Penyusunan Strategi Pembangunan Perikanan dengan metode Analytical Hierarchy Process AHP

51 q r E MSY 2 = 3.39 qK h x MSY = 3.40 MSY MSY MSY E c h p − = π 3.41

3.4.3 Penyusunan Strategi Pembangunan Perikanan dengan metode Analytical Hierarchy Process AHP

AHP merupakan metode yang dapat dipakai dalam pengambilan keputusan untuk memahami kondisi suatu sistem dan membantu melakukan prediksi dan pengambilan keputusan. Metode ini juga digunakan dalam memodelkan problema-problema dan pendapat-pendapat, dimana permasalahan telah benar- benar dinyatakan secara jelas, dievaluasi, diperbincangkan dan diprioritaskan untuk dikaji Saaty 1999. Penilaian dalam AHP dilakukan dengan teknik komparasi berpasangan pairwise comparison terhadap kriteria-kriteria yang digunakan. Penilaian dilakukan oleh beberapa orang yang dianggap memahami masalah yang ditanyakan atau yang terlibat langsung. Penilaian dilakukan dengan memberikan bobot numerik dan membandingkan antara satu kriteria dengan kriteria lainnya. Bobot numerik tersebut menggunakan skala banding secara berpasangan antar kriteria yang dibandingkan. Tabel 3.2 menyajikan skala bobot numerik yang digunakan untuk mempertimbangan tingkat kepentingan dari kriteria yang dikomparasi. 52 Tabel 3.2 Definisi skala analytical hierarchy process Skala Definisi 1 3 5 7 9 2,4,6,8 Kebalikan Kedua kriteria sama pentingnya Kriteria yang satu sedikit lebih penting daripada yang lainnya Kriteria yang satu sangat penting daripada yang lainnya Kriteria yang satu jelas lebih penting daripada yang lainnya Keriteria yang satu mutlak lebih penting daripada yang lainnya Nilai-nilai antara di antara dua pertimbangan yang berdekatan Jika perbandingan penilaian dibalik urutannya Sumber: Saaty 1999 Apabila bobot numerik memiliki consistency ratio CR0,1 maka dapat disimpulkan bahwa bobot tersebut dapat digunakan untuk analisis prioritas seperti dalam Tabel 3.3 Tabel 3.3 Cara perhitungan analytical hierarchy process Matrik Pendapat VE VPbobot a 11 a 12 …. a 1j . . . a i1 a i2 …. a ij ∑VE i Sumber: Saaty 1999 Vektor Eigen VE = n n ij a ∏ 3.42 Vektor Prioritas VP = ∑ i i VE VE 3.43 Dimana: a ij = nilai numerik dari pendapat individu i, j = 1,2,3 ….n banyaknya kriteria Karena responden yang digunakan lebih dari satu, maka dapat dicari nilai rata-rata geometrik dengan persamaan sebagai berikut: 53 n i n G x X π = 3.44 Dimana: G X : rata-rata geometrik n : jumlah responden X i : penilaian oleh responden ke-i Untuk mempermudah dalam aplikasi pengambilan data AHP, maka seluruh struktur dimensi dan atribut yang digunakan dalam penelitian ini, didesain dalam bentuk prinsip kerja logika dengan bantuan Microsoft Excell. Sehingga sangat mempermudah dalam penentuan skala prioritas dari variabel yang dibandingkan oleh expert dan secara otomatis dapat dinilai apakah skor yang diberikan konsisten atau tidak. Manakala konsisten maka dapat melanjutkan ke variabel atau level berikutnya, tetapi apabila terjadi sebaliknya maka expert diminta untuk mengulang atau mempertimbangkan atas penilaian yang diberikannya.

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4.1. Letak Geografis

Kabupaten Banyuwangi terletak antara koordinat 7 o 43’-8 o 46’ lintang selatan LS dan 113 o 53’-114 o 38’ bujur timur BT dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : a. Sebelah utara : Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Bondowoso, b. Sebelah timur : Selat Bali, c. Sebelah selatan : Samudera Indonesia, d. Sebelah barat : Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso. Kecamatan Muncar terletak di Selat Bali pada posisi 08.10-08.50 LS dan 114.15-115.15 BT yang mempunyai teluk yang bernama Teluk Pangpang.

4.2 Luas Wilayah

Kabupaten Banyuwangi yang memiliki luas wilayah sekitar 5.782,50 km 2 , sebagian besar masih merupakan kawasan hutan. Dimana kawasan hutan ini diperkirakan dengan luas mencapai 223.149 hektar atau 38,59 persen, persawahan sekitar 66.983 hektar atau 11,58 persen, perkebunan dengan luas sekitar 45.311 hektar atau 7,84 persen, dimanfaatkan sebagai pemukiman dengan luas sekitar 125.241 hektar atau 21,66 persen. Sedangkan sisanya telah dipergunakan untuk berbagai manfaat seperti fasilitas umum, jalan, dan ladang BPS Kabupaten Banyuwangi 2004. Selain penggunaan luas daerah yang demikian itu, Kabupaten Banyuwangi memiliki panjang garis pantai sekitar 175,8 km serta jumlah pulau ada 10 buah. Seluruhnya telah memberikan manfaat besar bagi perkembangan penduduk di Kabupaten Banyuwangi.