menentukan efektifitas belajar dalam pelatihan. Sifat-sifat tersebut antara lain : bakat; kematangan mental; kematangan fisik; sikap mental; kesehatan; umur dan
kelamin. Berdasarkan uraian tersebut, karakteristik lulusan Pelatihan Penggunaan Mesin Jahit High Speed yang diduga berpengaruh terhadap dampak pelatihan
adalah umur, pendidikan, pekerjaan atau pengalaman bekerja yang dilihat sebagai latar belakang pekerjaan, motivasi, dan ditambahkan juga status pernikahan.
Lebih lanjut Tracey 1977 menjelaskan tentang Following Up Graduates yang digunakan untuk melihat apakah peserta pelatihan dari suatu sistem
pelatihan menunjukkan kewajiban dan tugas pekerjaan mereka dengan profisiensi yang dapat diterima. Follow Up sangat penting bagi peserta pelatihan, instruktur
atau pelatih, perancang sistem, manager pelatihan, dan manajemen lini. Untuk mengumpulkan data Follow Up dapat dilakukan dengan tiga cara. Cara pertama
adalah dengan On-site Follow Up yang dilakukan mengobservasi dan mewawancarai lulusan pelatihan, supervisor dan pihak manajemen. Cara kedua
adalah dengan meminta laporan dari supervisor operasional. Cara ketiga dilakukan dengan survei melalui kuesioner.
2.4 Perubahan Perilaku
Menurut kajian psikologi dalam perspektif perilaku behavioral perspective
, Para behaviorist memasukkan perilaku ke dalam satu unit yang dinamakan tanggapan responses, dan lingkungan ke dalam unit rangsangan
stimuli. Pelatihan merupakan proses “produksi perilaku”, karena peserta
pelatihan sesudah mengikuti pelatihan harus memiliki nilai tambah berupa perubahan sikap dan atau sistem nilai, peningkatan pengetahuan dan keterampilan.
Menurut Hickerson dan Middleton 1975 perubahan mencakup tiga komponen perilaku antara lain : 1 pengetahuan cognitive; 2 sikap affective, dan 3
keterampilan psychomotor. Hamalik 2001 menyatakan bahwa aspek pengetahuan adalah informasi
yang tersimpan dan terstruktur. Aspek sikap, mengandung nilai-nilai, sikap perilaku dan perasaan sebagai dasar perilaku. Aspek keterampilan adalah
serangkaian tindakan dengan tujuan untuk mengamati, mengungkapkan kembali, merencanakan dan melakukan, baik yang bersifat reproduktif maupun bersifat
produktif. Bloom, et. al 1971 mengembangkan klasifikasi hasil atau tujuan belajar yang dikenal dengan Taksonomi Tujuan Belajar Bloom yaitu:
a. Ranah Kognitif
Mengklasifikasikan tujuan-tujuan yang meningkatkan kemampuan intelektual. Individu harus dapat lebih dari mengingat, menentukan
permasalahan utama, dan kemudian memberikan umpan balik terhadap materi maupun ide, metode, atau prosedur yang telah dipelajari.
• Pengetahuan Knowledge Pada tahap ini individu dapat mengingat berbagai hal yang pernah
dipelajarinya dan tersimpan dalam ingatannya. Berbagai hal ini dapat meliputi fakta, kaidah dan prinsip, serta metode yang
diketahui. Pengetahuan yang disimpan dalam ingatan tersebut, digalipada saat dibutuhkan melalui bentuk ingatan mengingat
recall atau mengenal kembali recognition. • Pemahaman Comprehension
Pada tahap ini individu mempunyai kemampuan untuk menangkap makna dan arti berbagai hal yang pernah dilakukan dan
dipelajarinya. Ditunjukkan dengan kemampuan individu menerangkan, menerjemahkan, dan menginterpretasikan sesuatu
yang dilihat dan didengarnya dengan menggunakan kata-kata sendiri.
• Penerapan Application Kemampuan individu untuk mengapplikasikan dalam pikiran apa
yang telah dipelajari kaidah atau metode bekerja pada kondisi yang berbeda atau konkret dan baru.
• Analisa Analysis Mencakup kemampuan untuk merinci suatu kesatuan ke dalam
bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhan atau organisasinya dapat dipahami dengan baik.
• Sintesa Synthesis Mencakup kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola
baru. Bagian-bagian yang dihubungkan satu sama lain, sehingga terciptakan suatu bentuk baru.
• Evaluasi Evaluation Individu dinyatakan dapat memberikan penilaian terhadap sesuatu
atau membanding keunggulan atau kelemahan sesuatu atau beberapa hal, bersama dengan pertanggungjawaban pendapat itu,
yang berdasarkan kriteria tertentu.
b. Ranah Afektif
Kategori tujuan yang meningkatkan kemampuan merasakan, emosi, atau derajat penerimaan atau penolakan.
• Penerimaan Receiving Mencakup kepekaan akan adanya suatu perangsang dan kesediaan
untuk memperhatikan rangsangan itu. • Menanggapi Responding
Mencakup kerelaan untuk memperhatikan secara aktif dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan.
• Penilaian Valuing Mencakup kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap
sesuatu dan membawa diri sesuai dengan penilaian itu. • Organisasi Organization
Mencakup kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan dalam kehidupan.
• Menghayati Mencakup kemampuan untuk menghayati nilai-nilai kehidupan
sedemikian rupa, sehingga menjadi milik pribadi dan menjadi pegangan nyata dan jenis dalam mengatur kehidupannya sendiri.
c. Ranah Psikomotorik
Hasil belajar ini direfleksikan dalam bentuk kecepatan, ketepatan, kekuatan, dan kemulusan seseorang dalam melakukan suatu aktivitas
tertentu.
2.5 Kepuasan Kerja