BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dipakai oleh peneliti adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan kasus atau case sudy. Penelitian kualitatif adalah metode yang
bermaksud untuk memahami apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik Meleong, 2006. Dengan menggunakan penelitian kualitatif peneliti
akan memperoleh informasi atau data secara lengkap dan mendalam mengenai upaya-upaya pemberdayaan santri dalam mewujudkan kemandirian sosial
ekonomi Pesantren Hidayatullah Medan. Metode kualitatif digunakan karena penelitian ini melihat individu secara utuh dan penelitian ini menggambarkan
fenomena yang terjadi. Strategi studi kasus digunakan karena peneliti berusaha melakukan
penelitian mendalam terhadap kasus yang diteliti yang dibatasi waktu, tempat, dan peristiwa tertentu. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Bodgan dan Biklen
1990, bahwa ”studi kasus ialah kajian yang rinci atas satu latar atau satu orang objek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau peristiwa tertentu”. Untuk itu
dibutuhkan kejelian dalam memahami, menganalisis dan menafsirkan kecenderungan yang ada selama proses penelitian.
3.2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian di Pesantren Hidayatullah Medan yang terletak di Desa Bandar Labuhan, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang
Sumatera Utara. Lokasi ini dipilih karena Pesantren Hidayatullah Medan merupakan pesantren modern yang terbilang masih baru didirikan pada tanggal
18 September 1993, namun mengalami kemajuan yang pesat. Bermula dari 9 orang santri yang tidur di bawah pohon hingga menjelma menjadi sebuah Islamic
Green Village pada saat ini. Hal menarik lainnya adalah lingkungan pondok pesantren tersebut dibangun sendiri oleh para santri secara bertahap, serta para
Universitas Sumatera Utara
santri pun tidak hanya belajar menuntut ilmu agama, akan tetapi dikaryakan dalam berbagai aktivitas sosial ekonomi pesantren.
3.3. Unit Analisis dan Informan 3.3.1.
Unit Analisis
Unit analisis adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian. Ada sejumlah unit analisis yang lazim digunakan pada kebanyakan
penelitian sosial yaitu individu, kelompok dan sosial. Yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah para santri serta ustadz Pesantren Hidayatullah Medan.
Santri berjumlah kurang lebih 400 orang dan ustadzguru berjumlah 23 orang.
3.3.2. Informan
Informan penelitian adalah subjek yang memahami informasi objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitian
Bungin, 2007: 76. Adapun yang menjadi informan sebagai sumber informasi bagi peneliti adalah sebagai berikut:
1. Santri yang aktif dalam kegiatan pemberdayaan, dari total kurang lebih
400 orang santri akan diambil informan berdasarkan latar belakang ekononomi, latar belakang tempat tinggal, kelas, dan jenis kelamin.
2. Dewan Santri yang merupakan kordinator para santri lainnya
3. Alumni santri yang sedang melakukan pengabdian.
4. Pimpinan Pesantren Hidayatullah Medan.
5. Ustadz pengasuh Pondok Pesantren Hidayatullah Medan.
6. Masyarakat dan tokoh masyarakat sekitar Pondok Pesantren.
7. Orang tua santri.
8. Departemen Agama Kabupaten Deli Serdang.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Untuk melakukan pengumpulan data dalam penelitian maka dilakukan dengan cara :
1. Observasi
Observasi yaitu pengamatan langsung terhadap berbagai hal yang tampak pada saat penelitian. Hal ini dilakukan untuk mengenal secara lebih dekat kondisi
Universitas Sumatera Utara
situasi suatu objek penelitian. Dengan observasi peneliti mengamati kondisi sarana dan prasarana pesantren dan kegiatan santri khususnya yang terkait dengan
pemberdayaan santri.
2. Observasi Partisipasi
Kegiatan penelitian berupa pengamatan yang aktif dan turut serta dalam kehidupan lapangan atau objek yang diamati. Mengetahi data-data penelitian
secara langsung dengan cara terlibat langsung dalam berbagai aktivitas di pesantren. Selama penelitian, peneliti tinggal di Pesantren Hidayatullah Medan.
3. Wawancara mendalam in-depth interview
Secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan
informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman guide wawancara dimana pewawancara dan informan terlibat dalam
kehidupan sosial yang relatif lama. Dengan demikian kekhasan wawancara mendalam adalah keterlibatannya dalam kehidupan informan. Metode wawancara
mendalam sama seperti metode wawancara lainnya, hanya peran pewawancara, tujuan wawancara, peran informan dan cara melakukan wawancara yang berbeda
dengan wawancara pada umumnya. Wawancara mendalam dilakukan berkali-kali dengan membutuhkan waktu yang lama bersama informan di lokasi penelitian
Bungin, 2007:108.
Wawancara mendalam ini berusaha menggali lebih dalam dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada informan secara mendetail mengenai
faktor-faktor pendukung, faktor-faktor penghambat, dan strategi mewujudkan kemandirian pesantren berbasis pemberdayaan santri.
4. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan adalah pengumpulan data yang berasal dari buku–buku yang sesuai dengan objek kajian penelitian serta materi–materi yang berkaitan
dengan permasalahan penelitian. Dalam melaksanakan studi pustaka, peneliti melakukan penelusuran sumber-sumber tulisan seperti buku, majalah, dokumen,
jurnal, peraturan-peraturan, sumber elektronik, sumber online, dan sebagainya. Metode ini peneliti gunakan untuk memperoleh data mengenai teori-teori dan
Universitas Sumatera Utara
kajian yang berkaitan dengan permasalahan penelitian, serta profil Pondok Pesantren Hidayatullah Medan.
3.5. Interpretasi Data