Pengembangan Perangkat Pembelajaran Pembahasan Hasil Penelitian

133 merupakan model pembelajaran baru, 97 menyatakan model KSAL membantu siswa memahami konsep materi volum benda putar. Sedang persentase respon guru terhadap model KSAL 92,8 hal ini menunjukkan bahwa kategori model pembelajaran baik. Berdasarkan data validasi dan respon guru dan siswa disimpulkan bahwa model pembelajaran matematika volum benda putar berbasis teknologi dengan strategi konstruktivisme student active learning berbantuan CD interaktif adalah valid dan efektif. Setelah validasi, uji coba dan revisi maka langkah berikutnya adalah tahap implementasi yaitu menerapkan model pembelajaran KSAL ke kelas Eksperimen yaitu kelas XII IA-1.

2. Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Pengembangan model pembelajaran matematika volum benda putar berbasis teknologi, teknologi yang dimaksud adalah teknologi pembelajaran, teknologi pembelajaran merupakan usaha sistematik dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi keseluruhan proses belajar dan mengajar, sehingga pengembangan model pembelajaran melingkupi pengembangan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, Lembar Kerja Siswa LKS, Lembar Tugas Siswa LTS, dan media pembelajaran berupa CD interaktif. Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu pada model pengembangan dari Plomp 1977, yang tahapnya sama dengan pengembangan model pembelajaran yaitu terdiri dari lima tahap yaitu tahap investigasi awal, tahap perancangan, tahap reliasi, dan tahap 134 pengujian, evaluasi dan revisi serta tahap implementasi. Tahap investigasi dalam pengembangan perangkat pembelajaran adalah studi literatur yang berkaitan dengan perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dirancang meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, lembar kerja siswa LKS, lembar tugas siswa LTS dan media pembelajaran dengan materi volum benda putar. Tahap berikutnya adalah tahap realisasi yaitu merealisasikan hasil rancangan yaitu menyusun RPP, LKS, LTS dan CD media pembelajaran. Setelah terealisasi perangkat pembelajaran tahap berikutnya adalah memvalidasi perangkat pembelajaran yang sudah terbentuk. Hasil validasi dan saran digunakan untuk merevisi, sehingga dihasilkan perangkat pembelajaran yang valid dan efektif. Berdasarkan Tabel 11, Lampiran 50. tentang hasil validasi RPP volum benda putar yang dibatasi satu kurva, diperoleh rata-rata penilaian dari validator adalah 97 . Hal ini menunjukkan bahwa RPP volum benda putar yang dibatasi satu kurva dikategorikan sangat baik maka RPP dapat digunakan sebagai perangkat pembelajaran. Untuk RPP volum benda putar dibatasi dua kurva, hasil validasi dapat dilihat pada Tabel 12. Berdasarkan Tabel 12 rata-rata penilaian adalah 98. Hal ini menunjukkan bahwa RPP volum benda putar yang dibatasi dua kurva dikategorikan sangat baik dan dapat digunakan sebagai perangkat pembelajaran. Selanjutnya memvalidasi LKS. Berdasarkan Tabel 13 dan Tabel 14, hasil validasi diperoleh rata-rata hasil penilaian LKS volum benda putar yang dibatsi satu kurva sebesar 95. Sedang rata-rata hasil penilaian LKS volum benda putar yang 135 dibatasi dua kurva sebesar 94. Hal ini menunjukkan bahwa LKS volum benda putar yang dibatasi satu kurva maupun volum benda putar yang dibatasi dua kurva dikategorikan sangat baik dan LKS dapat digunakan sebagai perangkat pembelajaran. Untuk validasi LTS volum benda putar yang dibatasi satu kurva dapat dilihat pada Tabel 15 Lampiran 54 dan untuk LTS volum benda putar yang dibatasi dua kurva dapat dilihat pada Tabel 16. Berdasarkan Tabel 15 diperoleh rata-rata penilaian sebesar 90. Hal ini menunjukkan bahwa LTS volum benda putar dibatasi satu kurva dikategorikan baik. LTS dibatasi dua kurva diperoleh rata-rata penilaian 93. Hal ini menunjukkan bahwa LTS dibatasi dua kurva dikategorikan sangat baik dan dapat digunakan sebagai perangkat pembelajaran. Setelah perangkat divalidasi langkah berikutnya adalah diujicobakans. Uji coba perangkat pelaksanaannya bersamaan dengan uji coba model pembelajaran. Hasil respon siswa terhadap LKS dan LTS pada proses pembelajaran, terinci sebagai berikut: 97 siswa menyatakan senang menggunakan LKS, 79 menyatakan model LKS baru, dan 91 menyatakan LKS dapat membantu dalam pemahaman konsep. Melihat data tersebut maka LKS dapat dikategori baik dan digunakan sebagai perangkat pembelajaran. Sedang respon siswa terhadap LTS terinci sebagai berikut, 85 menyatakan senang, 82 menyatakan LTS baru dan prosentase siswa yang menyatakan bahwa LTS membantu dalam proses belajar sebesar 91. Dari data tersebut menunjukkan bahwa LTS dikategori baik dan dapat digunakan sebagai perangkat pembelajaran 136 volum benda putar. Hasil respon siswa secara detail dapat dilihat pada Lampiran 59 Tabel 19. Pengembangan perangkat pembelajaran yang lain adalah pengembangan alat pengukur keberhasilan berupa tes. Tes yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa kuis dan tes akhir yang terletak di CD interaktif, kuis berupa pilihan ganda dengan siswa mengklik satu pilihan jawaban yang benar dan komputer akan merespon jawaban tersebut dengan memberi animasi bola masuk dikeranjang jika benar dan bola tidak masuk keranjang jika jawaban salah. Tes akhir berupa tes pilihan ganda dan siswa harus menjawab semua soal yang tersedia. Setelah siswa menjawab semua pertanyaan maka komputer akan memberi skor penilaian apakah siswa tersebut sudah tuntas mempelajari volum benda putar atau tidak dengan ketuntasan dalam tes akhir adalah 65. Dengan mengetahui skor tersebut diharapkan siswa dapat mempelajari ulang volum benda putar tersebut apabila tidak mencapai ketuntasan. Tes pemahaman konsep adalah tes yang diberikan secara langsung oleh guru pada akhir pelajaran volum benda putar.

3. Pengembangan Media Pembelajaran Volum Benda Putar