4.2.1. Profil Informan dari Alumni Program Pengabdian
1. Manik
Manik merupakan seorang alumni pengabdian laki-laki, lahir di Aceh 14 September 1992. dia menjabat sebagai pengatur kegiatan atau kepala santri di
Kampus II. Dia menyelesaikan SD di daerah Limo, SMP pindah ke Pesantren Babussalam di Subulussalam. Kemudian melanjutkan SMA masih di
Subulussalam selama satu tahun, pada kelas 2 SMA pindah ke Hidayatullah Tanjung Morawa. Ketika itu dia masuk ke Hidayatullah tahun 2004.
Motivasi dia sekolah di Hidayatullah karena lokasinya berada di Medan, menurutnya di Medan itu kota sehingga lebih baik daripada di kampung. Dia
sudah dua tahun mengkuti program pengabdian pada tempat yang berbeda-beda yaitu: pernah di Yayasan Hidayatullah, di Baitul Maal Hidayatullah BMH,
kemudian di Cabang Hidayatullah, pernah juga pengabdian langsung di masyarakat Percut. Kemudian juga ditempatkan di Padang Sidempuan selama
dua bulan untuk merintis hutan menjadi pondok pesantren baru. Saat ini dia sedang melakukan pengabdian yang terakhir yaitu di Kampus
II. Dia sudah bertugas di Polonia selama tujuh bulan, merupakan yang terlama dibandingkan pengadiannya di tempat lain. Adapun tugas-tugas yang biasa ia
kerjakan selama proses pengabdian di Polonia yaitu: membersihkan lingkungan pesantren, mengatur sekolah Taman Kanak-kanak TK dan Taman Pendidikan
Alquran TPA, dan mengurus kedua anak yatim yang dipelihara oleh pesantren. Sambil melakukan pengabdian, dia belajar untuk mencarai uang sendiri
dengan cara bercocok tanam di tanah milik pesantren. Jenis tanaman yang ditanamnya yaitu pepaya, cabai, dan pisang. Hasil tanaman tersebut sudah bisa
dijual ke pasar dan sebagian keuntungannya digunakan untuk membantu pesantren. Manik juga sudah mendapatkan penghasilan dari mengajar di TK dan
TPA Hidayatullah.
2. Dinul Hak
Universitas Sumatera Utara
Dinul Hak merupakan seorang alumni pengabdian laki-laki, Lahir di Palembang 14 April 1994. Dia Menyelesaikan SD dan SMP di Palembang,
kemudian bergabung di Hidayatullah Medan sejak kelas 1 MA. Wawancara dilakukan pada 19 Februari di ruangan pondok alumni, ketika
itu seluruh alumni yang mengabdi di Tanjung Morawa juga ikut berkumpul karena sedang jam istirahat setelah nukang, mereka mendengarkan proses
wawancara. Alasan Dinul Hak masuk ke Hidayatullah karena orang tuanya pengurus di
Hidayatullah, menurutnya, “kalau orang tuanya pengurus otomatis harus melanjutkan estafet kepengurusan”. Dia sudah satu tahun mengikuti program
pengabdian dan setelah itu ia berencana melanjutkan kuliah di cabang Hidayatullah Batam. Tugas utamanya saat ini adalah nukang dan mengajar pada
malam hari.
4.2.2. Profil Informan dari Santri