Pengaruh Peretasan Kulit Biji
4947
persediaan makanan utamanya dimobilisir. Bahan-bahan makanan tersebut digunakan untuk pertumbuhan jaringan embrio setelah dirombak oleh enzim-enzim Sadjad, 1974.
2.3. Faktor Penyebab Dormansi Biji Secara umum dormansi diartikan sebagai suatu masa dimana biji tidak berkecambah, meskipun
ditempatkan dalam kondisi yang cocok untuk tumbuh Dartius, 1988. Biasanya fase dormansi diikuti bersamaan dengan sebuah periode kondisi iklim yang tidak menguntungkan dari temperatur rendah, atau temperatur tinggi dan
kering Kuswanto, 1996. Perkecambahan benih dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam terdiri atas tingkat
kemasakan benih, ukuran benih dan dormansi sedangkan faktor luar terdiri dari air, temperatur, oksigen, dan cahaya. Dormansi benih yaitu keadaan benih yang tidak aktif dan bersifat sementara artinya benih tidak dapat
berkecambah walaupun berada dalam keadaan lingkungan yang sesuai untuk perkecambahan benih. Dormansi benih dapat berlangsung beberapa hari bahkan sampai beberapa tahun tergantung jenis tanaman dan tipe dormansi.
Berdasarkan penyebabnya dormansi dapat dibedakan atas 2 tipe yaitu dormansi fisik dan dormansi fisiologi Sutopo, 1988.
Jenis dormansi yang terjadi pada benih sirsak diduga merupakan dormansi fisik yakni kulitnya yang keras, sehingga sulit untuk ditembus air. Dormansi fisik menyebabkan pembatasan struktural perkecambahan seperti
kulitnya yang keras menjadi penghalang masuknya air atau gas ke dalam benih sirsak. Di samping itu juga dapat terjadi dormansi fisiologis, dimana mekanisme kerja enzim perangsang pertumbuhan dapat terganggu dan juga
faktor dalam seperti tidak masaknya embrio Barasa, 1997. Impermeabilitas kulit biji yang keras disebabkan oleh pengendapan bermacam-macam substansi yang
sifatnya kedap baik pada testa atau membran nucelar antara lain seperti: suberin, lignin, atau kutin Copeland, 1976 Upaya pemecahan dormansi dapat dilakukan secara skarifikasi fisik dan kimia. Contoh skarifikasi fisik yaitu
dengan cara peretasan kulit biji dan skarifikasi secara kimia dengan menggunakan KNO
3
.