diperoleh semakin meningkat walaupun belum mencapai standar, sehingga masih diperlukan lagi siklus III untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.
4.1.3.4 Refleksi Siklus II
Penelitian siklus II menunjukkan hasil yang diperoleh sudah mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I, namun hasil siklus II ini belum
mencapai hasil yang memuaskan. Nilai rata-rata kelas yang dicapai pada siklus II ini sebesar 74,75 dan dapat dikatakan sudah mencapai KKM yang ditentukan,
yaitu ≥70, namun untuk tingkat ketuntasan belum mencapai standar yang ditentukan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman siswa dalam beberapa
aspek penilaian. Dalam aspek diksi atau pilihan kata sudah mencapai persentase ketuntasan
yang ditentukan, yaitu 75. Akan tetapi, kelemahan terjadi pada aspek penggunaan ejaan, keefektifan kalimat, dan kepaduan paragraf yang masih
mencapai persentase ketuntasan di bawah standar yang ditentukan sehingga masih diperlukan perbaikan pada siklus berikutnya. Data tersebut dapat dilihat dalam
tabel berikut.
Tabel 19. Perbandingan Hasil Tes Menyunting Karangan Tiap Aspek
No. Aspek yang Dinilai
Siklus I Siklus II
Nilai Rata-rata
Ketuntasan Nilai Rata-
rata Ketuntasan
1 Ejaan
dan Tanda
Baca 60,83
10 65,83
20 2
DiksiPilihan Kata 71,25
70 91,25
95 3
Keefektifan Kalimat 68
45 82
65 4
Kepaduan Paragraf 51
20 65
40
Nilai rata-rata kelas pada tiap-tiap aspek dalam siklus II ini mengalami peningkatan dari siklus I. Aspek ejaan dan tanda baca meningkat dari 60,83
menjadi 65,83, dengan tingkat ketuntasan dari 10 menjadi 20. Aspek diksi atau pilihan kata mengalami peningkatan nilai rata-rata dari 71,25 menjadi 91,25,
dengan tingkat ketuntasan dari 70 menjadi 95. Aspek keefektifan kalimat mencapai bilai rata-rata dari 68 menjadi 82, dengan tingkat ketuntasan dari 45
menjadi 65. Pada aspek kepaduan paragraf mencapai nilai rata-rata dari 51 menjadi 65, dengan tingkat ketuntasan dari 20 menjadi 40.
Hasil perubahan perilaku siswa pada siklus II yang meliputi observasi dan dokumentasi juga menunjukkan hasil yang lebih baik. Perilaku-perilaku negatif
yang dilakukan siswa dalam pembelajaran sebelumnya berangsur-angsur dapat dikurangi.
Minat siswa terhadap pembelajaran pun semakin meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan data angket minat siswa dan wawancara yang lebih baik,
namun kelemahan ditunjukkan oleh ketidakberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat atau tanggapan secara langsunglisan. Berdasarkan hasil tes dan
perubahan perilaku serta minat pada siklus II, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran siklus III masih perlu dilakukan karena nilai yang diperoleh siswa
kelas IXB masih belum mencapai hasil yang sesuai dengan standar dan masih ada perilaku siswa yang masih harus lebih diperbaiki.
4.1.4 Hasil Penelitian Siklus III
Tindakan siklus III ini dilakukan sebagai upaya untuk memperbaiki dan memecahkan masalah yang muncul pada siklus II. Pelaksanaan pembelajaran
menyunting dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think-pair- share. Siklus III terdiri atas data tes dan data perubahan perilaku serta minat siswa.
4.1.4.1 Hasil Tes Siklus III
Hasil tes menyunting karangan siklus III ini merupakan data setelah diterapkannya tindakan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe
think-pair-share. Tujuan dari siklus III ini, yakni memperbaiki kesalahan dan kekurangan yang ada dalam siklus II. Kriteria penilaian siklus III ini masih tetap
sama seperti pada tes siklus II yang meliputi empat aspek penilaian, yaitu 1 ketepatan penggunaan ejaan dan tanda baca, 2 ketepatan diksi atau pilihan kata,
3 penggunaan kalimat efektif, dan 4 kepaduan paragraf. Secara umum, hasil tes kemampuan menyunting karangan pada siklus II dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 20 . Hasil Tes Menyunting Karangan Siklus III
No. Kategori
Hasil yang Dicapai 1
Nilai tertinggi 95
2 Nilai terendah
60 3
Nilai rata-rata 78
4 Jumlah siswa tuntas belajar
32 5
Jumlah siswa tidak tuntas belajar 8
6 Persentase tuntas belajar
80 7
Persentase tidak tuntas belajar 20
Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa hasil tes kemampuan menyunting karangan siswa pada siklus III secara klasikal mencapai nilai rata-rata