39
B. Multi Criteria Analysis MCA
Menurut Mendoza dan Prabhu 2002, bahwa MCA adalah pendekatan umum yang dapat digunakan untuk menganalisis permasalahan yang kompleks
yang disertai mutiple criteria, dan juga memiliki keunggulan ketika diaplikasikan pada sistem perikanan yang kompleks dan stokastik. Sedikitnya ada tiga
keuntungan dalam menilai sustainability perikanan. Pertama, metode ini dapat menggabungkan sejumlah data kuantitatif atau kualitatif yang dinyatakan dalam
pendapat stakeholder. Perikanan merupakan suatu sistem yang kompleks dan stokastik dan terbatasnya informasi dan pemahaman kondisi nyata. Dalam kasus
ini, informasi kualitatif dari stakeholder yang dikelompok dalam expert group, yang memiliki keunggulan yang lebih dalam pengetahuan lapang untuk menilai
indikator sustainability sistem perikanan. Kedua, pendekatan MCA dapat juga disusun struktur yang baik untuk mengkolaborasi antara perencanaan dan
pengambilan keputusan pengelolaan lingkungan. Ketiga, metodologi MCA merupakan metode yang sederhana, intuitif, dan transparan.
Dalam studi ini, pendekatan MCA digunakan untuk: a menghasilkan sejumlah indikator sustainability perikanan yang berbasis pendekatan beberapa
referensi, dan b untuk menilai dan mengevaluasi terminologi indikator sesuai dengan tingkat kepentingannya dan kondisi yang dinginkan di masa yang akan
datang. Untuk bagian pertama indikator-indikator sustainability menggunakan data komponen dan atribut yang digunakan dalam analisis Rapfish sebelumnya.
Dalam bagian kedua analisis MCA, dengan melakukan penilaian tingkat kepentingan masing-masing atribut dengan menggunakan skala Saaty Saaty
1999; Vreeker, Nijkamp, dan Welle 2002 diacu dalam Adrianto et al. 2005 yang lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Berdasarkan ranking tersebut, maka dapat ditentukan bobot relatif relative weight yang memodifikasi dari Mendoza dan Macoun 2000 diacu dalam
Adrianto et al. 2005. Kemudian dilakukan penilaian terhadap masing-masing atribut dengan acuan nilai sebagai berikut: nilai 1 berarti dalam kondisi sangat
lemah; nilai-2 berarti kondisi kurang; nilai 3 berarti dapat diterima, atau diatas garis normal dalam suatu wilayah; nilai 4 berarti kondisi baik; nilai 5 berarti
40 dalam kondisi yang sempurnasangat baik. Selanjutnya, nilai sustainability
indicator criteria SIC dapat dihitung dengan dengan menggunakan formula:
∑
=
j j
j
W S
SIC
3.6 dimana :
SIC
j
: indek
sustainability dari atribut ke-j S
j
: skor indikator atribut ke-j W
j
: bobot relatif atribut ke-j
C. Analisis Keterkaitan Indikator Analysis of Indicator Linkages