multikolinearitas dalam hubungan antara variabel bebas. Adapun untuk mengetahui apakah terjadi multikolineritas atau tidak, peneliti
menggunakan uji VIF Variance Inflation Factor. Penentuan terjadi multikolineritas atau tidak, apabila nilai VIF kurang dari 4 maka tidak
terjadi multikolinearitas, dan sebaliknya jika nilai VIF lebih dari 4 maka terjadi multikolinearitas. Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 20. Hasil Uji Multikolinearitas Variabel
VIF Keterangan
Komunikasi Interpersonal antara Guru dengan Siswa
1,149 Tidak terjadi
multikolinearitas Pola Asuh Orang Tua
1,149 Tidak terjadi
multikolinearitas
Berdasarkan tabel di atas, nilai VIF menunjukkan bahwa tidak ada satupun dari kedua variabel independen yang memiliki nilai lebih
dari 4. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel indepeden dalam regresi ini.
D. Hasil Pengujian Hipotesis
1. Hipotesis 1
H1: Terdapat pengaruh positif dan signifikan komunikasi interpersonal antara guru dengan siswa X1 terhadap Kedisiplinan
Siswa Y. Pengujian H1 dilakukan dengan menggunakan analisis regresi
sederhana. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 21. Pengaruh Komunikasi Interpersonal antara Guru dengan Siswa terhadap Kedisiplinan Siswa.
Constant Unstandardized Coefficients
R R2
Adj R Square
t- Statistik
F Sig
25,798 0,330
0,450 0,202 0,197
6,347 40,284 0,000
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 21, dapat dibuat suatu persamaan untuk Hipotesis
1 H1, yaitu: Y = 25,798 + 0,330 X
1
Berdasarkan data
nilai koefisien
regresi Komunikasi
Interpersonal antara Guru dengan Siswa sebesar 0,330 artinya terdapat hubungan positif antara Komunikasi Interpersonal antara Guru dengan
Siswa dengan Kedisiplinan Siswa, semakin tinggi Komunikasi Interpersonal antara Guru dengan Siswa maka akan semakin tinggi pula
Kedisiplinan Siswa. Nilai R sebesar 0,450 yang berarti mendekati 0 atau bernilai positif, nilai R semakin mendekati 0 atau bernilai positif maka
korelasi positif, sebaliknya jika R kurang dari nol maka bernilai negatif atau tidak ada korelasi. Nilai R sebesar 0,450 menggambarkan bahwa
hubungan antara Komunikasi Interpersonal antara Guru dengan Siswa dengan Kedisiplinan Siswa bernilai positif atau terdapat korelasi. Nilai
koefisien determinasi R Square sebesar 0,202 menunjukkan bahwa Kedisiplinan Siswa yang dipengaruhi oleh Komunikasi Interpersonal
antara Guru dengan Siswa sebesar 20,2, sedangkan sisanya 79,8 dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar penelitian ini.
Berdasarkan analysis of variance ANOVA dapat diketahui nilai statistik F hitung sebesar 40,284 dan F tabel dari sampel yang
berjumlah 161 sebesar 3,90 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang berarti signifikan, sedangkan nilai t hitung sebesar 6,347 di atas nilai t
tabel yaitu 1,97481 mengindikasikan bahwa Komunikasi Interpersonal antara Guru dengan Siswa berpengaruh secara signifikan terhadap
Kedisiplinan Siswa. Hal ini juga didukung dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 berarti terdapat pengaruh signifikan
antara variabel independen terhadap variabel dependen secara individual. Berdasarkan nilai koefisien regresi 0,330, F hitung F
tabel 40,284 3,90 dan t hitung t tabel 6,347 1,97481 maka H1 diterima yaitu Terdapat pengaruh positif dan signifikan Komunikasi
Interpersonal antara Guru dengan Siswa terhadap Kedisiplinan Siswa.
2. Hipotesis 2