Tabel 8. Hasil Tes Aspek Kepaduan Paragraf
No. Kategori
Hasil yang Dicapai 1
Nilai tertinggi 80
2 Nilai terendah
20 3
Nilai rata-rata 51
4 Jumlah siswa tuntas belajar
8 5
Jumlah siswa tidak tuntas belajar 32
6 Persentase tuntas belajar
20 7
Persentase tidak tuntas belajar 80
Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa keterampilan menyunting karangan siswa pada aspek kepaduan paragraph mencapai tingkat ketuntasan
sebesar 20, dengan nilai rata-rata kelas sebesar 51. Data tersebut membuktikan bahwa keterampilan siswa pada aspek kepaduan paragraf masih harus
ditingkatkan lagi pada siklus II.
4.1.2.2 Perubahan Perilaku pada Siklus I
Perubahan perilaku siswa pada siklus I dapat diketahui melalui hasil observasi dan dokumentasi. Berikut ini akan dipaparkan data yang sudah
diperoleh. Observasi digunakan guru untuk mengamati perilaku siswa ketika proses
pembelajaran siklus I berlangsung. Aspek yang diamati dalam observasi siklus I ini meliputi empat hal, antara lain 1 kerja sama dengan pasangannya; 2
antusias siswa mengikuti pembelajaran menyunting karangan; 3 keaktifan siswa dalam proses pembelajaran menyunting karangan; dan 4 ketekunan siswa dalam
menyunting karangan.
Observasi dilakukan oleh peneliti dan teman peneliti serta guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Pada siklus I ini dideskripsikan mengenai
segala perilaku siswa dalam proses pembelajaran menyunting karangan pada siklus I, terlihat respon siswa terhadap materi menyunting karangan. Hasil
observasi ini menjadi tolak ukur untuk mengetahui perilaku siswa ketika proses pembelajaran menyunting karangan berlangsung pada siklus I, hasil akumulasi
yang diperoleh dari nilai rata-rata empat aspek yang ada dalam lembar observasi.
Tabel 9. Perubahan Perilaku Siswa pada Siklus I
No. Aspek
Pengamatan Skor
Jumlah Jumlah
Skor Nilai
Rata- rata
Ket. 1
2 3
4 5
1 1
F 1
11 20
6 2
40 117
58,5 Kurang
2,5 27,5
50 15
5 100
2 2
F 2
14 17
5 2
40 111
55,5 Kurang
5 35
42,5 12,5 5
100 3
3 F
2 9
24 4
1 40
113 56,5
Kurang 5
22,5 60
10 2,5
100 4
4 F
2 12
20 4
2 40
117 58,5
Kurang 5
30 50
10 5
100
Pada tabel di atas dijelaskan berdasarkan hasil observasi siklus I diperoleh data sebagai berikut. Aspek pertama yang terdapat dalam lembar observasi, yaitu
kerja sama siswa dengan pasangannya ketika mengerjakan soal tes siklus I. Dari hasil observasi, dapat dilihat hanya 5 siswa yang bekerja sama dengan baik
ketika mengerjakan soal tes, 15 siswa bekerja sama dengan pasangannya, namun kurang aktif, 50 siswa kurang bisa bekerja sama dengan baik, 27,5
siswa hanya berdiam diri, 2,5 siswa sibuk dengan dirinya sendiri.
Aspek kedua, yakni antusias siswa ketika prosen pembelajaran berlangsung. Dari hasil observasi yang dilakukan, diperoleh data siswa yang
merasa sangat berantusias dalam proses pembelajaran sebesar 5, dan yang menganggap pembelajaran ini menyenangkan sebesar 12,5, ada 42,5 siswa
menganggap pembelajaran ini biasa saja. Sebesar 35 siswa kurang berantusias, dan 5 siswa sama sekali tidak berantusias dalam pembelajaran menyunting
karangan. Dari data yang diperoleh, ada sebagian dari siswa kurang berantusias dalam pembelajaran menyunting karangan. Hal ini karena siswa menganggap
pembelajaran menyunting karangan sangat sulit, dibutuhkan ketelitian khusus dalam penggunaan ejaan, diksi, penggunaan kalimat efektif, dan kepaduan
paragraf. Dengan alasan semacam ini, tidak lantas mematahkan semangat peneliti untuk mengadakan penelitian, tetapi ini merupakan sebuah tantangan bagaimana
memecahkan masalah yang dihadapi siswa. Aspek yang ketiga, yaitu keaktifan siswa. Pada aspek ini terlihat hanya
2,5 siswa yang sangat aktif dalam pembelajaran. Ini ditunjukkan dengan perhatian siswa ketika guru menyampaikan materi, keaktifan siswa mengajukan
pertanyaan, dan kegesitan siswa ketika menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh guru. Sebesar 10 siswa aktif menjawab tapi enggan bertanya, sebesar 60
siswa hanya ikut-ikutan menjawab, namun di sisi lain sebesar 27,5 siswa terlihat malas-malasan, bergurau sendiri, dan kurang begitu memperhatikan apa yang
disampaikan oleh guru. Hal ini berarti dalam siklus I ini keaktifan siswa masih kurang. Oleh sebab itu, diharapkan pada siklus II keaktifan siswa dapat
ditingkatkan.
Aspek keempat adalah ketekunan dan keseriusan siswa dalam menyunting karangan. Pada siklus I ini sebesar 15 siswa serius menyunting karangan, dan
terlihat pula sisanya kurang serius dalam menyunting karangan. Mereka kurang niat dalam mencari dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada dalam
karangan. Mereka lebih senang mencontek pekerjaan dari pasangan lain dan ada juga yang mengerjakan dengan asal-asalan.
Selain itu, perubahan perilaku siswa juga dapat diketahui melalui dokumentasi foto. Dokumentasi foto yang diambil dalam pembelajaran
menyunting karangan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share pada siklus I ini meliputi kegiatan-kegiatan siswa ketika
pembelajaran berlangsung. Tujuan digunakannya dokumen foto ini adalah sebagai bukti autentik dalam penelitian. Hal-hal yang dapat diabadikan atau momen yang
diambil antara lain ketika guru menerangkan, siswa memperhatikan, siswa melakukan aktivitas dalam kelas, dan ketika siswa menyunting karangan. Adapun
deskripsi gambar pada siklus I akan dipaparkan secara lengkap berikut ini.
Gambar 1. Kegiatan Guru Menyampaikan Materi Pembelajaran
Pada gambar di atas dapat terlihat ketika guru menyampaikan materi yang akan diajarkan yakni menyunting karangan. Kemudian dilanjutkan dengan
penjelasan model pembelajaran dan metode yang digunakan serta manfaat yang diperoleh dari pembelajaran menyunting karangan. Setelah itu, guru
menyampaikan materi seputar aspek-aspek pentingg dalam menyunting karangan, antara lain ejaan, diksi, keefektifan kalimat, dan kepaduan paragraf.
Gambar 2. Aktivitas Siswa Mendengarkan Penjelasan Guru
Gambar 2 di atas menunjukkan aktivitas siswa ketika mendengarkan penjelasan dari guru. Terlihat siswa begitu serius dalam mendengarkan dan
memperhatikan penjelasan dari guru, namun terlihat beberapa siswa sibuk sendiri. Ada yang membaca buku, bahkan ada yang sedang mengganggu teman
sebelahnya. Hal ini menjadi perhatian guru untuk lebih bisa memusatkan perhatian dan konsentrasi siswa terhadap penjelasan guru.
Gambar 3. Kegiatan Guru Menampilkan Contoh Karangan dan Siswa Memikirkan Kesalahan-Kesalahan yang Adathinking Siklus I
Pada gambar di atas, terlihat bahwa guru sebelum memberikan tugas kepada siswa untuk dapat menyunting karangan pada siklus I, terlebih dahulu
guru menghadirkan contoh karangan untuk dianalisis kesalahannya secara bersama-sama. Siswa memikirkan dan mencari kesalahan-kesalahan yang ada
dalam karangan atau tahap ini disebut thinking.
Gambar 4. Guru Membagikan Karangan untuk Disunting Siswa
Pada gambar di atas, terlihat bahwa guru membagikan karangan untuk disunting oleh siswa sebagai tes siklus I. Selain karangan, guru juga membagikan
lembar kerja yang berisi soal tiap aspek dalam menyunting karangan.
Gambar 5. Siswa Bekerja Sama Secara Berpasanganpairing Siklus I
Pada gambar 5 di atas, terlihat bahwa siswa sedang berdiskusi berpasangan dengan teman sebangku dalam menyunting karangan sesuai dengan yang
dimaksudkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share.
4.1.2.3 Minat Siswa terhadap Pembelajaran Menyunting Karangan