Hakikat Menyunting Karangan Landasan Teori

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis tidak sebatas menulis karangan dengan metode ceramah yang membuat siswa kurang aktif dan kurang tertarik, namun dengan adanya proses pembelajaran yang berbeda yakni mencoba menerapkan model pembelajaran yang kooperatif dapat meningkatkan kemampuan menyunting karangan. Model pembelajaran ini diharapkan mampu meningkatkan minat siswa untuk belajar lebih giat khususnya dalam kemampuan menyunting karangan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi perintis dan pelengkap untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi siswa di sekolah.

2.2 Landasan Teori

Dalam skripsi ini akan dibahas tentang pengertian menyunting karangan, aspek yang perlu disunting, tahap menyunting, model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share TPS.

2.2.1 Hakikat Menyunting Karangan

Kata menyunting dapat bemakna 1 menyiapkan naskah siap cetak atau siap terbit dengan memperhatikan segi isi, sistematika penyajian isi dan tata bahasa; 2 mengarahkan dan merencanakan penerbitan; 3 menyusun atau merakit pita rekaman dengan cara memotong-motong dan memasang kembali KBBI 1989:871. Penyuntingan adalah proses menyelaraskanmenata tulisan agar layak terbitcetak dengan cara membaca secara teliti, mengoreksi, menandai kesalahan, memperbaiki naskah, dan menentukan kelayakan naskah, baik segi organisasi, kebenaran dan kelayakan isi, ketaatasasan pemakaian bahasa, struktursistematika penyajian, kelayakan grafika, dan konteks kebangsaan Hartono 2010:8. Pada dasarnya kegiatan menyunting perlu mendapatkan perhatian khusus karena dapat melatih siswa untuk menggunakan bahasa dengan baik dan benar khususnya dalam hal menulis. Selain itu, keterampilan menyunting itu dapat melatih siswa untuk menjadi seorang penyunting dalam sebuah agen jurnalistik dan dapat memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menyunting karangan merupakan proses pembenahan sebuah teks karangan sebelum menjadi teks karangan yang siap disajikan, dinilaikan, ataupun diterbitkan Alief 2010. Marantika 2010 menyatakan bahwa menyunting karangan adalah memperbaiki tulisan atau naskah karangan agar terhindar dari kesalahan sehingga layak baca atau layak terbit. Dari beberapa pengertian di atas, perbaikan dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan berkaitan dengan kaidah penulisan. Perbaikan dapat bersifat menyeluruh atau sebagian. Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan pada kemampuan siswa menyunting karangan dari segi tata bahasa karena berdasarkan kurikulum 2006 disebutkan bahwa pada SMPMTs kelas IX terdapat kompetensi dasar, yaitu menyunting karangan dengan berpedoman pada ketepatan ejaan, tanda baca, pilihan kata, keefektifan kalimat, kepaduan paragraf, dan kebualatan wacana. Dapat disimpulkan bahwa menyunting karangan merupakan satu bentuk proses untuk memperbaiki tulisan dengan memperhatikan ejaan, diksi, keefektifan kalimat, dan keterpaduan paragraf dalam sebuah karangan sehingga enak dibaca. Setiap penyunting editor memiliki tanda-tanda koreksi yang berbeda- beda. Berikut merupakan sebagian tanda-tanda yang biasa digunakan penyunting editor untuk mengoreksi teks. 1. Tanda × digunakan untuk menghilangkan tanda baca, huruf, kata, atau kalimat yang tidak terpakai. Contoh: Rumah tetangggaku terbakar. 2. Tanda O digunakan untuk mengganti tanda baca, huruf, kata, atau kalimat. Contoh: Rumah Drs. Rudiyanto di Bogor,O 3. Tanda ~ digunakan untuk mengubah posisi huruf, kata, atau kalimat. Contoh: Kamu rusha → harus 4. Tanda digunakan untuk memulai paragraf baru. Contoh: . Wahyudi adalah seorang ulama di Desa Rambayan. Gofur adalah seorang pekerja keras.

2.2.2 Aspek Penyuntingan Karangan

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 11 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 14 72

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS V B SDN 1 METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

5 23 53

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE.

1 15 48

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DISERTAI LEMBAR KERJA SISWA SEBAGAI PELENGKAP PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

0 0 18

Peningkatan Kemampuan Menyunting Karangan dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Siswa Kelas IX.6 di SMP Negeri 13 Pekanbaru

0 0 13

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 SUMBANG

0 0 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS GEGURITAN MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (BERPIKIR- BERPASANGAN-BERBAGI) PADA SISWA KELAS IX B SMP NEGERI 3 KLATEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - UNWIDHA Repository

0 0 24