pekerjaannya  kepada  pasangan  lain;  8  siswa  bersama  guru  mencocokkan  hasil jawaban; dan 9 guru memberikan penghargaan untuk siswa yang mendapat nilai
tertinggi. 3
Penutup Pada tahap ini, guru bersama siswa merefleksi kegiatan pembelajaran yang
berlangsung.  Setelah  itu,  siswa  bersama  guru  menyimpulkan  pembelajaran  yang berlangsung,  yakni  penerapan  model  pembelajaran  koooperatif  tipe  think-pair-
share mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam menyunting karangan.
3.1.3.3 Observasi
Observasi  pada  siklus  III  ini  bentuknya  sama  dengan  pengamatan  pada siklus  II.  Adapun  observasi  yang  dilakukan  berupa  observasi  tes  dan  nontes.
Observasi  tes  digunakan  untuk  mengetahui  nilai  tes  menyunting  karangan  pada siklus III serta melihat perilaku siswa pada saat menyunting karangan. Sedangkan
observasi  data  nontes  dilakukan  pada  observasi  perilaku  siswa  selama pembelajaran menyunting karangan. Observasi nontes digunakan sebagai penguat
hasil data tes. Pada  tahap  observasi  data  nontes  ini,  peneliti  mempersiapkan  lembar
observasi  yang  berisi  pernyataan  mengenai  perilaku  siswa,  baik  yang  positif maupun yang negatif selama pembelajaran berlangsung. Observasi pada kegiatan
wawancara  dilakukan  pada  akhir  pembelajaran.  Wawancara  dilakukan  untuk memperoleh  data  berdasarkan  pendapat  siswa.  Observasi  pada  dokumentasi  foto
dilakukan untuk mengambil gambar siswa selama pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan sebagai bukti visualisasi pembelajaran menyunting karangan.
3.1.3.4 Refleksi
Refleksi  pada  siklus  III  merupakan  koreksi  perenungan  akhir  dalam penelitian  ini.  Semua  kendala  atau  kelemahan  tentang  pembelajaran  menyunting
yang  ditemukan  mulai  dari  awal  perencanaan  sampai  dengan  hasil  akhir  yang berasal dari data tes dan nontes pada siklus II akan diatasi pada siklus III.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah kemampuan menyunting karangan siswa kelas IX  B  SMP  Negeri  2  Tulis-Batang.  Penulis  memilih  kelas  ini  dengan  alasan:  1
berdasarkan  kegiatan  pembelajaran  sehari-hari,  kelas  ini  termasuk  kelas  yang memiliki prestasi yang rendah dan kurang memiliki motivasi untuk belajar dan 2
kemampuan menyunting karangan kelas IX B paling rendah dibanding kelas lain.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel  yang  diungkap  dalam  penelitian  ini  ada  dua  yaitu  kemampuan menyunting karangan dan model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share.
3.3.1 Kemampuan Menyunting Karangan
Kemampuan  menyunting  karangan  adalah  salah  satu  kompetensi  dasar yang  ada  dalam  keterampilan  menulis  dengan  indikator  mampu  menyunting
karangan  sendiri  atau  karangan  teman  dengan  memperhatikan  ketepatan  ejaan, diksi pilihan kata, keefektifan kalimat, dan keterpaduan paragraf.