4.2.2 Perubahan Perilaku Siswa Kelas IXB SMP Negeri 2 Tulis-Batang
Peningkatan  kemampuan  siswa  dalam  menyunting  karangan  diikuti  pula dengan  adanya  perubahan  perilaku  siswa  dari  siklus  I  sampai  siklus  III.  Pada
prasiklus  dan  siklus  I,  sikap  dari  sebagian  siswa  masih  menunjukkan  perilaku negatif dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan beberapa siswa
terlihat kurang bersemangat mengikuti proses pembelajaran. Siswa tampak belum paham  dengan  pola  pembelajaran  yang  diterapkan  guru  praktikan.  Kenyataan  ini
merupakan hal  yang wajar karena selama ini guru lebih cenderung menggunakan pendekatan tradisional dalam melaksanakan pembelajaran.
Kondisi  yang  tergambar  pada  siklus  I  ini  merupakan  permasalahan  yang harus  dihadapi  dan  dicarikan  solusinya.  Untuk  mengatasi  permasalahan  tersebut,
peneliti sengaja merevisi dan mematangkan rencana pembelajaran pada siklus II. Pada  siklus  II  tergambarkan  suasana  kelas  lebih  kondusif.  Siswa  tampak
siap  megikuti  pembelajaran  dan  lebih  aktif  dibanding  dengan  siklus  I.  Kegiatan bertanya dalam pembelajaran pun semakin meningkat.
Pada siklus III menunjukkan bahwa kondisi siswa lebih baik dan lebih siap mengikuti  pembelajaran  dan  keaktifan  meningkat.  Perubahan  perilaku  siswa  dari
siklus I ke siklus II ke siklus III dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 30. Perubahan Perilaku pada Siklus I, Siklus II, dan Siklus III
No. Aspek Penilaian
Siklus I Siklus II
Siklus III Peningkatan
Jumlah Nilai
Jumlah Nilai
Jumlah Nilai
I-II II-III
1 Kerja sama
58,5 78
79,5 19,5
1,5 2
Antusias 55,5
75,5 77
20 1,5
3 Keaktifan
56,5 79
79 22,5
4 Ketekunan
58,5 80,5
82 22
1,5
Berdasarkan  data  hasil  observasi  siklus  I,  siklus  II,  dan  siklus  III  dapat dikatakan perilaku siswa meningkat. Pada siklus I, aspek pertama yaitu kerja sama
siswa  ketika  menyunting  karangan  berlangsung,  terlihat  nilai  rata-rata  58,5  dan siklus  II  sebesar  78,  peningkatan  sebesar  19,5.  Sedangkan  pada  siklus  III  nilai
rata-rata sebesar 79,5 dan mengalami peningkatan sebesar 1,5 dari siklus II. Pada  aspek  kedua,  yaitu  antusias  siswa  ketika  mengikuti  pembelajaran,
dari hasil siklus I diperoleh nilai rata-rata 55,5, pada siklus II meningkat menjadi 75,5, dan pada siklus III meningkat lagi menjadi 77. Peningkatan dari siklus I ke
siklus II sebesar 20 dan dari siklus II ke siklus III sebesar 1,5. Aspek ketiga, yaitu keaktifan, terlihat pada siklus I diperoleh nilai sebesar
56,5,  siklus  II  sebesar  79,  dan  pada  siklus  III  sebesar  79.  Terjadi  peningkatan sebesar 22,5 dari siklus I ke siklus II, sedangkan dari siklus II ke siklus III tidak
mengalami peningkatan. Aspek keempat,  yaitu ketekunan siswa dalam menyunting karangan. Dari
hasil siklus I nilai rata-rata sebesar 58,5, pada siklus II sebesar 80,5, dan siklus III
sebesar 82. Peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 22 dan peningkatan dari siklus II ke siklus III sebesar 1,5.
Grafik Perbandingan Hasil Observasi Siklus I, Siklus II, dan Siklus III
Berdasarkan  tabel  di  atas,  dapat  diketahui  bahwa  terjadi  perubahan perilaku siswa dari siklus I ke siklus II ke siklus III.
Selain  diamati  perubahan  perilaku  siswa  juga  dapat  dilihat  tanggapan siswa  terhadap  pembelajaran  melalui  wawancara.  Berdasarkan  hasil  wawancara
pada  siklus  I,  siklus  II,  dan  siklus  III,  terungkap  bahwa  siswa  labih  mudah menyunting  karangan  dengan  metode  think-pair-share,  yaitu  berpikir-
berpasangan-berbagi.  Siswa  lebih  senang  mengerjakan  tes  menyunting  karangan secara  berpasangan  karena  mereka  dapat  bekerja  sama  dan  berdiskusi  bersama
mencari  kesalahan-kesalahan  yang  ada  dalam  bacaan.  Mereka  juga  bisa  saling bertukar pendapat mengenai perbaikan dari kesalahan-kesalahan tersebut.
Berdasarkan  uraian  di  atas,  dapat  diketahui  bahwa  penerapan  model pembelajaran  kooperatif  tipe  think-pair-share  dapat  meningkatkan  kemampuan
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Aspek 1 Aspek 2
Aspek 3 Aspek 4
Siklus I Siklus II
Siklus III
siswa dalam menyunting karangan siswa kelas IXB SMP Negeri 2 Tulis-Batang. Hal  ini  disebabkan  karena  suasana  pembelajaran  yang  menarik  dan
menyenangkan,  akhirnya  berdampak  pada  peningkatan  hasil  belajar    siswa  dan perubahan  perilaku  siswa.  Dari  setiap  pembelajaran  yang  telah  dilakukan  oleh
siswa  ini,  ternyata  siswa  semakin  senang  dengan  pola  pembelajaran  yang diterapkan guru.
4.2.3 Minat Siswa terhadap Pembelajaran Menyunting Karangan dengan