Untuk pertanyaan kelima, sebagian siswa menjawab bahwa mereka merasa memperoleh  banyak  manfaat  setelah  mengikuti  pembelajaran  menyunting
karangan  dengan  metode  think-pair-share.  Alasannya,  mereka  memperoleh pengetahuan  baru,  yaitu  mereka  menjadi  tahu  tentang  menyunting  karangan,
mereka menjadi lebih tahu mengenai ejaan dan tata tulis yang benar. Mereka juga dengan  bekerja  berpasangan,  mereka  lebih  mudah  dalam  mencari  dan
memperbaik  kesalahan-kesalahan  yang  ada  di  dalam  bacaan.  Meskipun  ada beberapa siswa yang merasa lebih senang bekerja sendiri. Jadi, berdasarkan hasil
wawancara  pada  siklus  III,  dapat  disimpulkan  bahwa  siswa  semakin  senang menyunting  karangan  dan  hasil  belajar  yang  diperoleh  semakin  meningkat  dan
mencapai standar.
4.1.4.4 Refleksi Siklus III
Penelitian  siklus  III  menunjukkan  hasil  yang  diperoleh  sudah  mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I dan siklus II. Hasil siklus III ini sudah
mencapai  hasil  yang  memuaskan  karena  telah  mencapai  standar.  Nilai  rata-rata yang diperoleh sebesar 78, dengan tingkat persentase ketuntasan 80.
Dalam setiap aspek penilaian seperti penggunaan ejaan, diksi atau pilihan kata, keefektifan kalimat, dan kepaduan paragraf, juga menunjukkan peningkatan.
Data tersebut dapat dilihat pada tabel 28.
Tabel 28. Perbandingan Hasil Tes Menyunting Karangan Tiap Aspek
No. Aspek yang Dinilai
Siklus III Nilai Rata-rata
Ketuntasan 1
Ejaan dan Tanda Baca 70,83
35 2
DiksiPilihan Kata 93,75
100 3
Keefektifan Kalimat 83
65 4
Kepaduan Paragraf 70
55
Nilai  rata-rata  kelas  pada  tiap-tiap  aspek  dalam  siklus  III  ini  mengalami peningkatan  dari  siklus  II.  Aspek  ejaan  dan  tanda  baca  meningkat  dari  65,83
menjadi  70,83,  dengan  tingkat  ketuntasan  dari  20  menjadi  35.  Aspek  diksi atau pilihan kata mengalami peningkatan nilai rata-rata dari 91,25 menjadi 93,75,
dengan  tingkat  ketuntasan  dari  95  menjadi  100.  Aspek  keefektifan  kalimat mencapai bilai rata-rata dari 82 menjadi 83, dengan tingkat ketuntasan masih tetap
65. Pada aspek kepaduan paragraf mencapai nilai rata-rata dari 65 menjadi 70, dengan tingkat ketuntasan dari 40 menjadi 55.
Perubahan  perilaku  dan  juga  minat  serta  tanggapan  siswa  terhadap pembelajaran  pada  siklus  III  juga  menunjukkan  hasil  yang  lebih  baik.  Perilaku-
perilaku negatif yang dilakukan siswa dalam pembelajaran sebelumnya berangsur- angsur dapat dikurangi. Minat siswa terhadap pembelajaran menyunting karangan
juga mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil tes dan nontes pada siklus III, dapat disimpulkan bahwa
nilai  yang  diperoleh  siswa  kelas  IXB  sudah  mencapai  hasil  yang  sesuai  dengan standar  dan  perilaku  serta  minat  siswa  sudah  menunjukkan  perubahan  ke  arah
positif.
4.2 Pembahasan
Penelitian  tindakan  kelas  ini  dilakukan  dalam  tiga  siklus,  dan  masing- masing  siklus  dilakukan  melalui  empat  tahap,  yaitu  perencanaan,  tindakan,
pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian diperoleh dari data tes dan nontes pada siklus I, siklus II, dan siklus III. Dari hasil siklus I, siklus II, dan siklus III tersebut
dapat  diketahui  peningkatan  kemampuan  siswa  dalam  menyunting  karangan dengan  model  pembelajaran  kooperatif  tipe  think-pair-share  dan  untuk
mengetahui perubahan perilaku siswa selama mengikuti pembelajaran. Berikut ini uraian pelaksanaan perolehan data pada prasiklus, siklus I, siklus II, dan siklus III.
Prasiklus  dilakukan  untuk  mengetahui  kemampuan  dasar  siswa  dalam menyunting karangan. Adapun nilai  rata-rata  yang diperoleh dalam  prasiklus ini,
yaitu  hanya  52,5.  Berdasarkan  pengamatan  diketahui  bahwa  siswa  kurang berminat  dalam  pembelajaran  menyunting  karangan  karena  mereka  menganggap
pembelajaran itu sangat sulit dan membosankan. Pada siklus I, proses pembelajaran diawali dengan mengkondisikan siswa
agar  siap  mengikuti  pembelajaran  menyunting  karangan.  Setelah  itu,  guru menyampaikan  tujuan  pembelajaran  serta  manfaat  metode  think-pair-share.
Kegiatan  selanjutnya,  guru  menjelaskan  materi  menyunting  beserta  contohnya. Setelah  itu,  guru  menghadirkan  contoh  karangan,  siswa  mencoba  mencari
kesalahan  yang  ada  dalam  bacaan  siswa  berpikirthinking  kemudian  bersama dengan  guru  memperbaikinya.  Setelah  semua  bisa,  guru  menghadirkan  karangan
untuk  disunting  sebagai  penilaian  siklus  I.  Siswa  menyunting  karangan  secara berpasangan  pairing.  Setelah  semua  selesai,  siswa  membagi  atau  mengoreksi