18
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Pengertian Belajar dan Pembelajaran
Secara psikologis, belajar dapat didefinisikan suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh tingkah laku secara sadar dari
hasil interaksinya dengan lingkungan Slameto, 1991:2. Ratna 1996:21 mendifinisikan belajar sebagai perubahan perilaku yang diakibatkan oleh
pengalaman. Anderson 2000 menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan yang relatif menetap terjadi dalam tingkah laku potensial sebagai
hasil dari pengalaman. Dari definisi di atas terlihat bahwa belajar adalah suatu usaha untuk mendapatkan perubahan tingkah laku, perubahan yang menetap
sebagai hasil dari pengalaman. Dengan demikian, seseorang dikatakan belajar apabila di dalam dirinya disadari telah terjadi perubahan tingkah laku. Usaha
untuk mencapai perubahan tingkah laku merupakan proses belajar sedangkan perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar. Soedijarto mendefinisikan
hasil belajar sebagai tingkat penguasaan suatu pengetahuan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan
pendidikan yang ditetapkan. Gagne dan Briggsdalam Wahyudin, 2008 menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh seseorang
sesudah mengikuti proses belajar. Bloom 1979 membagi hasil belajar ke dalam tiga ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor.
19
Ranah kognitif berkaitan dengan tujuan pembelajaran yang meliputi kemampuan berpikir, mengetahui dan memecahkan masalah, secara rinci
mencakup kemampuan mengingat dan memecahkan masalah berdasarkan apa yang telah dipelajari siswa meliputi pengetahuan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sistesis dan evaluasi. Ranah afektif berkaitan dengan tujuan yang berhubungan dengan perasaan, emosi, nilai dan sikap yang menunjukkan
penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu. Ranah psikomotor berkaitan dengan keterampilan motorik, manipulasi bahan atau obyek. Pada penelitian
ini hasil belajar hanya dibatasi pada ranah kognitif yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa.
Menurut Ausubel, Suparno,1997:53, belajar bermakna adalah suatu proses belajar dimana informasi baru dihubungkan dengan sruktur pengertian
yang sudah dipunyai seseorang yang sedang belajar. Belajar bermakna terjadi bila pelajar mencoba menghubungkan fenomena baru ke dalam sruktur
pengetahuan mereka. Ini terjadi melalui belajar konsep, dan perubahan konsep yang telah ada, yang akan mengakibatkan pertumbuhan dan perubahan
struktur konsep yang telah dipunyai siswa. Teori belajar bermakna Ausubel menekankan pentingnya pelajar mengasosiasikan pengalaman, fenomena, dan
fakta-fakta baru ke dalam sistem pengertian yang telah dipunyai. Dengan demikian diharapkan dalam proses belajar itu siswa aktif.
Prinsip Piaget dalam pembelajaran diterapkan dalam program yang menekankan pembelajaran melalui penemuan dan pengalaman-pengalaman
nyata serta guru sebagai fasilisator yang mempersiapkan lingkungan dan
20
kemungkinan peserta didik dapat memperoleh berbagai pengalaman belajar. Pengertian pembelajaran oleh Surya 2004:7 mengatakan bahwa
pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil
dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
B. Pembelajaran Konstruktivisme 1.