Proses Hierarki Analitik Analytical Hierarchy Process

19 melakukan resolusi konflik, mediasi atau musyawarah dalam menangani masalah tersebut. Upaya proaktif adalah upaya penanganan konflik pengelolaan sumberdaya kelautan secara aktif dan dilakukan untuk mengantisipasi atau mengurangi potensi-potensi konflik pada masa yang akan datang. Penanganan seperti ini dilakukan melalui penataan kembali kelembagaan Pemerintah Daerah, baik dalam bentuk konsep perencanaan, peraturan perundang-undangan, sumberdaya manusia, sistem administrasi pembangunan yang mengacu pada rencana pengelolaan sumberdaya kelautan secara terpadu. Upaya ini dilakukan dengan menyusun rencana strategis RENSTRA pengelolaan sumberdaya kelautan terpadu dari setiap daerah propinsi, kabupatenkota, dengan cara menyusun zonasi kawasan pesisir dan laut untuk memfokuskan sektor-sektor tertentu dalam suatu zona, menyusun rencana pengelolaan management plan untuk suatu kawasan tertentu atau sumberdaya tertentu. Manfaat langsung dari otonomi daerah dalam pengelolaan sumberdaya pesisir adalah Pemerintah Daerah memiliki sumber pendapatan dan pendanaan yang berasal dari a sharing Pemerintah Pusat dan Daerah dalam pemanfaatan sumberdaya kelautan di wilayah pesisir, b biaya-biaya dari proses perijinan dan usaha, pajak pendapatan dan pajak lainnya, retribusi daerah, dan c pendapatan tidak langsung akibat pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian pembangunan kawasan pantai desa-desa, pelabuhan, kawasan industri dan lain-lain dapat dibiayai oleh Pemerintah Daerah.

2.4 Proses Hierarki Analitik Analytical Hierarchy Process

Analytical Hierarchy Process AHP yaitu suatu pendekatan yang digunakan analisis kebijakan atau analisis jenjang keputusan yang bertujuan untuk memilihmenentukan prioritas kegiatan pada kawasan konflik penggunaan lahan dalam pemanfaatan ruang wilayah pesisir yang optimal Saaty 1999. Menurut Permadi 1992 bahwa AHP merupakan: a. Desain untuk menangkap secara rasional persepsi orang yang berhubungan sangat erat dengan suatu permasalahan tertentu, melalui suatu prosedur yang didesain untuk sampai pada suatu skala preferensi di antara berbagai set alternatif. 20 b. Pendekatan analisis yang bertujuan membuat suatu model permasalahan yang tidak terstruktur, dan biasanya diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah secara terukur kuantitatif. c. Biasanya digunakan untuk pengambilan keputusan untuk banyak kriteria, perencanaan, alokasi sumberdaya, dan penentuan prioritas dari strategi- strategi yang dimiliki pelaku dalam suatu konflik. d. Analisis yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan dengan pendekatan sistem, dimana pengambilan keputusan memahami suatu kondisi sistem dan membantu melakukan prediksi dalam mengambil keputusan. Saaty 1999 menyarankan sedapat mungkin menghindari adanya penyederhanaan seperti dengan membuat asumsi-asumsi, dengan tujuan dapat diperoleh model-model yang kuantitatif. Untuk memecahkan konflik yang terjadi dan solusi yang diinginkan, maka perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan dalam pengambilan suatu kebijakan yaitu aspek tujuan utama, sub tujuan, kriteria, dan alternatif. AHP dapat merinci permasalahan ke dalam komponennya yang selanjutnya diatur dalam bentuk hierarki, dimana hierarki paling atas diturunkan ke dalam beberapa elemen set lainnya, sehingga terdapat elemen yang spesifik yang dapat dikendalikan dicapai dalam situasi konflik. Menurut Saaty 1999, bahwa AHP memiliki banyak keunggulan dalam menjelaskan proses pengambilan keputusan, karena dapat digambarkan secara grafis, sehingga mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan. Dengan AHP, proses keputusan kompleks dapat diuraikan menjadi keputusan-keputusan yang lebih kecil yang dapat ditangani dengan mudah. Selain itu, AHP juga menguji konsistensi penilaian, bila terjadi penyimpangan yang terlalu jauh dari nilai konsistensi sempurna, maka hal ini menunjukkan bahwa penilaian perlu diperbaiki, atau hierarki harus distruktur ulang. Analisis AHP dapat mendesain strategi pembangunan pembangunan yang disusun dalam berbagai skenario-skenario. Strategi merupakan suatu rencana keseluruhan dalam memanfaatkan sumberdaya untuk memperoleh kedudukan 21 yang menguntungkan Grant 1997. Keputusan strategi secara umum memiliki tiga karakteristik umum yaitu : a. Strategi merupakan hal yang penting. b. Strategi meliputi komitmen yang penting dari sumberdaya. c. Strategi tidak mudah diubah. Grant 1997 juga menyatakan bahwa strategi yang berhasil biasanya memiliki empat unsur utama yakni : a. Strategi tersebut ditujukan untuk mencapai tujuan yang jelas dan dalam jangka waktu yang panjang. b. Strategi didasarkan pada pemahaman yang mendalam terhadap lingkungan eksternal. c. Strategi didasarkan pada pemahaman yang mendalam mengenai kemampuan internal organisasi maupun individu. d. Strategi dilaksanakan dengan resolusi, koordinasi, serta pemanfaatan yang efektif terhadap kemampuan dan komitmen dari semua anggota organisasi.

2.5 Keadaan Umum Perairan Selat Bali