Strategi Pembelajaran Strategi Konstruktivisme Student Active Learning KSAL

38 enaktif, ikonik dan simbolik. Tahap enaktif merupakan tahap pembelajaran sesuatu pengetahuan dimana pengetahuan itu dipelajari secara aktif, dengan menggunakan benda-benda kongret atau menggunakan situasi nyata. Tahap ikonik merupakan tahap pembelajaran suatu pengetahuan dimana pengetahuan itu diwujutkan dalam bentuk bayangan visual, gambar atau diagram yang menggambarkan kegiatan kongret. Tahap simbolik merupakan pembelajaran suatu pengetahuan dimana pengetahuan itu diwujutkan dalam bentuk simbol-simbol abstrak. Jadi pada pembelajaran volum benda putar, siswa diberikan contoh benda-benda putar pada situasi nyata yaitu benda benda putar di kehidupan sehari-hari, kemudian pembelajaran dilanjutkan dengan menggunakan gambar pada bidang datar, dilanjutkan dengan menunjukkan benda hasil putar suatu bidang datar yang diputar mengelilingi suatu garis tertentu. Setelah itu, pembelajaran menggunakan lambang, simbol atau rumus. Pembelajaran volum benda putar tersebut dituangkan dalam CD interaktif sehingga dalam pembuatan CD pembelajaran interaktif perlu memperhatikan kapan siswa ditunjukkan bentuk animasi volum benda putar dalam tiga dimensi dan kapan ditunjukkan bidang datarnya.

H. Strategi Konstruktivisme Student Active Learning KSAL

1. Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh pembelajaran dalam suatu sistem pembelajaran, yang berupa pedoman 39 umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan umum pembelajaran, yang dijabarkan dari pandangan falsafah dan atau teori belajar tertentu Miarso,2004:530. Menurut Sanjaya 2007 :126 Strategi Pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kemp dalam Sanjaya, 2007: 126 menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Jadi strategi pembelajaran adalah suatu perncanaan kegiatan pembelajaran yang dikukan guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Strategi pembelajaran sebagai suatu pendekatan menyeluruh oleh Romiszowski dalam Miarso, 2004: 530 dibedakan menjadi dua starategi dasar, yaitu ekspositori penjelasan dan diskoveri penemuan. Strategi ekspositori didasarkan pada teori pemrosesan informasi. Strategi diskoveri didasarkan pada teori pemrosesan pengalaman atau disebut teori belajar berdasarkan pengalaman experiential learning. Lebih lanjut Miarso mengatakan pada garis besarnya proses belajar menurut teori berdasarkan pengalaman berlangsung sebagai berikut. a. Pembelajar bertindak dalam suatu peristiwa khusus. b. Timbul pemahaman pada diri pembelajar atau atas peristiwa khusus itu c. Pembelajar menggeneralisasikan peristiwa khusus itu menjadi suatu prinsip umum. 40 d. Terbentuknya tindakan pembelajar yang sesuai dengan prinsip itu dalam situasi atau peristiwa baru. Penerapan strategi diskoveri berlangsung dengan langkah-langkah. a. Diberikan kesempatan kepada pembelajar untuk berbuat atau mengamati akibat suatu tindakan. b. Diberikan tes pemahaman tentang adanya hubungan sebab-akibat serta diberikan kesempatan ulang untuk berbuat jika dipandang perlu. c. Diusahakan terbentuknya prinsip umum dengan latihan pendalaman dan pengamatan tindakan lebih banyak. d. Diberikan kesempatan untuk penerapan informasi yang baru dipelajari dalam situasi yang sebenarnya. Unsur-unsur yang terdapat dalam rumusan strategi pembelajaran adalah: 1 Tujuan umum pembelajaran, 2 metode, 3 Pengorganisasian kegiatan belajar-mengajar, 4 tahapan dalam melaksanakan proses pembelajaran, 5 Urutan belajar, 6 penilaian, 7 pengelolaan kegiatan belajar, 8 tempat belajar dan 9 waktu: jumlah jam. Unsur-unsur tesebut di atas terangkum dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP.

2. Strategi Pembelajaran Konstruktivisme Student Active Learning