Rendahnya prestasi belajar matematika selama ini yang ditunjukkan Pembelajaran konvensional yang dilaksanakan selama ini masih belum Didalam proses belajar sudah terbentuk adanya keaktifan siswa. Keaktifan

8 berbicara dan 80 berbicara dan melakukan. Hal ini menunjukkan bahwa penanaman konsep akan mudah diterima bagi siswa apabila didalam proses belajar melibatkan siswa secara optimal dengan siswa aktif melakukan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran matematika volum benda putar dengan strategi konstruktivisme yang menekankan keaktifan siswa dalam proses belajar dibantu dengan media pembelajaran berupa CD interaktif, disajikan animasi, gambar grafis, teks dan suara akan membangkitkan motivasi siswa dalam mempelajari konsep volum benda putar. Pembelajaran volum benda putar dengan bantuan CD interaktif, memungkinkan siswa dapat mengetahui keberhasilan hasil belajarnya dengan mengerjakan tes akhir yang tersedia pada CD pembelajaran serta siswa dapat memutar kembali penjelasan konsep volum benda putar yang belum jelas dan belum dipahaminya. Untuk itu peneliti mencoba mengembangkan model pembelajaran matematika volum benda putar berbasis teknologi dengan strategi konstruktivisme student active learning berbantuan CD interktif kelas XII.

B. Identifikasi Masalah

Dari beberapa permasalahan pada latar belakang dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut.

1. Rendahnya prestasi belajar matematika selama ini yang ditunjukkan

dengan nilai UAN atau NEM disebabkan oleh proses pembelajaran belum efektif. Pusat pembelajaran masih terletak pada guru. Guru masih 9 mendominasi proses pembelajaran, keterlibatan siswa belum maksimal, siswa bersikap pasif sehingga pengetahuan yang dimiliki siswa masih rendah.

2. Pembelajaran konvensional yang dilaksanakan selama ini masih belum

banyak membantu siswa memahami konsep yang dipelajarinya. Pembelajaran konvensional yang dimaksud adalah pembelajaran yang menekankan proses deduksi, tidak dilandasi oleh paham konstruktivisme, titik tolak pembelajaran tidak dimulai dari pengetahuan awal yang dimiliki siswa prior knowledge dan pusat pembelajaran pada guru. Cara penyampaian pelajaran dari seorang guru kepada siswa di dalam kelas, pada tahap pendahuluan guru menyampaikan pokok-pokok materi yang akan dibahas dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, Pada tahap penanaman konsep volum benda putar, guru menyampaikan dengan ceramah dan menggambarkan benda hasil putar pada bidang datar papan tulis sehingga siswa kesulitan dalam mengabtraksikan benda putar yang terjadi ke bentuk nyata dan pada tahap penutup guru melaksanakan evaluasi berupa tes.. Guru tidak menggunakan dunia nyata sebagai konteks bagi siswa untuk belajar berpikir kritis dalam memperoleh konsep. Akibatnya siswa kesulitan dalam memahami konsep volum benda putar dan kesulitan mengkonstruksi pengetahuan berdasarkan pengetahuan yang dimiliknya.

3. Didalam proses belajar sudah terbentuk adanya keaktifan siswa. Keaktifan

dalam pembelajaran lebih banyak berupa keaktifan mental meskipun 10 dalam beberapa hal ada juga yang diwujudkan dengan keaktifan fisik. Bagaimana cara agar keaktifan dan partisipasi siswa dalam proses belajar seoptimal mungkin, sehingga mampu mengubah tingkah laku siswa secara lebih efektif dan efisien.

4. Perkembangan ICT yang sangat pesat, membantu manusia di segala aspek