4.1.3. Metode Pembelajaran
Pesantren Hidayatullah Medan menyelenggarakan Program Pendidikan Sekolah Intergal. Ini merupakan program yang di inisiasi dalam rangka
berpartisipasi mengentaskan kemiskinan dan kebodohan melalui program pendidikan. Program Sekolah Integral ini merupakan modifikasi sekolah unggulan
dengan konsep terintegrasi yang melibatkan lingkungan, spiritual, emosional, dan intelektual. Di hadirkan untuk anak-anak miskin atau dhuafa dan yatim. Program
berbentuk kerjasama dengan masyarakat untuk penambahan kelas dan asrama serta paket pemberian beasiswa kepada anak-anak dhuafa dan yatim agar bisa
mengikuti pendidikan gratis di tingkat sekolah menengah pertama MTs dan Madrasah Aliyah MA. Yayasan menyediakan SDM kependidikan dan
kurikulum sedangkan masyarakat membantu pembangunan infrastruktur dan beasiswa.
Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah Pondok Pesantren Hidayatullah Medan mencoba menyelenggarakan model pendidikan dengan sistem boarding school
dalam upaya memberi solusi dari permasalahan pendidikan yang ada. Dengan sistem ini, pengaruh negatif dari luar bisa diminimalisasi karena adanya kontrol
yang ketat, dukungan suasana ibadah yang senantiasa dipelihara, transfer ilmu lebih maksimal dan transfer akhlak lewat pendidikan keteladanan dari para
pembimbing. Setiap santri pendatang ditekankan untuk tinggal di asrama pondok
pesantren. Di asrama, santri diasuh dan dibimbing oleh para pengasuh asrama serta wali kelas. Para pendamping akan terus melakukan pembinaan dan arahan
kepada santri yang mengalami kesulitan dalam belajar di kelas. Sehingga akan terasa bahwa pendamping atau pengurus adalah pengganti orang tua di pondok.
Para pengasuh mendidik para santri melalui pendekatan informal atau keteladanan, qudwah dan tausiyah kapan saja diperlukan oleh santri.
Universitas Sumatera Utara
Informan menerangkan bahwa tidak semua santri tinggal di asrama pesantren, penduduk sekitar tetap diperbolehkan tinggal di rumahnya. Santri yang
tinggal di rumah juga dianjurkan untuk tinggal di asrama, namun terkendala karena jarak rumah mereka dekat dari pesantren sehingga santri enggan tinggal di
pesantren atau karena orang tua keberatan. Santri yang tinggal di rumah dan di asrama memiliki perbedaan pada aktivitas dan kewajibannya. Santri yang tinggal
di rumah secara umum hanya mengikuti program pendidikan formalnya, sementara santri yang tinggal di asrama memiliki banyak kewajiban yang harus
diikuti selama selama 24 jam setiap harinya.
Visi
Mewujudkan lembaga pendidikan Islam yang unggul, kompetitif dan populis, sehingga dapat melahirkan generasi militan yang memiliki kempuan
memikul amanah Allah sebagai hamba dan khalifah-Nya.
Misi
Menyelenggarakan pendidikan Islam dengan sistem terpadu yang mengintegrasikan aspek intelektual, mental spiritual, dan life skill sehingga bisa
melahirkan siswasiswi yang bertaqwa, cerdas dan mandiri.
Tujuan
1. Menjadi sekolah alternatif dalam bidang pengembangan mental spiritual
dan akhlakul karimah. 2.
Mendidik dan membekali santri agar kelak menjadi insan kamil dan ideal yang berguna bagi agama, bangsa dan masyarakat luas.
3. Ikut berperan aktif dalam misi dakwah dan pendidikan dalam upaya
membangun peradaban Islam.
Kurikulum
1. Menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dan
kurikulum pesantren murni Hidayatullah. Serta mengacu pada SKB 3 Menteri.
Universitas Sumatera Utara
2. Menggunakan sistem pendidikan boarding school berasrama di mana
pembelajaran dilakukan secara indoor maupun outdoor activity. 3.
Memiliki materi pengembangan diri ekstrakurikuler meliputi: keterampilan gardening, tata busana, desain grafis, seni kaligrafi, dunia
teatre, nasyid, pengembangan diri, dan character building.
Target Output
1. Mental spiritual: memiliki dasar aqidah yang kokoh, mampu beribadah
dengan benar dan istiqomah, berakhlak mulia, memahami eksistensinya sebagai generasi muslim yang tangguh berakhlak mulia.
2. Akademik: mampu belajar tuntas, prestasi perbidang studi minimal 70,
mampu membaca Alquran dengan tartil dan mujawwad. Mampu menghafal dan menterejemahkan Alquran juz pertama dan juz 30. Hafal
hadits-hadits pilihan dan doa sehari-hari. 3.
Psikomotor: Terbiasa dengan kerja keras gardening, mampu berkomunikasi secara lisan maupun tulisan, memiliki kemampuan
leadership, mampu berkomunikasi dengan bahasa Arab dan bahasa Inggris sehari-hari.
4.1.4. Sarana dan Fasilitas Pondok