Dari kedua tahapan itu dapat disimpulkan bahwa sebagai seorang penyunting agar dapat menyunting dengan baik harus memperhatikan benar
tentang tahapan menyunting baik segi isi maupun segi bahasa. Maksudnya, dalam penyuntingan karangan agar hasil karangan dapat terbaca dengan baik maka
diperlukan ketelitian dalam menyusun karangan berdasarkan isi maupun bahasa.
2.2.4 Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial Suprijono dalam Setyawan
2010. Menurut Arends dalam Setyawan 2010 model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan
pembelajaran, tahap-tahap kegiatan di dalam pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas.
Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan
kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Macam-macam model pembelajaran, yaitu 1 model pembelajaran langsung, 2 model pembelajaran kooperatif, dan 3 model pembelajaran
berdasarkan masalah.
Pembelajaran kooperatif
merupakan model
pembelajaran yang
mengutamakan kerjasama di antara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Untuk memuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara bekerja sama.
Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah.
Jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang heterogen ras, suku, budaya, dan jenis kelamin, maka diupayakan agar tiap kelompok terdapat keheterogenan
tersebut. Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada perorangan.
Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pengajaran di mana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat
kemampuan berbeda, di mana yang diutamakan adalah kerjasama, yakni kerjasama antarsiswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran
Depdiknas 2004:1. Bukanlah pembelajaran kooperatif jika para siswa duduk bersama dalam kelompok-kelompok kecil, tetapi menyelesaikan masalah sendiri-
sendiri atau mempersilakan salah seorang di antaranya untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan kelompok.
Tiga tujuan instruksional penting yang dapat dicapai dengan pembelajaran kooperatif adalah 1 hasil belajar akademik, 2 penerimaan terhadap keragaman,
dan 3 pengembangan keterampilan sosial.
1. Hasil belajar akademik
Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Model pembelajaran kooperatif dapat membantu
siswa untuk memahami konsep-konsep yang sulit. 2.
Penerimaan terhadap keragaman Model kooperatif bertujuan agar siswa dapat menerima teman-temannya
yang mempunyai berbagai macam perbedaan latar belakang. Perbedaan tersebut antara lain perbedaan suku, agama, kemampuan akademik, dan tingkat sosial.
3. Pengembangan keterampilan sosial
Pembelajaran kooperatif bertujuan mengembangkan keterampilan sosial siswa. Keterampilan sosial yang dimaksud antara lain adalah berbagi tugas, aktif
bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau menjelaskan idea tau pendapat, bekerja dalam kelompok, dan sebagainya.
Menurut Kagan 1994 pembelajaran kooperatif adalah strategi pengajaran
yang sukses di mana tim kecil, masing-masing dengan siswa dari tingkat kemampuan yang berbeda, menggunakan berbagai aktivitas belajar untuk
meningkatkan pemahaman mereka tentang suatu subjek. Setiap anggota tim bertanggung jawab tidak hanya untuk belajar apa yang diajarkan tetapi juga untuk
membantu rekan belajar sehingga menciptakan suasana prestasi bersama-sama. Students work through the assignment until all group members successfully
understand and complete it. Siswa bekerja melalui penugasan sampai semua anggota kelompok berhasil memahami dan menyelesaikannya.
2.2.5 Hakikat Think-Pair-Share