Pengembangan Model Pembelajaran Volum Benda putar dengan

130 Hipotesis Ho : μ 65 Belum mencapai ketuntasan belajar Ha : μ ≥ 65 Telah mencapai ketuntasan belajar Dasar pengambilan keputusan, dengan perhitungan SPSS pada tabel One Sample Test kolom nilai Signifikasi 0,05, maka Ho ditolak dan menerima Ha. Berdasarkan nilai Hasil belajar dihitung dengan SPSS 11 diperoleh data Output sebagai berikut. One-Sample Test 2,079 39 ,044 5,0850 ,1380 10,0320 Hasil belajar Postes XII IA t df Sig. 2-tailed Mean Difference Lower Upper 95 Confidence Interval of the Difference Test Value = 65 Berdasarkan tabel One Sample test kolom signifikansi diperoleh nilai sig = 0,044 0,05 maka Ho ditolak berarti ketuntasan belajar 65 sudah tercapai.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pengembangan Model Pembelajaran Volum Benda putar dengan

Strategi Konstruktivisme Student Active Learning Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana mengembangkan model pembelajaran matematika volum benda putar berbasis teknologi dengan strategi konstruktivisme student active learning berbantuan CD interaktif, valid, dan efektif? Pengembangan model 131 pembelajaran KSAL mengacu pada model pengembangan dari Plomp 1977, yang terdiri lima tahap yaitu tahap investigasi awal, tahap perancangan, tahap realisasi, dan tahap pengujian, evaluasi dan revisi serta tahap implementasi. Pada tahap investigasi awal dilakukan studi literatur tentang teori yang berkaitan dengan model pembelajaran KSAL yang meliputi teori pembelajaran, teori konstruktivisme, prinsip pembelajaran siswa aktif, dan teori pengembangan model pembelajaran. Dengan mengkaji teori tersebut akan mendapat landasan teori yang kuat dalam merancang model pembelajaran. Tahap kedua merancang model pembelajaran KSAL. Pada tahap perancangan ini peneliti mengacu pada Joyce and Weil dalam Winataputra, 2005 yang menyatakan bahwa setiap model memiliki unsur-unsur: sintakmatik, sistem sosial, prinsip reaksi, sistem pendukung dan dampak instruksional dan pengiring. Sintakmatik merupakan tahap-tahap pelaksanaan pembelajaran, tahap ini tercermin pada RPP, memuat strategi KSAL yang merupakan modifikasi model TTW dan model CLD yang terdiri dari bridge, grouping, think, talk, write, reflektion dan evaluasi. Model KSAL berorientasi kepada kepentingan siswa, dengan penekanan keaktifan siswa dan menempatkan guru sebagai fasilator. Penerapan konsep dasar konstruktivisme scaffolding pada pembelajaran volum benda putar yaitu memberi bantuan yang berangsur- angsur berkuarang kepada siswa yang mengalami kesulitan, akan menumbuhkan kepercayaan siswa meningkat dan penerapan kansep dasar konstruktivisme yang lain yaitu kooperatif membantu siswa berinteraksi 132 dengan teman dalam menyelesaikan masalah. Model pembelajaran KSAL menggunakan sarana pendukung perangkat keras berupa komputer dan perangkat lunak berupa CD interaktif volum benda putar, oleh karena itu pembelajaran KSAL diadakan di laboratorium komputer. Dampak instruksional yang didapat pada pembelajaran ini sesuai dengan tujuan pembelajaran yaitu siswa dapat merumuskan volum benda putar yang dibatasi oleh satu kurva atau dua kurva yang diputar mengelilingi garis tertentu. Dan dampak pengiring siswa dapat menggambar volum benda putar serta memperoleh dampak pengiring lain berupa keaktifan siswa, dan kemandirian siswa serta berfikir kritis serta motivasi siswa dalam memahami konsep volum benda putar. Tahap ketiga merealisasikan rancangan model pembelajaran yang dibuat. Tahap ke empat adalah tahap pengujian evaluasi dan revisi. Hasil realisasi model pembelajaran KSAL dievaluasi dengan divalidasi oleh validator, hasil validasi digunakan untuk merevisi penyempurnaan model pembelajaran KSAL. Rata-rata hasil validasi sebesar 94, ini menunjukkan kategori model pembelajaran KSAL sangat baik dengan beberapa masukan. Langkah berikutnya adalah pengujian model pembelajaran KSAL berupa ujicoba kesituasi nyata, kepada siswa dengan guru sebagai pengamat. Ujicoba dilaksanakan pada kelas XII IA-2 dengan jumlah peserta 34 siswa dan 2 guru. Setelah uji coba siswa dan guru memberi respon tangapan hasil pembelajaran dengan mengisi angket. Hasil respon siswa menunjukkan bahwa 94 siswa menyatakan senang dengan model KSAL, 76 menyatakan model KSAL 133 merupakan model pembelajaran baru, 97 menyatakan model KSAL membantu siswa memahami konsep materi volum benda putar. Sedang persentase respon guru terhadap model KSAL 92,8 hal ini menunjukkan bahwa kategori model pembelajaran baik. Berdasarkan data validasi dan respon guru dan siswa disimpulkan bahwa model pembelajaran matematika volum benda putar berbasis teknologi dengan strategi konstruktivisme student active learning berbantuan CD interaktif adalah valid dan efektif. Setelah validasi, uji coba dan revisi maka langkah berikutnya adalah tahap implementasi yaitu menerapkan model pembelajaran KSAL ke kelas Eksperimen yaitu kelas XII IA-1.

2. Pengembangan Perangkat Pembelajaran