Hingga saat ini masih santri putera kelas 3 MA dan Alumni yang dilibatkan dalam program desa binaan, adapun santri puteri belum dilibatkan di desa yang
jauh lokasinya. Santri puteri lebih banyak berpartisipasi mengajar ngaji di Desa Bandar Labuhan. Berikut ini adalah penuturan dari informan:
Puterinya belum pernah ikut ke desa binaan karena itu kan putra aja, puterinya paling di desa ini aja, ada ngajar anak-anaknya Wancara
dengan Meni, 10 Maret 2013
Masyarakat sudah merasakan manfaat dari desa binaan seperti yang disampaikan informan berikut ini: Wah sering, dakwah-dakwah itu sering, ngajar
juga di masyarakat yang puteranya, yang puterinya juga, udah banyak lah orang ini yang pandai-pandai semuanya. Enak loh sama orang ini, bagus. Orang ini kan
tukang dakwah. Wawancara dengan Ibu Yatinem, 5 Maret 2013 Setahu saya, ketika ada acara besar mereka melibatkan masyarakat dan
bahkan aparat desa juga diundang. Baru-baru ini lah ada bantuan dari Bank Sumut, kami selalu diundang. Wwancara dengan Pak Suyatno, 14 Mei 2013
Dalam sumber dokumentasi online, disampaikan bagaimana gambaran pelaksanaan desa binaan, contohnya di Desa Laugambir Kecamatan STM Hilir.
Di sebuah mesjid yang mungil di desa itu selalu diselenggarakan pengajian rutin Terjemah dan Tafsir Alquran pada hari Ahad malam Senin untuk kaum laki-laki
dan hari Jumat siang untuk perempuan. Bagi masyarakat Laugambir pengajian ini sangat dirindukan karena mereka membutuhkan tambahan wawasan mengenai
Islam sehingga mereka bisa bertahan dengan aqidahnya yang benar. Mereka adalah kaum minoritas muslim yang hidup di tengah-tengah mayoritas Kristen.
Seumber: http:Pesantrenhidayatullahmedan. blogspot.com diakses 20 Januari 2013
4.3.6. Manfaat Program Pemberdayaan Santri
Adapun manfaat dari program pemberdayaan berbasis sanrti tidak terlepas dari tujuan program itu sendiri yaitu meliputi tuntutan pendidikan, ekonomi
untuk mengurangi beban operasional pesantren, serta untuk kepentingan dakwah. Berikut adalah hasil analisis tentang manfaat program pemberdayaan
santri:
1. Bidang Pendidikan
Universitas Sumatera Utara
Pada bidang pendidikan Pesantren Hidayatullah Medan mampu menyelenggarakan pendidikan terintegrasi. Perpaduan antara KTSP dengan
Kurikulum Kehidayatullahan telah melahirkan pendidikan yang terpadu, bukan hanya transfer of knowledge, tetapi juga akhlakul karimah dan kecerdasan di
lapangan. Selain mengenal ranah kognitif pengetahuan, afektif sikap dan psikomotor prilaku dalam pengajarannya, Pesantren Hidayatullah Medan juga
mendasarkan diri pada tiga ranah utama, yaitu faqohah kedalam pemahaman, thabiah perangai, watak, karakter dan kafaah kecakapan operasional.
Manfaat pada bidang pendidikan bagi santri di antaranya memiliki keterampilan yaitu terampil di lapangan, terampil di belakang meja, dan terampil
di atas mimbar. Pertama, terampil di lapangan yaitu santri mempunyai keahlian seperti peternakan, komputer, pertanian, dan pertukangan. Kedua, terampil di
belakang meja di mana santri diajari administrasi, membuat proposal, dan surat- menyurat. Kemudian yang ketiga, terampil di atas mimbar, setiap malam rabu
santri latihan ceramah, kemudian setiap Jumat kelas 3 disuruh khutbah Jumat. Dengan program pengabdian tersebut santri telah merasakan manfaatnya
sehinggan santri Hidayatullah Medan menjadi santri yang siap pakai redy to use di tengah-tengah masyarakat.
Meti, Seorang santriwati yang duduk di kelas 3 MA merasakan manfaat dari model pendidikan Pesantren Hidayatullah Medan, dirinya dianggap dewasa dan
memiliki pengetahuan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Terbukti setiap pulang kampung ia selalu diminta untuk mengisi ceramah dan memberikan masukkan
kepada masyarakat. Sementara lulusan sekolah umum cenderung sudah terkontaminasi oleh budaya luar sehingga dianggap kurang berkompeten.
Kalau sudah pulang kampung kadang hari sabtu dipanggil disuruh memberikan masukan ke masyarakat, ngisi ceramah juga. Lulusan sekolah lain banyak sih,
tapi karena udah tinggal di luar mereka sudah kebawa-bawa dunia luar, memang sih dia ngerti tapi dia gak bisa nyampaikan kepada masyarakat. Wawancara
dengan Meti Handayani, 10 Maret 2013.
Selain itu, Menurut pak Suyatno Sekretaris Desa Bandar Labuhan, manfaat Pesantren Hidayatullah Medan dalam bidang pendidikan sangat dirasakan
oleh Pemerintah Desa dan masyarakat sekitar. Sekarang semakin banyak warga
Universitas Sumatera Utara
sekitar yang belajar di pesantren baik itu dari kalangan anak-anak maupun orang tua. Pemerintah Desa pun merasa bangga karena banyak kejuaraan seperti MTQ
yang dimenangkan oleh warganya. Menurut Pak Suyatno, kehadiran pesantren telah meningkatkan taraf pendidikan masyarakat desa.
Hal senada juga disampaikan oleh Ust. Ali Ibrahim Akbar bahwa pada mulainya sangat sulit mengajak masyarakat sekitar belajar, orang tua yang
mayoritas suku Melayu lebih mengutamakan anaknya untuk langung bekerja. Namun, setelah ada kesepakatan dengan pihak pesantren bahwa warga sekitar bisa
nyantri dengan gratis dan boleh pulang hari santri kalong, maka minat masyarakat untuk mendidik anaknya di pesantren Hidayatullah Medan pun
semakin hari semakin meningkat, bahkan dalam dua tahun terakhir terjadi peningkatan jumlah santri sampai dua kali lipat.
Dalam usianya yang terbilang baru, Pesantren Hidayatullah Medan sudah menghasilkan alumni yang tersebar di berbagai perguruan tinggi baik perguruan
tinggi yang masih dalam jaringan Hidayatullah
yaitu di Jakarta jurusan Ekonomi, di Surabaya jurusan pendidikan dan dakwah, serta komunikasi penyiaran, di Batam jurusan
kependidikan, dan di Balikpapan jurusan syariah. Selain itu ada juga yang tersebar di perguruan tinggi umum seperti di UNIVA, USU, UMN, UNIMED. Alumni
Hidayatullah Medan juga sudah menghasilkan 20 cabang pesantren baru seperti di Batam, Aceh, Kepulauan Karimun, Dumai, dan lain-lain. Hal ini tentu membuktikan bahwa
proses pendidikan di Pesantren Hidayatullah telah menghasilkan lulusan yang berkompeten dan mampu mengembangkan jaringan Hidayatullah.
2. Bidang Ekonomi Meringankan beban Operasional Pesantren