Siswa terlihat sungguh-sungguh mempelajari materi tentang menyunting. Beberapa siswa mengajukan pertanyaan yang bagi mereka kurang jelas. Hal ini
menunjukkan bahwa keaktifan siswa meningkat.
4.1.3.3 Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Menyunting Karangan Siklus II
Masih sama dengan siklus I, pada siklus II ini data tentang minat siswa terhadap pembelajaran menyunting karangan yang diperoleh dari minat siswa dan
tanggapan siswa. Di dalam angket minat siswa, ada sepuluh pernyataan mengenai
pembelajaran me nyunting karangan. Siswa bertugas memberikan ceck list √
pada kolom skor sesuai dengan minatnya. Pernyataan-pernyataan tersebut meliputi: 1 siswa merasa senang mengikuti pelajaran ini; 2 siswa merasa rugi
bila tidak mengikuti pelajaran ini; 3 siswa merasa pelajaran ini bermanfaat; 4 siswa berusaha menyerahkan tugas tepat waktu; 5 siswa berusaha memahami
pelajaran ini; 6 siswa bertanya kepada guru bila ada yang tidak jelas; 7 siswa mengerjakan soal-soal latihan di rumah; 8 siswa mendiskusikan materi pelajaran
dengan teman; 9 siswa berusaha memiliki buku pelajaran ini; dan 10 siswa berusaha mencari bahan di perpustakaan.
Hasil penilaian minat siswa ini menjadi tolok ukur untuk mengetahui seberapa besar minat siswa terhadap pembelajaran menyunting karangan. Nilai
rata-rata diperoleh dari akumulasi kesepuluh pernyataan yang ada di dalam lembar angket.
Tabel 18. Minat Siswa terhadap Pembelajaran Menyunting Karangan
No. Aspek
Pengamatan Skor
Jumlah Jumlah
Skor Nilai
Rata-rata Ket.
1 2
3 4
1 1
F 1
2 5
32 40
148 92,50
Sangat Baik
2,5 5
12,5 80
100 2
2 F
2 3
6 29
40 142
88,75 Sangat
Baik 5
7,5 15
72,5 100
3 3
F 1
9 30
40 148
92,50 Sangat
Baik 2,5
- 22,5
75 100
4 4
F 2
21 17
40 135
84,38 Baik
- 5
52,5 42,5 100
5 5
F 6
9 25
40 139
86,88 Sangat
Baik -
15 22,5 62,5
100 6
6 F
2 11
10 17
40 122
76,25 Baik
5 27,5
25 42,5
100 7
7 F
1 10
19 10
40 118
73,75 Cukup
2,5 25
47,5 25
100 8
8 F
3 8
10 19
40 125
78,13 Baik
7,5 20
25 47,5
100 9
9 F
4 7
5 24
40 129
80,63 Baik
10 17,5 12,5
60 100
10 10
F 8
9 16
7 40
102 63,75
Cukup 20
22,5 40
17,5 100
Berdasarkan tabel di atas, aspek pertama adalah pernyataan mengenai perasaan senang siswa mengikuti pembelajaran menyunting karangan. Dapat
diketahui bahwa sebagian besar siswa merasa sangat senang mengikuti pembelajaran menyunting karangan, yaitu sebesar 80 siswa. Sebesar 12,5
siswa merasa senang mengikuti pembelajaran dan 7,5 merasa kurang begitu senang terhadap pembelajaran menyunting karangan, namun sebagian besar siswa
merasa bahwa pembelajaran menyunting karangan sangat sulit. Aspek kedua, yaitu pernyataan tentang perasaan rugi siswa bila tidak
mengikuti pembelajaran menyunting karangan. Sebesar 72,5 siswa menyatakan bahwa mereka merasa rugi bila tidak mengikuti pembelajaran ini. Sisanya, 27,5
siswa menyatakan bahwa mereka merasa biasa-biasa saja bila tidak mengikuti pembelajaran ini. Dari hasil persentase tersebut, sebagian besar siswa senang
terhadap pembelajaran menyunting karangan dan akan merasa rugi bila tidak mengikutinya.
Aspek ketiga adalah pernyataan bahwa pembelajaran menyunting karangan sangat bermanfaat. Sebesar 75 siswa menyatakan bahwa pembelajaran
ini sangat bermanfaat bagi mereka, sedangkan 25 siswa menganggap biasa saja. Aspek keempat, yakni pernyataan bahwa siswa menyerahkan tugas tepat
waktu. Sebesar 42,5 siswa berusaha menyerahkan tugas tepat pada waktunya. Sebesar 52,5 siswa kurang tepat waktu dalam menyerahkan tugas. Sebesar 5
siswa masih kurang begitu memperhatikan waktu penyerahan tugas. Dari data tersebut, lebih dari 50 siswa masih merasa kekurangan waktu dalam
mengerjakan tugas sehingga kurang tepat waktu dalam menyerahkan tugas. Hal tersebut disebabkan karena siswa merasa kesulitan dalam mencari dan
memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam bacaan. Aspek kelima adalah penyataan bahwa siswa berusaha memahami
pembelajaran menyunting karangan. Sebesar 62,5 siswa menyatakan bahwa mereka berusaha untuk bisa memahami pembelajaran, sedangkan 37,5 bersikap
biasa-biasa saja dan cenderung acuh tak acuh. Aspek keenam, yaitu pernyataan bahwa siswa akan bertanya kepada guru
bila ada yang tidak jelas. Sebesar 42,5 siswa mau bertanya kepada guru bila merasa kurang jelas dengan apa yang disampaikan oleh guru. Ada 25 siswa
yang kurang begitu aktif bertanya dan sisanya, yaitu 32,5 siswa lebih memilih
untuk diam walaupun mereka merasa ada yang belum jelas. Dari data tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa masih enggan bertanya kepada guru
apabila merasa ada yang belum jelas. Aspek ketujuh adalah pernyataan bahwa siswa mengerjakan soal-soal
latihan di rumah. Sebesar 25 siswa mengerjakan soal-soal latihan di rumah, sedangkan 47,5 siswa mengerjakan soal-soal latihan, namun jarang-jarang.
Sebesar 27,5 siswa tidak mengerjakan soal-soal latihan di rumah. Dari data tersebut menyatakan bahwa hanya sedikit siswa yang rajin mengerjakan soal-soal
latihan di rumah, sedangkan sebagian besar siswa malas-malasan untuk mengerjakan soal-soal latihan di rumah. Hal ini disebabkan karena siswa masih
bingung tentang ejaan dan tanda baca, diksi, keefektifan kalimat, dan kepaduan paragraf.
Aspek kedelapan adalah pernyataan bahwa siswa mendiskusikan materi pembelajaran bersama teman. Sebanyak 47,5 siswa berdiskusi dengan teman
untuk saling membantu dalam memahami pembelajaran menyunting. Sisanya, yaitu52,5 siswa enggan dan malas-malasan untuk berdiskusi bersama teman.
Dari data tersebut, kerja sama dan kemauan untuk berdiskusi dengan teman harus lebih ditingkatkan.
Aspek kesembilan, yaitu pernyataan tentang kemauan siswa untuk memiliki buku pelajaran menyunting karangan. Sebesar 60 siswa berusaha
untuk bisa memiliki buku pelajaran ini karena mereka merasa bahwa mereka perlu untuk lebih mendalami tentang pembelajaran menyunting karangan, sedangkan
sebesar 40 siswa enggan berusaha memiliki buku pelajaran ini.
Aspek kesepuluh adalah pernyataan bahwa siswa berusaha mencari bahan di perpustakaan. Hanya sedikit siswa yang mau berusaha mencari bahan di
perpustakaan, yaitu sebesar 17,5 saja. Sebesar 40 siswa hanya kadang-kadang mencari bahan di perpustakaan. Selebihnya, yaitu 42,5 siswa enggan untuk
mencari bahan di perpustakaan. Tanggapan umum sebagian besar siswa terhadap pembelajaran
menyunting karangan adalah siswa merasa senang dengan pembelajaran ini, namun masih kurang memahami dan masih merasa bingung tentang ejaan dan
tanda baca, diksi, keefektifan kalimat, dan kepaduan paragraf. Tanggapan siswa terhadap pembelajaran dapat diketahui melalui
wawancara. Pada siklus II ini masih sama seperti pada siklus I. Siswa tidak mau mengungkapkan pendapatnya secara langsung, sehingga hasil wawancara hanya
diperoleh dari wawancara tertulis. Ini merupakan suatu kendala dalam penelitian ini, namun hal itu tidak mempengaruhi jalannya tes menyunting karangan pada
siklus II. Dalam wawancara ini, ada lima pertanyaan yang diajukan, antara lain 1
bagaimana perasaan siswa terhadap pembelajaran menyunting karangan yang baru saja berlangsung, 2 apakah masih ada kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh
siswa ketika menyunting karangan, 3 apakah pembelajaran menyunting karangan dengan metode think-pair-share mampu meningkatkan keaktifan siswa
di kelas, 4 apakah siswa sudah puas dengan hasil belajar menyunting karangan, dan 5 manfaat apa saja yang diperoleh setelah mengikuti pembelajaran
menyunting karangan dengan metode think-pair-share.
Dari data yang diperoleh, untuk pertanyaan pertama, hampir semua siswa menjawab bahwa mereka senang dengan pembelajaran menyunting karangan
yyang telah berlangsung. Mereka senang karena mendapat pengetahuan atau pembelajaran baru, yaitu tentang menyunting karangan.
Untuk pertanyaan kedua, sebagian besar siswa masih merasa ada kesulitan, seperti kesulitan dalam mencari ejaan yang salah, menentukan kalimat yang
efektif dan yang tidak, serta kesulitan dalam mencari ide pokok paragraph, namun beberapa siswa juga merasa sudah paham dan tidak merasa kesulitan dalam
menyunting karangan. Siswa merasa puas dengan pembelajaran menyunting karangan yang
diterapkan oleh guru, namun karena masih ada beberapa kesulitan, siswa merasa belum puas dengan hasil yang mereka peroleh.
Untuk pertanyaan kelima, sebagian siswa menjawab bahwa mereka merasa memperoleh banyak manfaat setelah mengikuti pembelajaran menyunting
karangan dengan metode think-pair-share. Alasannya, mereka memperoleh pengetahuan baru, yaitu mereka menjadi tahu tentang menyunting karangan,
mereka menjadi lebih tahu mengenai ejaan dan tata tulis yang benar. Mereka juga dengan bekerja berpasangan, mereka lebih mudah dalam mencari dan
memperbaik kesalahan-kesalahan yang ada di dalam bacaan. Meskipun ada beberapa siswa yang merasa lebih senang bekerja sendiri.
Jadi, berdasarkan hasil wawancara pada siklus II, dapat disimpulkan bahwa siswa semakin senang menyunting karangan dan hasil belajar yang
diperoleh semakin meningkat walaupun belum mencapai standar, sehingga masih diperlukan lagi siklus III untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.
4.1.3.4 Refleksi Siklus II