = 10 sebagai pembilang, dan dk = 100 – 12 = 88 sebagai penyebut, diperoleh F tabel = 1.92 maka didapat F hitung F tabel 1,43 1,92 sehingg a dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi: Ŷ = 37,11 + 0,45X 1 adalah linier pada taraf signifikan 5. Selanjutnya untuk uji keberartian persamaan regresi, dari tabel distribusi F tabel dengan taraf 0,05 dk = 1 : 98 = 3,94. Dengan mengkonsultasikan F hitung terhadap F tabel dengan dk = 1: 98 diperoleh harga F hitung F tabel 19,24 3,94 dapat disimpulkan koefisien arah regresi berarti, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koefisien arah persamaan regresi Y atas X 1 mempunyai hubungan yang linier dan berarti pada taraf signifikan 5. Berikut ini pada Tabel 9 disajikan ringkasan analisis varians yang menguji kelinearitas dan keberartian persamaan regresi motivasi berprestasi Y atas efikasi diri X 2 . Berdasarkan perhitungan diperoleh persamaan regresi Y atas X 2 , yaitu: Ŷ = a + bX 2 , sehingga diperoleh persamaan regresi : Ŷ = 46,22+ = 0,41X 2 . Tabel 9. Persamaan Regresi Y atas X 2 Sumber Varians dk JK RJK F h F t =5 Total 100 Regresi a Regresi ba Residu S 1 1 98 454680 941,61 9206,89 454680 941,61 93,94 10,02 3,94 Tuna Cocok TC Galat G 27 63 2140,85 7066,041 79,29 99,52 0,79 1,75 Dari tabel diatas dengan mengkonsultasikan F hitung dengan F tabel dengan taraf 0,05 dk = 34 – 2 db = 33 sebagai pembilang, dan dk = N – K = 66 sebagai penyebut, diperoleh F tabel = 1,75 maka didapat F hitung F tabel 0.79 1,75 sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi Ŷ = 46,22 + 0,41 X 2 adalah linier. Selanjutnya untuk uji keberartian persamaan regresi, Dari tabel distribusi F tabel dengan taraf 0,05 dk = 1 : 98 = 3,94. Dengan mengkonsultasikan F hitung terhadap F tabel dengan dk = 1: 98 diperoleh harga F hitung F tabel 10,223,94 dapat disimpulkan koefisien arah regresi berarti, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koefisien arah persamaan regresi Y atas X 2 mempunyai hubungan yang linier dan berarti pada taraf signifikan 5.

2. Uji Normalitas