H1 : Terdapat perbedaan antara tingkat perubahan perilaku pengetahuan dan keterampilan sebelum dan sesudah pelatihan
dengan variabel-variabel karakteristik individu. Rumus Uji Chi Square :
Keterangan : x
2
= Chi Square fo = Frekuensi hasil observasi
fe = Frekuensi yang diharapkan pada populasi penelitian, dengan membagikan jumlah subyek dalam sampel kategori subyek.
3.5.4 Uji Korelasi Rank Spearman
Uji ini digunakan untuk mengetahui hubungan antar dua variabel yang berskala ordinal dan tidak memerlukan prasyarat data terdistribusi normal.
Korelasi Rank Spearman digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dan terikat yang berskala ordinal non parametrik. Korelasi
dapat menghasilkan angka positif + dan negatif -. Korelasi yang menghasilkan angka positif berarti hubungan kedua variabel bersifat searah, yang berarti jika
variabel bebas besar maka variabel terikat juga besar. Korelasi yang menghasilkan angka negatif berarti hubungan kedua variabel bersifat tidak searah, yang berarti
jika variabel bebas besar maka variabel terikat menjadi kecil. Rumus Korelasi Rank Spearman :
Keterangan : r
s
= Nilai koefisien Rank Spearman d
i
= Disparitas x
1
-x
2
n = Banyaknya Pengamatan
Hasil uji
Korelasi Rank Spearman
juga menghasilkan nilai probabilitas atau p-value. Jika p-value lebih kecil dari nilai
α 0,05, maka tolak Ho, dimana: Ho
: Tidak terdapat hubungan atau pengaruh yang signifikan antara variabel-variabel yang diuji.
H1 : Terdapat hubungan atau pengaruh yang signifikan antara
variabel-variabel yang diuji.
BAB IV PROFIL PT JAMSOSTEK PERSERO
4.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT Jamsostek Persero merupakan salah satu BUMN Badan Usaha Milik Negara yang bertugas menyelenggarakan program jaminan sosial menurut
Undang-undang Republik Indonesia No.40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial. BUMN lain yang ditugaskan menyelenggarakan program jaminan sosial
adalah PT ASKES, PT ASABRI, dan PT TASPEN. PT ASKES bertugas memberikan jaminan atau asuransi kepada Pegawai Negeri Sipil, khususnya di
bidang kesehatan. PT ASABRI merupakan penyelenggara jaminan sosial bagi Anggota ABRITNI, sedangkan PT TASPEN merupakan perusahaan asuransi
untuk pensiunan pegawai negeri. PT Jamsostek Persero sendiri adalah penyelenggara jaminan sosial bagi karyawan perusahaan atau swasta.
Perlindungan Jaminan Sosial bagi Tenaga Kerja dimulai pada tahun 1947 dengan dikeluarkannya UU No. 33 tahun 1947 jo UU No. 2 tahun 1951, tentang
kecelakaan kerja, dan mewajibkan pengesahan pembayaran ganti rugi kepada tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja. Hal tersebut didukung dengan
dikeluarkannya Peraturan Menteri Perburuhan No. 151957, yang mengatur tentang bantuan kepada badan yang menyelenggarakan usaha jaminan sosial
buruh, dan dilaksanakan oleh Yayasan Sosial Buruh. Melalui Keputusan Menteri Perburuhan No. 51969, dibentuk Yayasan Dana Jaminan Sosial YDJS
untuk melaksanakan program asuransi sakit, hamil, melahirkan dan meninggal dunia.
Program ini diatur melalui Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 31967 yang kepesertaannya secara sukarela. Disamping itu, YDJS juga melaksanakan
program-program hari raya, cuti, sakit, dan meninggal dunia bagi pekerja yang bekerja pada pemborong di PT Caltex Pacific Indonesia, yang diatur dengan
Peraturan Direkur Hubungan Perburuhan No. 41968. Setelah itu diterbitkan UU No. 14 tahun 1969 tentang pokok-pokok mengenai tenaga kerja mengatur tentang
penyelenggaraanasuransi sosial bagi tenaga kerja beserta keluarganya, yang pelaksanaannya akan diatur dengan peraturan perundang-undangan.
Pada tahun 1970, YDJS menyelenggarakan asuransi kecelakaan kerja bagi tenaga kerja sektor konstruksi yang diatur melalui Surat Keputusan Gubernur.
YDJS juga ditunjuk sebagai penyelenggara program-program yang berkaitan dengan hari raya, cuti, sakit, kecelakaan kerja, meninggal dunia bagi tenaga kerja
yang bekerja pada pemborong di sektor pertambangan minyak dan gas bumi. Hal ini diputuskan berdasarkan SKB Menaker dan Menteri Pertambangan No.
660kptsMen1975 dan No. 205KptsMPertamb1975. Pada tanggal 5 Desember 1977, pemerintah menerbitkan PP No. 331977
tentang Pelaksanaan Program Asuransi Sosial Tenaga Kerja Astek, yang mewajibkan setiap pemberi kerjapengusaha swasta dan BUMN untuk mengikuti
program Astek. Bersamaan dengan itu, diterbitkan pula PP No.341977 tentang Perum Astek sebagai badan penyelenggara program Astek. Program yang
ditangani masih terbatas pada Asuransi Kecelakaan Kerja AKK, Asuransi Kematian AK, dan Tabungan Hari Tua THT.
Pada tahun 1990, status Astek sebagai Perum kemudian berubah menjadi Perseroan Terbatas PT melalui PP No. 191990. Pada tahun yang sama, Menteri
Tenaga Kerja mengeluarkan Permen No. 401990 tentang Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Tenaga Kerja JPKTK. Pada tahun 1992 JPKTK dikukuhkan dalam