4.1.3.1.4 Aspek Kepaduan Paragraf
Hasil penilaian tes kepaduan paragraf dalam menyunting karangan siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 16. Hasil Tes Aspek Kepaduan Paragraf
No. Kategori
Hasil yang Dicapai 1
Nilai tertinggi 100
2 Nilai terendah
40 3
Nilai rata-rata 65
4 Jumlah siswa tuntas belajar
16 5
Jumlah siswa tidak tuntas belajar 24
6 Persentase tuntas belajar
40 7
Persentase tidak tuntas belajar 60
Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa kemampuan menyunting karangan aspek kepaduan paragraf memperoleh nilai rata-rata sebesar 65 dengan
tingkat ketuntasan mencapai 40.
4.1.3.2 Perubahan Perilaku Siswa pada Siklus II
Perubahan perilaku pada keterampilan menyunting karangan siklus II ini didapatkan dari data hasil observasi dan dokumentasi foto.
Kegiatan observasi pada siklus II dilaksanakan selama proses pembelajaran menyunting karangan dengan model pembelajaran kooperatif tipe
think-pair-share di kelas IXB SMP Negeri 2 Tulis-Batang. Pada siklus II ini, terdapat beberapa perilaku siswa yang terdeskripsi
melalui kegiatan observasi. Selama melakukan kegiatan pembelajaran menyunting karangan dengan model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share, guru
merasakan adanya perubahan pada perilaku siswa. Pada saat guru mengulas
materi menyunting karangan, sebagian besar siswa terlihat antusias dan bersemangat mengikuti pembelajaran tersebut. Frekuensi siswa yang bertanya
juga semakin meningkat. Meskipun ada beberapa siswa yang kurang merespon penjelasan guru, mereka asyik mengobrol dan bercanda dengan teman, namun
dari beberapa perilaku yang ada, perilaku positiflah yang mendominasi keadaan di kelas saat itu. Seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 17. Perubahan Perilaku Siswa pada Siklus II
No. Aspek
Pengamatan Skor
Jumlah Jumlah
Skor Nilai
Rata- rata
Ket. 1
2 3
4 5
1 1
f 1
10 21
8 40
156 78
Baik -
2,5 25
52,5 20
100 2
2 f
2 12
19 7
40 151
75,5 Baik
- 5
30 47,5 17,5
100 3
3 f
2 8
20 10
40 160
79 Baik
- 5
20 50
25 100
4 4
f 3
5 20
12 40
161 80,5
Baik -
7,5 12,5
50 30
100
Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil observasi siswa pada siklus II secara klasikal mencapai nilai 78. Hasil tersebut diperoleh dari pemberian skor
aspek yang diamati pada kondisi siswa saat mengikuti proses pembelajaran menyunting karangan dengan metode think-pair-share. Aspek yang diamati dalam
lembar observasi pada siklus II sama seperti dalam siklus I meliputi lima aspek, yaitu 1 kerja sama dengan pasangannya; 2 antusias siswa mengikuti
pembelajaran menyunting karangan; 3 keaktifan siswa dalam proses pembelajaran menyunting karangan; 4 ketekunan siswa dalam menyunting
karangan; dan 5 tanggapan siswa terhadap pembelajaran menyunting karangan.
Aspek pertama yang terdapat dalam lembar observasi, yaitu kerja sama siswa dengan pasangannya ketika mengerjakan soal tes siklus II. Dari hasil
observasi, dapat dilihat hanya 2,5 siswa yang tidak mau bekerja sama dan sibuk dengan dirinya sendiri ketika mengerjakan soal tes, 25 siswa bekerja sama
dengan pasangannya, namun kurang aktif, 72,5 siswa sudah bekerja sama dengan baik.
Aspek kedua, yakni antusias siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. Dari hasil observasi yang dilakukan, diperoleh data siswa yang
merasa sangat berantusias dalam proses pembelajaran sebesar 17,5, dan yang menganggap pembelajaran ini menyenangkan sebesar 47,5, ada 30 siswa
menganggap pembelajaran ini biasa saja. Sebesar 5 siswa sama kurang berantusias dalam pembelajaran menyunting karangan. Dari data yang diperoleh,
sebagian dari siswa sudah mulai berantusias dalam pembelajaran menyunting karangan, namun masih ada siswa yang kurang berantusias. Hal ini karena siswa
menganggap pembelajaran menyunting karangan sangat sulit, dibutuhkan ketelitian khusus dalam penggunaan ejaan, diksi, penggunaan kalimat efektif, dan
kepaduan paragraf. Aspek yang ketiga, yaitu keaktifan siswa. Pada aspek ini terlihat 25
siswa yang sangat aktif dalam pembelajaran. Ini ditunjukkan dengan perhatian siswa ketika guru menyampaikan materi, keaktifan siswa mengajukan pertanyaan,
dan kegesitan siswa ketika menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh guru. Sebesar 50 siswa aktif menjawab tapi enggan bertanya, sebesar 20 siswa
hanya ikut-ikutan menjawab, namun di sisi lain sebesar 5 siswa terlihat malas-
malasan, bergurau sendiri, dan kurang begitu memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru. Hal ini berarti dalam siklus II ini keaktifan siswa mulai
meningkat dibanding dengan siklus I. Aspek keempat adalah ketekunan dan keseriusan siswa dalam menyunting
karangan. Pada siklus II ini, sebesar 80 siswa serius menyunting karangan, dan terlihat pula sisanya yakni 20 siswa kurang serius dalam menyunting karangan.
Mereka kurang niat dalam mencari dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada dalam karangan. Mereka lebih senang mencontek pekerjaan dari pasangan
lain dan ada juga yang mengerjakan dengan asal-asalan. Berdasarkan pengamatan secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar siswa senang mengikuti pembelajaran menyunting karangan dengan model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share. Perilaku negatif pun
telah tergeser menjadi perilaku positif. Perubahan perilaku siswa ini dianggap sebagai prestasi yang patut dibanggakan.
Perubahan perilaku ke arah positif juga dapat dilihat melalui dokumentasi foto. Pada siklus II ini, dokumentasi foto yang diambil masih sama dengan siklus
I. Pengambilan foto difokuskan pada kegiatan selama proses pembelajaran menyunting karangan. Dokumentasi foto ini digunakan sebagai bukti visual
kegiataan pembelajaran selama penelitian berlangsung. Deskripsi gambar pada siklus II akan dipaparkan sebagai berikut.
Gambar 6. Kegiatan Awal Pembelajaran Siklus II
Berdasarkan gambar di atas, tampak guru sedang mengawali kegiatan pembelajaran menyunting karangan dengan mengulas kembali materi sebelumnya
dan mendemonstrasikan bagaimana cara menyunting karangan yang baik dan benar.
Gambar 7. Keaktifan Siswa di Kelas
Gambar di atas menunjukkan bahwa siswa sudah lebih siap mengikuti pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan siswa dengan serius mempelajari buku
tentang menyunting. Dengan kegiatan semacam ini, guru mengharapkan siswa dapat lebih memahami tentang cara menyunting karangan.
Gambar 8. Guru Membagikan Karangan
Pada gambar di atas, terlihat bahwa guru membagikan karangan untuk disunting oleh siswa sebagai tes siklus II. Selain karangan, guru juga membagikan
lembar kerja yang berisi soal tiap aspek dalam menyunting karangan. Diharapkan, hasil tes siklus II ini lebih baik dari siklus I.
Gambar 9. Keaktifan Siswa
Siswa terlihat sungguh-sungguh mempelajari materi tentang menyunting. Beberapa siswa mengajukan pertanyaan yang bagi mereka kurang jelas. Hal ini
menunjukkan bahwa keaktifan siswa meningkat.
4.1.3.3 Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Menyunting Karangan Siklus II