Teori Clifford Geertz tentang Santri Jenis Penelitian

2.5. Teori Clifford Geertz tentang Santri

Geertz menulis mengenai santri, abangan dan priyai yang jelas sekali berkaitan dengan kehidupan dalam umat Islam. Konsep yang diperkenalkan dalam buku ini melukiskan dan menganalisa tipe budaya utama sesuai dengan menurut keparcayaan agama, preferensi etis dan ideologi politik. Meskipun klasifikasi ini banyak di kritik dan gejala yang diamati Geertz pun terjadi pada tahun 50-an dan 60-an, sehingga kini lebih banyak berubah, namun pemikiran Geertz ini cukup penting untuk kita ketahui karena sering digunakan para ilmuan untuk menjelaskan berbagai peristiwa di kala itu—terutama kehidupan politik di tahun-tahun menjelang terjadinya tragedi pada tahun 1965 berupa kudeta Gerakan Tiga Puluh September serta epilognya Sunarto, 2004: 133-134. Menurut Geertz pembagian masyarakat yang ditelitinya ke dalam tiga tipe budaya ini didasarkan atas perbedaan pandangan hidup diantara mereka. Substansi abangan yang menurut Geertz diwarnai berbagai upacara selamatan, praktik pengobatan tradisional serta kepercayaan kepada mahluk halus dan kekuatan gaib itu terkait pada kehidupan di pedesaan. Subtradisi santri yang ditandai oleh ketaatan pada ajaran agama Islam serta keterlibatan dalam berbagai organisasi sosial dan politik yang bernafaskan Islam dijumpai di kalangan pengusaha yang banyak bergerak di pasar maupun di desa selaku pemuka agama. Subtradisi ketiga, priyai, ditandai pengaruh mistik Hindu-Buddha prakolonial maupun pengaruh kebudayaan barat yang dijumpai pada kelompok elite “kerah putih” white collar elite yang merupakan bagian dari birokrasi pemerintah. Dengan demikian Geertz melihat adanya keterkaitan erat antara ketiga subtradisi ini – abangan, santri, dan priyai—dengan tiga lingkungan—desa, pasar dan birokrasi pemerintah. Sunarto, 2004: 134 Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dipakai oleh peneliti adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan kasus atau case sudy. Penelitian kualitatif adalah metode yang bermaksud untuk memahami apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik Meleong, 2006. Dengan menggunakan penelitian kualitatif peneliti akan memperoleh informasi atau data secara lengkap dan mendalam mengenai upaya-upaya pemberdayaan santri dalam mewujudkan kemandirian sosial ekonomi Pesantren Hidayatullah Medan. Metode kualitatif digunakan karena penelitian ini melihat individu secara utuh dan penelitian ini menggambarkan fenomena yang terjadi. Strategi studi kasus digunakan karena peneliti berusaha melakukan penelitian mendalam terhadap kasus yang diteliti yang dibatasi waktu, tempat, dan peristiwa tertentu. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Bodgan dan Biklen 1990, bahwa ”studi kasus ialah kajian yang rinci atas satu latar atau satu orang objek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau peristiwa tertentu”. Untuk itu dibutuhkan kejelian dalam memahami, menganalisis dan menafsirkan kecenderungan yang ada selama proses penelitian.

3.2. Lokasi Penelitian