Analisis Laju Degradasi dan Depresiasi Sumberdaya Ikan Pengelolaan Sumberdaya Secara Optimal

52 Tabel 3.2 Definisi skala analytical hierarchy process Skala Definisi 1 3 5 7 9 2,4,6,8 Kebalikan Kedua kriteria sama pentingnya Kriteria yang satu sedikit lebih penting daripada yang lainnya Kriteria yang satu sangat penting daripada yang lainnya Kriteria yang satu jelas lebih penting daripada yang lainnya Keriteria yang satu mutlak lebih penting daripada yang lainnya Nilai-nilai antara di antara dua pertimbangan yang berdekatan Jika perbandingan penilaian dibalik urutannya Sumber: Saaty 1999 Apabila bobot numerik memiliki consistency ratio CR0,1 maka dapat disimpulkan bahwa bobot tersebut dapat digunakan untuk analisis prioritas seperti dalam Tabel 3.3 Tabel 3.3 Cara perhitungan analytical hierarchy process Matrik Pendapat VE VPbobot a 11 a 12 …. a 1j . . . a i1 a i2 …. a ij ∑VE i Sumber: Saaty 1999 Vektor Eigen VE = n n ij a ∏ 3.42 Vektor Prioritas VP = ∑ i i VE VE 3.43 Dimana: a ij = nilai numerik dari pendapat individu i, j = 1,2,3 ….n banyaknya kriteria Karena responden yang digunakan lebih dari satu, maka dapat dicari nilai rata-rata geometrik dengan persamaan sebagai berikut: 53 n i n G x X π = 3.44 Dimana: G X : rata-rata geometrik n : jumlah responden X i : penilaian oleh responden ke-i Untuk mempermudah dalam aplikasi pengambilan data AHP, maka seluruh struktur dimensi dan atribut yang digunakan dalam penelitian ini, didesain dalam bentuk prinsip kerja logika dengan bantuan Microsoft Excell. Sehingga sangat mempermudah dalam penentuan skala prioritas dari variabel yang dibandingkan oleh expert dan secara otomatis dapat dinilai apakah skor yang diberikan konsisten atau tidak. Manakala konsisten maka dapat melanjutkan ke variabel atau level berikutnya, tetapi apabila terjadi sebaliknya maka expert diminta untuk mengulang atau mempertimbangkan atas penilaian yang diberikannya.

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4.1. Letak Geografis

Kabupaten Banyuwangi terletak antara koordinat 7 o 43’-8 o 46’ lintang selatan LS dan 113 o 53’-114 o 38’ bujur timur BT dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : a. Sebelah utara : Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Bondowoso, b. Sebelah timur : Selat Bali, c. Sebelah selatan : Samudera Indonesia, d. Sebelah barat : Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso. Kecamatan Muncar terletak di Selat Bali pada posisi 08.10-08.50 LS dan 114.15-115.15 BT yang mempunyai teluk yang bernama Teluk Pangpang.

4.2 Luas Wilayah

Kabupaten Banyuwangi yang memiliki luas wilayah sekitar 5.782,50 km 2 , sebagian besar masih merupakan kawasan hutan. Dimana kawasan hutan ini diperkirakan dengan luas mencapai 223.149 hektar atau 38,59 persen, persawahan sekitar 66.983 hektar atau 11,58 persen, perkebunan dengan luas sekitar 45.311 hektar atau 7,84 persen, dimanfaatkan sebagai pemukiman dengan luas sekitar 125.241 hektar atau 21,66 persen. Sedangkan sisanya telah dipergunakan untuk berbagai manfaat seperti fasilitas umum, jalan, dan ladang BPS Kabupaten Banyuwangi 2004. Selain penggunaan luas daerah yang demikian itu, Kabupaten Banyuwangi memiliki panjang garis pantai sekitar 175,8 km serta jumlah pulau ada 10 buah. Seluruhnya telah memberikan manfaat besar bagi perkembangan penduduk di Kabupaten Banyuwangi. 55 Kecamatan Muncar yang merupakan wilayah pesisir pantai yang menjadi pusat aktivitas pemanfaatan sumberdaya perikanan di Kabupaten Banyuwangi. Kegiatan perikanan berkonsentrasi di 3 desa yakni Desa Kedungrejo, Tembokrejo, dan Kedungringin. Ketiga desa pantai tersebut menjadi pusat kegiatan nelayan dan industri pengolahan ikan.

4.3 Topografi dan Jenis Tanah

Kabupaten Banyuwangi terletak pada ketinggian 0-1000 meter di atas permukaan laut, yang merupakan dataran rendah, sedikit miring ke arah barat laut ke tenggara. Dataran tinggi terletak di bagian barat dan utara dimana terdapat gunung-gunung yang berbatasan dengan Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Situbondo, dan Kabupaten Jember. Di bagian timur dan selatan ±75 persen merupakan dataran rendah persawahan. Daerah datar tersebut banyak dialiri sungai-sungai yang bermanfaat mengaliri hamparan sawah yang luas. Topografi Kecamatan Muncar adalah dataran rendah 2-37 m dpl, dengan sektor pertanian yang dominan adalah padi sawah. Sektor unggulan sebagai penggerak perekonomian wilayah Muncar adalah penangkapan ikan dan industri pengolahan

4.4 Iklim

Kabupaten Banyuwangi memiliki iklim tropis dengan suhu rata-rata 25- 30 o C, curah hujan tinggi antara bulan November sampai dengan April. Sepanjang tahun 2004 rata-rata kelembaban udara mendekati 80 persen Setiap tahun dijumpai periode bulan basah dan bulan kering. Bulan basah terjadi ada bulan Januari dan Maret dengan cerah hujan lebih 180 mm, sedangkan bulan kering terjadi pada bulan Agustus, September dan April dimana hari hujan terdapat antara 0-5 hari per bulan. Secara lebih detail disajikan dalam Tabel 4.1