Validitas Tes butir soal

80 dijelaskan bahwa materi yang diajarkan pada penelitian ini adalah volum benda putar. Jadi materi yang akan diujikan juga volum benda putar yang meliputi volum benda putar dari daerah bidang datar yang dibatasi oleh satu kurva yang diputar mengelilingi sunbu x atau mengeliling sumbu y, dan volum benda putar dari daerah bidang datar yang dibatasi dua kuva yang diputar mengelilingi sumbu x mupun sumbu y. Langkah berikutnya menyusun kisi-kisi tes uji coba yang tediri dari standar kompetensi, kompetensi dasar, materi, kompetensi yang diujikan, uraian materi, jumlah soal tiap uraian materi, indikator, ranah kognitif dan nomor soal. Soal dalam kisi-kisi digolongkan dalam ranah kognitif yaitu berkaitan dengan tujuan-tujuan pembelajaran yang berkaitan dengan kemampuan berpikir, mengetahui dan memecahkan masalah yang meliputi pengetahuan C1, pemahaman C2, penerapanC3, banyaknya soal pada tes uji coba ada 30 butir soal. Selengkapnya kisi-kisi dapat dilihat pada Lampiran 67. Kisi-kisi yang telah tersusun selanjutnya dibuat naskah soal tes uji coba, kunci jawaban dan kreteria penilaianpensekoran, naskah soal beserta kunci dapat dilihat pada Lampiran 68. Dan nilai hasil tes uji coba volum benda putar dapat dilihat pada Lampiran 69.

b. Validitas Tes butir soal

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat- tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen Arikunto, 81 2002:144. Untuk menguji validitas butir soal, digunakan korelasi point biserial r pbis dengan rumus r pbis = q p s M M t t p − Arikunto,2002: 52 dimana M p = Rata-rata testee yang menjawab M t = Rata-rata skor total untuk semua testee S t = Simpangan baku skor total setiap testee P = Prororsi testee yang dapat menjawab benar batir soal yang bersangkutan q = 1 - p Hasil perhitungan r pbis dikonsultasikan pada tabel kritis r product moment dengan signifikansi 5. Jika r pbis r kritis , maka butir soal tersebut valid. Untuk mengetahui soal yang valid atau tidak valid, maka hasil korelasi point biserial tiap batir soal dibandingkan dengan r tabel korelasi product moment dengan taraf signifikansi 5. Jika r pbis r tabel maka soal tersebut valid.. Berdasarkan uji validasi 30 butir soal tes uji coba, diperoleh 24 soal valid, dan 6 butir soal tidak valid. Selengkapnya hasil validasi butir soal dapat dilihat pada Tabel 24 Lampiran 70. c Reliabilitas Tes Reliabilitas tes adalah tingkat konsistensi dalam mengukur dua hal yang sama Setiadi, 1999. Koefisien reliabilitas soal peneliti menggunakan formula Spearman Brown dengan teknik 82 gasal genap karena banyaknya butir soal berjumlah genap 30 soal formula tersebut adalah: 1 Mencari kooefisien korelasi r product moment dengan rumus: r xy = ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − } }{ { 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N Arikunto,2002: 157 2 Mencari koefisien reliabilitas tes r tt r tt = xy xy r r + 1 2 dimana X = Jumlah butir benar item gasal Y = Jumlah butir benar item genap Koefisien r tt dikonsultasikan pada tabel kritis r product moment dengan signifikansi 5. Jika r tt r kritis maka perangkat soal tersebut dikatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat penelitian. Berdasarkan Hasil reliabilitas tes diperoleh r hitung = 0,74. Nilai ini dikonsultasikan dengan tabel r product momen r tabel dengan n = 41 dan taraf signifikan 5 diperoleh r tabel = 0,308. Setelah dibandingkan, ternyata r hitung 0,74 0,308, hal ini menunjukan bahwa soal tes uji coba reliabel. Selengkapnya hasil perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 71. d Daya Pembeda Daya Pembeda item adalah kemampuan suatu butir tes hasil belajar untuk dapat membedakan antara testee yang berkemampuan tinggi dengan testee yang berkemampuan rendah. 83 D = P A - P B Dimana D = indek daya pembeda P A = A A J B P B = B B J B P A = proporsi testee kelompok atas yang dapat menjawab dengan benar P B = proporsi testee kelompok bawah yang dapat menjawab dengan benar J A = Jumlah testee kelompok atas J B = Jumlah testee kelompok bawah B A = Jumlah testee kelompok atas yang menjawab dengan benar B B = Jumlah testee kelompok bawah yang menjawab dengan benar Tabel 3: Kriteria penentuan jenis daya beda Interval Kriteria 0,00 D ≤ 0,20 0,20 D ≤ 0,40 0,41 D ≤ 0,70 0,71 D ≤ 1,00 Jelek SedangCukup Baik Baik Sekali Arikunto,1989 Dari analisis butir soal tes uji coba diperoleh soal kategori jelek sekali ada 6 buah, soal kategori jelek ada 6 buah, soal kategori sedang ada 11, dan soal dengan kategori baik ada 7 buah. Dari data tersebut maka soal yang akan digunakan adalah soal dengan kategori sedang dan baik. Daftar hasil daya pembeda soal tes uji coba dapat dilihat pada Lampiran 73. 84 e Tingkat Kesukaran Butir item tes dinyatakan sebagai butir yang baik apabila memiliki tingkat kesukaran seimbang, artinya tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Proporsi tingkat kesukaran dirumuskan sebagai berikut: P = T B P = Proporsi tingkat kesukaran B = Jumlah testee yang menjawab benar T = Jumlah testee Kriteria tingkat kesukaran dapat dilihat pada Tabel 4. Indeks P Keterangan 0,00 – 0,30 0,31 – 0,70 0,71 – 1,00 Soal sukar Soal sedang Soal mudah Tabel 4: Tingkat Kesukaran Butir Soal Arikunto, 1989 Dari hasil analisis tingkat kesukaran butir soal tes uji coba maka diperoleh soal yang mudah ada 9 buah, 15 soal kategori sedang dan soal kategori sukar ada 6 butir soal. Hasil detailnya tingkat kesukaran tes uji coba dapat dilihat pada Lampiran 72. Jadi berdasarkan hasil analisis butir soal dengan mempertimbangkan validitas butir soal, reliabilitas soal, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal, maka dari 30 butir soal, 14 buah butir soal dibuang, 2 buah soal dikonsultasikan dan 14 soal digunakan. Dari 14 soal yang digunakan dan 2 soal yang dikonsultasikan diperoleh 85 15 butir soal sebagai soal hasil belajar. Butir- butir soal tersebut adalah soal no.: 4, 6, 8, 12, 13, 15, 16, 17, 20, 21, 22, 23, 24, 29, dan 30. Untuk mengetahui butir soal yang digunakan atau dibuang, dapat dilihat rekapitulasi analisis hasil tes uji coba instrumen hasil belajar volum benda putar pada Lampiran 74. Sedang untuk mengetahui naskah tes hasil belajar volum benda putar dapat dilihat Lampiran 77.

5. Rancangan Penelitian