Analisis Degradasi Estimasi Discount Rate

116 Loop ekspansi yang menunjukkan ke arah peningkatan produksi menuju titik keseimbangan kemudian melampuhi dan menjauhinya. Loop konstraksi yang menunjukkan arah produksi yang kembali ke titik keseimbangan setelah produksi menjauhinya.

5.5.5 Analisis Degradasi

Perhitungan koefisien degradasi sumberdaya ikan di perairan Selat Bali sangat penting sebagai konsekuensi dari ekstraksi sumberdaya. Hasil analisis potensi lestari sumberdaya perikanan menunjukkan pemanfaatan sumberdaya perikanan yang tidak saja meningkatkan produksi tetapi juga menimbulkan degradasi sumberdaya tersebut. Dalam menghitung koefisien degradasi sumberdaya perikanan dapat dilakukan dengan menggunakan data produksi lestari KDL dan rataan geometrik KDG lihat Lampiran 12. Pola kurva yang dibentuk dengan dua metode ini hampir sama, namun metode KDL lebih besar dibandingkan KDG. Hal ini membuktikan bahwa dengan menggunakan acuan produksi lestari ternyata tingkat degradasi sumberdaya akibat eksploitasi produksi aktual nampak lebih nyata lihat Gambar 5.24. 0,00 0,05 0,10 0,15 0,20 0,25 0,30 0,35 0,40 0,45 0,50 19 85 19 86 19 87 19 88 19 89 19 90 19 91 19 92 19 93 19 94 19 95 19 96 19 97 19 98 19 99 20 00 20 01 20 02 20 03 20 04 Koefisien Degradasi Lestari Koefisien Degradasi Rataan Gambar 5.24 Perbandingan koefisien degradasi lestari dan koefisien degradasi rataan 117 Pada saat produksi aktual meningkat maka tingkat degradasi meningkat juga, demikian pula sebaliknya. Kenaikan effort juga memacu meningkatnya laju degradasi, maka semakin jelas bahwa besarnya effort dengan harapan tingkat produksi aktual meningkat ternyata akan lebih memacu laju degradasi sumberdaya lihat Gambar 5.25 dan 5.26 Keeratan hubungan antara Y-aktual dengan koefisien degradasi lestari sebesar 0.8. Hal ini berarti antar kedua variabel tersebut ada hubungan yang kuat dimana ada kecenderungan makin besar Y-aktual maka makin besar nilai koefisien degradasi sumberdaya perikanan, berarti makin banyak sumberdaya yang terkurasdieksploitasi. 10000 20000 30000 40000 50000 60000 70000 80000 90000 19 85 19 86 19 87 19 88 19 89 19 90 19 91 19 92 19 93 19 94 19 95 19 96 19 97 19 98 19 99 20 00 20 01 20 02 20 03 20 04 Tahun Y -A kt u a l ton 0,00 0,05 0,10 0,15 0,20 0,25 0,30 0,35 0,40 0,45 0,50 Ko e fi si e n De g ra d a si Y-akt Koefisien Degradasi Lestari Gambar 5.25 Perbandingan koefisien degradasi lestari dengan produksi aktual 118 Namun keeratan hubungan antara effort dengan koefisien degradasi cukup lemah yakni 0,38. Hal ini nampak bahwa naik turunnya trip tidak berhubungan nyata dengan tingkat degradasi karena pada kenyataanya pada saat effort meningkat tidak mutlak diikuti meningkatnya hasil tangkapan. Apabila kenaikan effort yang tidak diikuti kenaikan Y-aktual secara proporsional, maka ada kecenderungan tingkat efisien teknis usaha penangkapan tersebut semakin kecil. Sehingga perlu ada prediksi dan regulasi secara formal dan informal dalam pengaturan jumlah trip yang optimal.

5.5.6 Depresiasi sumberdaya perikanan